Tni - Polri   2021/12/02 10:34 WIB

Mengenal Pesawat Jumbo Militer AS C-17 yang Mendarat di Pekanbaru Latihan Bersama

Mengenal Pesawat Jumbo Militer AS C-17 yang Mendarat di Pekanbaru Latihan Bersama
Pesawat angkut militer milik Amerika Serikat (AS), C-17 Globe Master mendarat di Pekanbaru, Riau (Instagram @sgnatr_)

PEKANBARU - Pesawat angkut militer milik Amerika Serikat (AS) C-17 Globe Master, mendarat di Pekanbaru, Riau untuk mendukung latihan bersama antara militer AS dan TNI AU. 

Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Roesmin Nurjadin, Letkol Sus Zukri membenarkan pesawat jumbo tersebut mendarat untuk mendukung latihan tempur antara militer AS dan TNI AU yang dimulai 14 Juni 2021-24 Juni 2021.

"Pesawat tersebut mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru pada Senin 7 Juni 2021," kata Letkol Sus Zukri seperti dirilis detikcom, Selasa (8/6).

Pesawat militer AS itu membawa puluhan personel dan perlengkapan latihan.

"Untuk pesawat C17 mendarat dalam rangka mendukung latihan bersama TNI AU dengan AS, USAF (United States Air Force)."

Dia mengatakan di dalam pesawat tersebut ada kru, teknisi, hingga peralatan untuk kebutuhan latihan bersama. Dia mengatakan sejumlah personel AU Amerika Serikat tiba lebih cepat dari waktu acara karena akan mengikuti protokol kesehatan berupa isolasi.

Latihan bersama ini, kata Sus Zukri, khusus untuk pesawat tempur F-16. Namun untuk pesawat tempur baru akan tiba di Bumi Lancang Kuning pada 11 Juni mendatang.

"Saat ini baru C-17 saja, tanggal 11 nanti pesawat tempur Amerika dan Skadron III Iswahyudi, Madiun, baru sampai untuk pembukaan tanggal 14 (Juni)," katanya.

Selain pesawat C-17, terdata sudah ada 80 personel tentara AS tiba di Pekanbaru. Tak terkecuali personel TNI dari Mabes TNI AU.

"Personel dari AS sudah ada 80 orang dan dari Mabes AU ada juga. Untuk jumlah pesawat tempur belum tahu berapa karena nanti disampaikan saat pembukaan," kata Zukri.

Khusus penerbang, dipastikan baru tiba di Riau 3 hari menjelang pembukaan. Penerbang datang dengan pesawat tempur yang akan digunakan saat latihan bersama.

"Pesawat besar kemarin itu untuk personel, teknisi. Kalau penerbang nanti langsung datang pakai pesawat tempur, karena ini khusus pesawat F-16 Indonesia dan Amerika. Ini tentunya akan lalu lalang di langit Riau," katanya.

Dia mengatakan latihan ini sebelumnya kerap digelar di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Dia mengatakan latihan ini digelar untuk meningkatkan kerja sama antarmiliter kedua negara dan hubungan bilateral.

"Latihan juga untuk bertukar pengalaman," ucap dia.

Momen kedatangan pesawat militer jumbo ini beredar di media sosial (medsos). Tampak pesawat tersebut dalam posisi mendarat di bandara. Dalam momen tersebut tampak gambar video ikut bergetar saat pesawat tersebut melintas.

Mengenal C-17 Globemaster III

Pesawat militer superjumbo milik United States Air Force (USAF)  atau Angkatan Udara Amerika Serikat mendarat di Kota Pekanbaru, Riau, Senin 7 Juni 2021 kemarin adalah  pesawat angkut berat C-17 Globemaster III ini, merapat di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin.

Tetapi seperti diterangkan Kapen Lanud Roesmin Nurjadin, Letkol Sus Zukri, kedatangan Angkatan Udara Amerika Serikat ini, dalam rangka akan dilaksanakannya exercises atau latihan bersama dengan sandi 'Cope West' 2021.

"Dukungan untuk membawa ground crew (kru darat, red) sama teknisi serta peralatan pendukung lainnya dari Skadron F-16 US Air Force," jelasnya.

Spesifikasi pesawat C-17 Globemaster III merupakan pesawat angkut militer Amerika Serikat yang diproduksi oleh Boeing Integrated Defense Systems dan dioperasikan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat.

Situs https://tni-au.mil.id memuat pesawat superjumbo dilengkapi teknologi canggih sehingga dianggapmampu memenuhi keinginan militer AS.

Memiliki sebuah kargo berukuran 26,82m x 5,48m x 3,76m, pesawat ini mampu membawa sampai 18 "cargo pallets", 144 prajurit, 102 prajurit parasut, atau 48 "litters".

Dengan kapasitas ini, C-17 mampu mengangkut hampir semua peralatan militer "mobile" tentara AS termasuk tank perang utama M1 Abrams, M2/M3 Bradley, sampai 4 helikopter transport UH-60 Blackhawk atau sampai 2 helikopter serang AH-64 Apache.

Sebagai tambahan, C-17 menggunakan "blown flaps", generator vortex dan "thrust reversers" (tenaga dorong kebalikan) untuk pendaratan jarak pendek.

C-17 dapat beroperasi pada landasan sepanjang 915 m dengan lebar 27,5 m dan dapat bermanuver untuk membelok menggunakan "a three-point turn".

Pesawat ini dianggap sangat berjasa pada perang di Timur Tengah seperti Afghanistan. (*)

Tags : pekanbaru, lanud roesmin nurjadin, tni au, militer as, biromedan,