Implementasi visi misi Riau relegius berkarakter dan berbudaya.
LARSHEN YUNUS NAEK SIMAMORA, Tokoh pemuda Riau yang juga Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia [KNPI] Riau mengatakan, perjuangan nyata dihadapi pemuda Riau dalam setiap memaknai semangat Hari Pahlawan yakni berperang mengatasi kemiskinan dan kebodohan yang masih mendera sebagian masyarakat di kampung-kampung dan desa di daerah.
"Mengatasi kemiskinan dan kebodohan warga di kampung merupakan tantangan nyata harus kita hadapi bersama. Apalagi dalam menghadapi bonus demografi 2045 kita perlu menyelaraskan strategi daerah di tengah tantangan global," ujarnya dalam bincang-bincangnya terkait harapan dalam menghadapi memperingati Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November 2024 ini.
Ia berharap, karya perjuangan dari pahlawan nasional di Riau, seperti Sultan Mahmud Riayat Syah, Tuanku Tambusai, Sultan Assyaidis Syarif Kasim Sani Abdul Jalil Syarifuddin dengan kisah sejarahnya masing-masing ikut menjaga keutuhan NKRI dan mempersatukan rakyat Indonesia dari Sabang hingga Merauke dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda di Riau.
Makna yang bisa dipetik dari para perjuangan para pahlawan nasional asal Riau, menurut Larshen Yunus, mereka mampu berjuang sesuai dengan kapasitas dan talenta yang dimiliki mampu mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan NKRI.
Ia mengakui, sebagai generasi muda di Riau tugasnya untuk mengisi pembangunan di segala bidang merupakan bentuk penghormatan hasil perjuangan pahlawan terutama di bidang pendidikan dan kesehatan menjadi kebutuhan pokok masyarakat orang asli Riau.
KNPI sebagai wadah berhimpunnya organisasi pemuda di Riau, menurutnya, siap mengisi hasil pembangunan daerah, salah satunya untuk mendukung suksesnya pembangunan di Bumi Lancang Kuning ini.
"Ya ini dalam upaya mengimplementasikan visi misi Pemimpin kita untuk mewujudkan masyarakat Riau yang religius, berkarakter dan berbudaya," kata Larshen Yunus yang juga sebagai Wakil Sekretaris Jenderal [Wasekjend] KNPI Pusat ini.
Setiap kegiatan menyambut Hari Pahlawan 10 November di Riau dilakukan upacara bendera dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan.
Tetapi Larshen kembali mengatakan, potensi kecerdasan anak muda di Riau harus diberdayakan dengan maksimal oleh pemerintah daerah untuk turut terlibat dalam membangun wilayahnya.
Larshen menambahkan, pemberdayaan generasi muda di Riau ini diyakini dapat menjadi penggerak pembangunan untuk kemajuan Riau. Mengingat, terdapat banyak putra daerah asal Riau lulusan perguruan tinggi ternama di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk terlibat aktif dalam pembangunan wilayah tersebut.
“Potensi anak muda di Riau harus diberdayakan, banyak sebetulnya anak-anak cerdas yang bisa diberdayakan oleh pemerintah daerah, mereka harus dilibatkan,” ujarnya.
Kalau para pimpinan di Riau mampu menguliahkan anak anak ke perguruan tinggi ternama atau akademi militer/kepolisian, maka harus mampu menguliahkan anak anak masyarakat juga.
Dengan begitu manfaatnya bisa dirasakan banyak masyarakat.
Larshen juga menjelaskan, terdapat tiga pendekatan penting yang harus dilakukan dalam mengatasi keterlambatan pembangunan di Riau, yakni pendekatan budaya, kesadaran, dan sosial.
"Tiga pendekatan ini jauh lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan ‘bunyi-bunyian’ [pendekatan keamanan] yang selama ini dilakukan."
"Upaya dalam memajukan Riau juga perlu dilihat wilayahnya. Semua masyarakat di Riau memiliki hak yang sama untuk maju dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakatnya seperti yang ada di daerah daerah," sebutnya.
“Karena itu, Riau perlu terus didorong untuk maju, maka Riau juga harus maju, sebagaimana daerah lainnya berupaya untuk memajukan daerahnya,” ujarnya.
Untuk mengimplementasikan capaian itu, menurut Larshen, bahwa perlu semangat revolusi mental dalam membangun kebersamaan, gotong royong antar lintas lembaga, hingga pelibatan tokoh masyarakat, adat, dan pemuda Riau.
Sebagaimana tanggapan hal tersebut oleh Penjabat [Pj] Gubernur Riau SF Hariyanto menyampaikan pihaknya menyambut baik upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah pusat dalam rangka mendorong pembangunan wilayah Riau, kata Larshen mengulangnya.
"SF Hariyanto mengakui, Riau memerlukan percepatan dalam melakukan pembangunan karena lambatnya pertumbuhan di banyak aspek."
“Jadi semua ini perlu percepatan dalam melakukan pembangunan di Riau karena ada gap yang cukup jauh dari daerah lain,” kata Larshen menilai.
Sebagaimana diketahui, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Riau pada tiga tahun terakhir merupakan masih terendah di Indonesia.
Indeks Pembangunan Manusia [IPM] Provinsi Riau tahun 2023 [Badan Pusat Statistik Riau] sebesar 74,95. Naik 0,50 poin atau 0,67 persen dibanding tahun sebelumnya.
Kendati demikian, kata Larshen, pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 yang berisi tentang Rencana Induk Percepatan Pembangunan Riau pada tahun 2022-2041. Regulasi itu memuat visi terwujudnya Riau mandiri, adil, dan sejahtera yang didalamnya tercantum tiga misi besar yang hendak dicapai, yakni Riau Sehat, Riau Cerdas, dan Riau Produktif. (*)
Tags : Komite Nasional Pemuda Indonesia, KNPI Riau, Perjuangan KNPI, Memerangi Kebodohan dan Kemiskinan, Ketua KNPI Larshen Yunus, Pemuda Riau Mampu Jadi Penggerak Kemajuan, Artikel,