KAMPAR, RIAUPAGI.COM - Gelombang banjir menerjang Riau menyeret ribuan jiwa yang terdampak, terutama di Desa Kampung Panjang, Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar.
"Debit air dari Waduk PLTA Koto Panjang masih dibuka hingga air melimah ditambah dan hujan deras di sisi hilir waduk."
"Saat ini belum ada rencana penambahan atau pengurangan bukaan pintu pelimpah waduk. Posisi pintu pelimpah waduk masih dipertahankan di posisi 5 x 140 cm," kata Manajer Unit Layanan Pusat Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang, Cecep Sofhan Munawar pada media, Rabu (3/1).
BPBD Kampar mencatat dampak serius, dengan 3.526 jiwa terdampak dan ratusan rumah terendam.
"Ada dua KK dengan 10 jiwa terdampak banjir di desa ranah sejak jumat (29/12/2023)," ungkap Kasi Logistik BPBD Kampar, Edison.
Edison menuturkan, Desa Kampung Panjang menjadi episentrum banjir, dengan 347 KK dan 1.388 jiwa yang terdampak.
"Tenda pengungsian dan dapur umum telah didirikan di empat lokasi. Berada di desa alam panjang, kualu danau bingkuang kecamatan tambang dan buluh cina kecamatan siak hulu," pungkasnya.
Kini ribuan warga di Kampar terpaksa menghadapi serangkaian penyakit pasca-banjir.
Dinas Kesehatan Kampar mencatat bahwa sebanyak 971 orang telah terserang penyakit kulit, yang menjadi kasus terbanyak di antara dampak yang ditimbulkan.
Informasi yang diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kampar, Asmara Fitrah Abadi, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P), Haryanto, mencatat jumlah korban yang terkena dampak penyakit mencapai 2.615 orang.
Penyakit kulit atau gatal-gatal mendominasi dengan 971 orang, disusul ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) sebanyak 493 orang, dan diare mencapai 95 orang. Ada pula 1.056 orang dengan penyakit lain.
"Total jumlah korban yang sakit sebanyak 2.615 orang," ungkap Haryanto.
Data ini dikumpulkan dari 25.126 jiwa yang terdampak banjir, terdiri dari 7.752 Kepala Keluarga yang menghuni 6.040 rumah.
Balita dan bayi termasuk dalam kategori terdampak dengan jumlah 2.335 balita dan 447 bayi. Kelompok lanjut usia mencapai 2.517 orang, sementara ibu hamil berjumlah 236 orang.
Haryanto melaporkan bahwa 11 Puskesmas di Kampar telah mencatat dan melaporkan data korban terdampak banjir yang tersebar di 50 desa dan 44 posko.
Untuk merespons kebutuhan medis, korban banjir mendapatkan bantuan obat-obatan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), terutama bagi balita dan ibu hamil. Dinas Kesehatan Kampar juga menyediakan telur dan sembako untuk sebagian kelompok rentan yang terdampak. (*)
Tags : banjir, riau, ribuan rumah terdampak banjir, warga menderita penyakit diare dan gatal-gatal, penanganan banjir, lingkungan, banjir di riau, News ,