Polres Rohul Pastikan Kampanye Pilkada Kondusif

PASIR PANGARAIAN - Kapolres Rokan Huu (Rohul) AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat mengakui, digelarnya kampanye 3 pasangan calon (paslon) Bupati-Wakil Bupati Rohul di Pilkada Rohul 2020 yang dimulai 26 September 2020, Kantibmas kondusif dan belum menekan paslon keluar koridor melanggar protokoler kesehatan.

"Justru dari pantauan personel kita pelaksanaan kampanye ketiga paslon, umumnya paslon siapkan alat cuci tangan dan sabun. Kemudian yang hadir di kampanye juga patuhui aturan kesehatan," ungkap Kapolres Rohul, AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat pada media, Selasa (13/10).

Kampanye 3 paslon di tengah masa pandemi Covid-19 terpantau yang dilakukan di kegiatan kampanye masih kondusif, Kapolres menghimbau pelaksanaan kegiatan kampanye secara biologis penyampaiannya agar bisa dilakukan secara daring bisa mencegah terkait dengan pandemi Covid-19. "Kami melakukan pengawasan dan pengamanan secara efektif dengan instansi terkait seperti TNI dan Satpol PP maupun personel dari Polsek, untuk mengawasi jalannya kegiatan Pilkada di Rohul namun tetap menerapkan protokoler kesehatan yang sudah di amanahkan dalam PKPU 13 tahun 2020," ungkap Kapolres menambahkan tingkatan penyebaran pandemi bisa terkendali.

Dalam suasana kampanye tiga paslon, Kapolres mengakui, kondisi ketertiban masyarakat (kamtibmas) sampai kini masih aman dan kondusif. Terkait keamanan ketiga paslon, Kapolres Taufiq Lukman Nurhidayat mengatakan, Polres Rohul menempatkan personelnya dengan sistim pengamanan melekat  ke para paslon Bupati maupun wakil bupati. "Selama 24 jam pengamanan melekat kita tempatkan personel kita, untuk calon Bupati masing masing 2 orang dan calon wabup 2 orang. Kita juga selalu berkomunikasi selalu mengingatkan selama masa kampanye agar selalu menerapkan kesehatan," imbau Kapolres.

Kapolres berharap, pelaksanaan Pilkada Rohul kondusif. Sehingga meminta dukungan dan peran serta masyarakat agar senantiasa menjaga kondusifitas juga Kamtibmas di wilayah Rohul agar berjalan dengan aman tertib. Kemudian agar jangan termakan berita berita bohong ataupun yang bisa menimbulkan perpecahan atau pun juga bisa menimbulkan kebencian. (*)

Editor: Elfi Yandera