PETANI pinang di Riau kini kembali bergairah, harga komoditas perkebunan berupa pinang kering di Provinsi Riau, pekan ini mengalami kenaikan, berada pada level Rp6.323/kg.
"Harga pinang kering memang kembali naik, tapi hanya bisa memberi semangat dapur berasap lagi," kata Kanji, petani pinang Desa Ketamputih, Bengkalis dikontak ponselnya seminggu terakhir ini.
Tapi Konji memaparkan, kenaikan pinang kering tak seperti yang pernah terjadi Rp12 ribu perkilogram. "Itu baru benar-benar membuat petani pinang bertambah semangat untuk mengolah pinang," sebutnya.
Jadi kenaikan yang pernah terjadi di Riau harga buah pinang kering di daerah pesisir naik hingga dua kali lipat dari sebelumnya berkisar Rp6.000 menjadi Rp12 ribu per kilogram.
Ia mengatakan proses pengeringan pinang jika panas terik hanya memakan waktu selama dua hari. Harga pinang yang tergolong belum kering akan dihargai lebih murah, yakni Rp11 ribu per kilogram (kg).
Tetapi sekarang pihak Dinas Perkebunan Riau, mengumumkan kenaikan harga harga pinang kering (100 persen) tersebut berlaku di Kabupaten Kampar, Siak, Kuansing, Inhil dan Meranti.
"Harga pinang kering naik sehingga harga pekan ini sebesar Rp6.323 atau naik Rp302/kg," kata Kadisbun Riau Zulfadli, Kamis (4/5/2023) kemarin.
Sementara itu, harga untuk produk komoditi perkebunan lainnya di Riau, seperti kelapa butiran di Kabupaten Kuansing, Kampar dan Meranti untuk periode minggu ini, sebesar Rp2.777/kg atau turun dari harga minggu lalu.
"Untuk harga Bokar (bahan olahan karet rakyat) baik tingkat petani maupun di beberapa unit pengolahan dan pemasaran bokar (UPPB) yang ada di kabupaten/kota di tingkat petani/KUB kabupaten kampar sebesar Rp9.275/kg," paparnya.
Untuk harga kopra mutu kering (100 persen) di Kabupaten Inhil dan Meranti sebesar Rp5.879/kg atau naik dari harga minggu lalu.
"Tepung sagu basah sebesar Rp2.190/kg di kabupaten siak, Inhil dan meranti yakni naik dari harga di minggu lalu," pungkasnya.
Para pembeli buah pinang mengatakan tingkat kekeringan pinang akan memastikan kualitas komoditas itu. Sebabnya, jika pinangnya belum kering akan terjadi penyusutan bila dijemur lagi.
Namun Konji mengatakan, kenaikan harga pinang saat ini untuk di Bengkalis kemungkinan karena komoditas itu makin sulit didapatkan karena pinang yang diolah merupakan pinang yang benar-benar telah masak dan merah.
"Pinang yang diolah itu pinang yang benar- benar masak, lalu dibelah dua dan dijemur di panas terik matahari dan setelah kering di ambil bijinya dan dijual," katanya.
Menurutnya, pinang pada umumnya dalam satu pohon akan menghasilkan lima tandan dan terkadang hanya satu tandan yang pinangnya masak.
"Proses menunggu tandan masak inilah yang lama, oleh karena itu jika petani pinang mengolah pinang, maka setelah pinang yang masaknya banyak baru akan diolah," katanya.
Sementara itu, pinang yang pada umumnya diolah menjadi pewarna tekstil itu menjadi mata pencarian warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Para petani di wilayah Bengkalis masih mengeluhkan, setelah harga jual hasil komoditi pinang basah terjun bebas ke angka Rp. 6.000 perkilo, dan harga pinang kering diangka Rp. 8.000 perkilo yang dijual ke pengepul pinang.
Akibat anjloknya harga pinang yang sempat terjadi seharga Rp12.000 per kilogram ini, membuat pendapatan petani kini turut ikut anjlok, di tengah tingginya kebutuhan di dapur.
"Ini tentunya situasi juga ikut terimbas ke dapur, tapi kami sudah pasrah gak bisa mau buat apa lagi," tambah Konji.
"Mau bilang apa lagi kalau kondisinya sudah seperti itu. Dengan hasil olahan pinang yang sudah dikupas dan siap untuk dijual kepenampungan, dengan harga jualnya hanya Rp 6000 ribu perkilo, tentunya sudah menjadi kebutuhan keperluan sehari hari," ujarnya.
Jadi keluhan yang dirasakan para petani di Riau saat ini yaitu menyangkut harga, tidak menutup kemungkinan pinang yang sudah mereka kocek berkaitan dengan upah, dampaknya hasil yang mereka dapatkan sudah tidak sesuai, biar bagaimanapun pemerintah dalam hal ini dapat memperjuangkan nasib para petani terutama masalah harga ini. (*)
Tags : petani pinang, harga pinang, petani sumringah harga pinang mulai bergairah, harga pinang ulai membaik buat dapur bisa berasap lagi,