ROKAN HULU - Menjelang musim tanam padi, para petani di Desa Pasir Maju, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, melakukan perburuan tikus sawah, Selasa (14/5/2024).
Dalam "memerangi" tikus sawah ini, petani dibantu sejumlah prajurit TNI Koramil 02/Rambah dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Rohul.
Aksi ini dilakukan sebagai upaya mengatasi gagal tanam.
Pembasmian dilakukan dengan menggunakan alat alfostran dan belerang yang dimasukkan ke dalam lubang persembunyian tikus.
"Ya, hari ini kami melakukan upaya membasmi tikus sawah menjelang musim tanam padi. Hal ini merupakan bentuk bantuan kepada petani dalam upaya peningkatan ketahanan pangan," ujar Bintara Pembina Desa Koramil 02/Rambah, Kodim 0313/KPR), Serka GSO Sinaga di lokasi perburuan tikus, di Desa Pasir Maju.
Dia menjelaskan, petugas dan petani membentuk kelompok dan menyebar mencari lubang-lubang tempat sarang tikus. Mereka menyisir dinding pematang sawah dan tunggul kayu yang menjadi tempat perkembangbiakan tikus.
"Kami memasukkan alat alfostran dan membakar belerang di setiap lubang tikus. Setelah itu, lubang ditutup dengan tanah."
"Kami berharap, dengan cara ini penanaman padi petani dapat berhasil," sebut Sinaga.
Di tempat yang sama, Petugas Pengendali Organisme Penganggu Tanaman (POPT) Kecamatan Rambah, Masrida Wati mengatakan, pengendalian hama tikus dilakukan dengan tiga cara.
"Yang pertama kita mencari lubang-lubang aktif di pematang sawah, lalu kita adakan komigasi yaitu dengan alat alfostran."
"Kedua, bisa pakai umpan beracun, dan yang ketiga bisa pakai glerat,” papar Masrida.
Dia menambahkan, hama tikus dapat merusak tanaman padi dan menyebabkan gagal tanam.
"Tikus dapat merusak tanam padi, karena tikus itu sifatnya pengerat. Di mana potongan dari gigi tikus berbentuk miring pada batang padi, sehingga merusak batang sampai ke buahnya," sebut Masrida.
Ketua Kelompok Tani Mitra Karya Mukti, Anas Toibah (36) menjelaskan, luas sawah dalam kelompok tani ini mencapai sekitar 18 hektar.
"Kalau di Kelompok Tani Mitra Karya Mukti luas lahan ada sekitar 18 hektar Pak. Kalau di satu Desa Pasir Maju, itu ada 60 hektar," sebut Anas.
Dia mengaku khawatir dengan serangan hama tikus menjelang musim tanam. Karena itu, pihaknya menggandeng TNI dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Rohul, untuk membasmi hama tikus.
"Hama tikus ini sangat menggangu kami. Karena dapat mengurangi hasil panen kami. Biasanya hasil panen kami per hektar empat ton, musim tanam kemaren."
"Sekarang jauh menurun Pak. Makanya sebelum masuk musim tanam, kami membasmi hama tikus," kata Anas.
Selain hama tikus, ungkap dia, pengairan air ke persawahan juga menjadi kendala saat ini.
"Untuk air, kadang kita harus bergilir dua hari sekali sampai tiga hari sekali. Saluran irigasi di desa kami ada Pak, tetapi kurang memadai."
"Kendalanya, adanya kolam di sekitar saluran irigasi yang mengakibatkan saluran air kurang maksimal sampai ke sawah," sebut Anas.
Dia berharap, Pemerintah dapat membantu melancarkan pasokan air ke sawah. (*)
Tags : musim tanam, tanam padi, hama tikus, tikus sawah, membasmi hama tikus,