PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Persoalan pengelolaan sampah lingkungan masih menjadi perhatian Pj Walikota Pekanbaru Muflihun.
"Tumpukan sampah masih terjadi di ruas-ruas jalan kota."
"Hari ini sampah masih berserakan, itu karena sistem pengangkutan oleh operator belum maksimal," kata Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, Senin (23/10).
Selain itu, pengelolaan angkutan yang ada saat ini dinilai belum maksimal dilakukan oleh operator atau pihak ketiga.
Tumpukan sampah masih terlihat di sejumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS) akibat belum sepenuhnya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ada juga munculnya TPS liar yang membuat tumpukan sampah baru.
Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, agar segera mengatasi masalah tersebut hingga tidak muncul lagi.
Kemudian, DLHK juga harus tanggap menerima laporan dari camat dan lurah terkait sampah yang ada di wilayah mereka. Ia menyebut sistem laporan pengangkutan sampah saat ini terlalu panjang.
Kinerja kedua operator yakni Ella Pratama Perkasa dan Samhana Indah juga jadi sorotan. Muflihun mempertanyakan kesiapan dari armada angkutan sampah milik operator.
Pihaknya meminta agar DLHK Kota Pekanbaru bersama operator bisa mengoptimalkan pengangkutan sampah. Ia tidak ingin sistem pelaporan pengangkutan sampah terlalu lama.
"Harus dipangkas sistem kerja, kalau memang pengangkutan sampah terlalu lamban dengan sistem sekarang," tegasnya.
Dirinya bersama tim masih mengkaji sistem pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru untuk tahun 2024 mendatang. Pihaknya juga berencana mengembalikan pengelolaan ke kecamatan, agar pengelolaan bisa maksimal.
"Kita akan perhitungkan biayanya, mana yang lebih efisien dari segi pembiayaan. Apa di kecamatan atau tetap pakai operator," ungkapnya. (rp.sul/*)
Editor: Elfi Yandera
Tags : sampah, pekanbaru, pengelolaan sampah, persoalan pengelolaan sampah,