KELOMPOK Tani Bukit Mekar mengelola lahan tidur milik Pertamina RU II seluas 15 hektar. Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina mendorong kelompok tani melakukan pendampingan dan pelatihan diberikan oleh Pertamina Dumai.
Nasib (46 tahun) salah satu anggota Kelompok Tani Bukit Mekar Kelurahan Bukit Datuk Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai menceritakan mengisi perjalanan hidupnya menjadi petani dan memanfaatkan lahan tidur milik Pertamina Dumai sejak 2016, saat ini telah membuahkan hasil nyata. Pertengahan 2008, Nasib mengaku hanya menggarap lahan miliknya sendiri seluas 1,5 hektar untuk menanam cabai merah keriting. Seiring berjalannya waktu, dan berkat kegigihannya, 2016 Nasib dipercaya sebagai ketua
April 2019 lalu, Nasib panen cabai dan jagung manis dihadiri langsung General Manager Pertamina RU II Nandang Kurnaedi dan Walikota Dumai H. Zulkifli AS dan menghasilkan 1 ton 700 kilogram cabai merah dan 600 kilogram jagung dari hasil panen kelompok. "Sebuah keberhasilan yang tidak disangka-sangka," ucap Nasib.
Keberhasilannya ternyata juga tidak hanya sekedar pada panen cabai merah, tapi juga tumpangsari dengan tanaman jagung manis, gambas, kacang-kacangan, pari, bawang merah, pare, mentimun dan sayuran melalui system hidroponik. Untuk mendukung hasil panennya, semula proses penyiraman dilakukan secara manual, berkat bantuan Pertamina pada tahun 2018 mulai diimplementasikan teknik pertanian semi modern dengan penyiraman menggunakan sprinkler.
Dirincinya, untuk cabai merah di tanam di atas lahan seluas ½ hektar, satu tahun bisa mencapai 4 ton dan menghasilkan uang sekitar Rp150 juta, kacang panjang yang kami tanam di lahan seluas ¼ hektar, sekali panen 350 kg, setahun bisa tiga kali panen dan menghasilkan uang Rp30 juta. "Karena kita buat sistem tumpang sari, setelah panen kacang panjang, kami tanami mentimun, sekali panen bisa 500 kg, bisa empat kali panen dalam setahun dan menghasilkan uang Rp30 juta. Untuk gambas setahun bisa dapat Rp30 sampai Rp40 juta. Jika ditotal bisa dapat Rp250 jutaan lebih dalam setahun,” terangnya.
Tidak ingin berkutat di bidang pertanian saja, untuk meningkatkan penghasilannya, Nasib bersama anggota kelompok mencoba memanfaatkan lahan tidur lain untuk membuka kolam ikan Nila, Patin, Lele atau Gurame untuk menambah penghasilan kelompok tani Bukit Mekar. Ide pembuatan kolam pancing ini sendiri merupakan hasil diskusi Pertamina dan kelompok tani mengingat masih minimnya lokasi wisata pancing yang terdapat di Kota Dumai. Dengan kolam berukuran 15 M x 35 M dengan kedalaman 1,5 meter, mereka yakin akan banyak penggiat kegiatan pancing yang akan tertarik hadir untuk memancing Nila, Patin atau Gurame di kolam yang dikelola kelompok.
Di bidang perikanan, Nasib tergolong sukses dan berkali-kali menuai hasil dari kolam bantuan Pertamina seluas 1 hektar dan sudah berhasil panen lele 200 Kilogram. “Alhamdulillah sampai saat ini kami bisa dapat uang tambahan untuk keperluan sehari-hari. Bahkan kolam ikan lele pernah waktu itu panen sampai 200 kg. Semoga kolam ikan pun bisa ramai pengunjung," tambah Nasib.
"Yang penting kerja keras dan ikhlas, Insya Allah berhasil,” ungkapnya lagi.
Tidak berhenti sampai di situ, Nasib didukung Pertamina tengah menyulap tempat usahanya menjadi kawasan Kampung Eduwisata. “Kawasan ini saat ini tengah kami tata untuk menjadi kawasan Kampung Eduwisata. Semoga dengan telah diresmikannya jalan tol Pekanbaru-Dumai mampu meningkatkan kunjungan wisata ke tempat kami ini, dengan begitu dapat meningkatkan perekonomian anggota kelompok tani,” harapnya.
Nasib mengaku, kerja kerasnya untuk mensejahterakan anggota kelompok, saat ini masing-masing anggota kelompok bisa berpenghasilan Rp4 juta sebulan. Diakui Nasib, kerja kerasnya juga untuk membahagiakan keluarga. Nasib punya 3 orang anak, berkat kegigihannya anak sulungnya berusia 24 tahun berhasil mengenyam pendidikan tinggi atau S1 jurusan Teknik Sipil di salah satu Kampus di Kota Dumai. Anak keduanya berusia 18 tahun setelah tamat SMP melanjutkan sekolah ke STM Negeri Dumai dan anak bungsunya saat ini masih duduk di kelas 5 SD.
Terakhir Nasib, mengucapkan terima kasih kepada Pertamina atas bantuan yang diberikan. "Keberhasilan ini mungkin akan sulit kita dapatkan kalau tidak dibantu dari pembinaan CSR Pertamina," tutup Nasib. Sementara Pjs. Unir Manager Comm Relations & CSR Pertamina RU II, Didi Andrian Indra Kusuma mengungkapkan, untuk mendukung pemberdayaan masyarakat khususnya di bidang pertanian dan perikanan di Kota Dumai, PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) II Dumai menggandeng Kelompok Tani Binaan Pertamina RU II, Bukit Mekar, Program ini merupakan tindak lanjut program TJSL yang dimulai tahun 2016.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina terus berupaya dalam ikut mendukung upaya pemerintah dalam memberdayakan masyarakat melalui program TJSL. Kali ini, Pertamina RU II resmikan program yang merupakan sarana untuk mengakomodasi minat warga khususnya Kelurahan Bukit Datuk dalam bercocok tanam dan budidaya ikan. Program dilaksanakan di atas lahan tidur milik Pertamina dengan total luas 15 Ha yang dioptimalkan untuk program pemberdayaan masyarakat. "Program pemberdayaan yang kami laksanakan menggandeng Kelompok Tani Binaan Bukit Mekar ini telah dijalankan sejak 2016. Tiap tahunnya kami rumuskan pula tema program yang berbeda-beda sebagai upaya memperkaya pengetahuan para anggota kelompok di bidang pertanian dan perikanan," kata Didi.
Didi menjelaskan program ini diawali dengan tema zero waste farming dengan bentuk kegiatan bercocok tanam yang dilanjutkan dengan pemanfaatan limbah pertanian menjadi kompos menggunakan dekomposter. Pada tahun kedua, Pertamina RU II dan Kelompok Tani Bukit Mekar mulai mengembangkan program pertanian yang terintegrasi dengan perikanan melalui budidaya ikan lele. Aspek integrasi terletak pada sumber air penyiraman tani yang diambil dari kolam ikan lele. Tidak berhenti di situ, pada tahun 2018 mulai diimplementasikan teknik pertanian semi modern dengan penyiraman menggunakan sprinkler dan juga pertanian hidroponik. "Pada setiap program TJSL yang dijalankan, kami pun telah merumuskan roadmap dengan harapan program dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Di tahun 2019, program yang dijalankan bersama dengan Kelompok Tani Bukit Mekar adalah pembentukan Kampung Eduwisata Pertanian Hortikultura dan Perikanan Terpadu," ungkap Didi.
Lebih lanjut dijelaskan salah satu wahana yang dapat dinikmati warga masyarakat di bakal lokasi eduwisata ini adalah kolam pancing. Sembari menunggu rampungnya kawasan Eduwisata, masyarakat umum dapat mulai datang ke kawasan yang berlokasi di belakang MAN 1 RT 01 Kelurahan Bukit Datuk untuk menyalurkan hobi memancing yang tentunya dapat meningkatkan pendapatan kelompok tani melalui biaya memancing dan belanja di kantin yang dikelola kelompok. "Kami apresiasi semangat anggota kelompok dalam mensukseskan program ini. Harapannya, setelah nanti diresmikan Kawasan Eduwisata ini dapat menjadi alternatif kegiatan positif masyarakat khususnya pelajar dan keluarga," harap Didi.
"Kami turut senang karena kelompok tani binaan kami berhasil melaksanakan panen raya untuk beberapa komoditi diantaranya ikan lele, cabai merah, dan jagung. Ia menambahkan bahwa Pertamina RU Il sebagai perusahaan milik negara yang bertanggung jawab dalam pemenuhan energi minyak dan gas untuk masyarakat, juga menjalankan program-program tanggung jawab sosial dan lingkungan atau corporate social responsibility (CSR), salah satunya dalam industri pertanian," bebernya.
Dia juga berharap program pembinaan kelompok tani yang dijalankan Pertamina dapat membantu pemerintah dalam hal ketahanan pangan, dan juga mendorong para petani agar semakin maju dalam hal hasil panen dan berujung pada peningkatan perekonomiannya. Pertamina akan terus melakukan pembinaan kepada kelompok tani Bukit Mekar hingga nantinya kelompok tani bisa terus berkembang dan mandiri.
Walikota Dumai H. Zulkifli AS memberikan apresiasi kepada Pertamina atas program TJSL yang telah memjadi pendukung program pemerintah di berbagai bidang. Terkait dengan kolam ikan dan rencana pembentukan Kawasan Eduwisata, Zulkifli menambahkan hal ini dapat memberikan dukungan terhadap aspek pariwisata di Kota Dumai. "Tol Pekanbaru - Dumai sudah diresmikan kolam pancing dan kawasan ekowisata ini dapat menjadi ikon baru wisata Kota Dumai bagi pengunjung dari berbagi kota," ucap Zulkifli. (rilis)
Tags : Pertamina RU II Dumai, Kelompok Tani Bukit Mekar, Lahan Tidur,