Headline Riau   2021/09/29 16:15 WIB

Presiden Jokowi Tanam Mangrove di Pulau Terdepan, Sekaligus 'Untuk Kendalikan Abrasi di Bengkalis'

Presiden Jokowi Tanam Mangrove di Pulau Terdepan, Sekaligus 'Untuk Kendalikan Abrasi di Bengkalis'
Presiden Joko Widodo melakukan penanaman mangrove bersama masyarakat di Pantai Wisata Raja Kecik, Bengkalis, Riau, Selasa (28/09/2021). (Foto: BPMI Setpres)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan penanaman mangrove bersama masyarakat di Pantai Wisata Raja Kecik, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan penanaman mangrove bersama masyarakat di Pantai Wisata Raja Kecik, Kabupaten Bengkalis, Riau.

“Tadi saya bersama-sama dengan Menteri Kehutanan, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), beserta Ibu Bupati dan seluruh masyarakat di Kabupaten Bengkalis melakukan penanaman mangrove bersama-sama,” kata Presiden dalam keterangan pers usai kegiatan, Selasa (28/9).

Presiden mengharapkan rehabilitasi mangrove ini akan dapat meningkatkan pengendalian abrasi, mendukung ekowisata, serta tentu saja mendukung perekonomian masyarakat di sekitar. “Kita harapkan nanti kawasan ini akan bisa kita perbaiki, kita rehabilitasi dalam rangka mengendalikan abrasi, dalam rangka juga mendukung ekowisata, pariwisata di daerah. Dan, juga tentu saja kita harapkan juga mendukung ekonomi masyarakat di sekitar kawasan ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Kepala Negara menegaskan, sebagai bentuk komitmen terhadap Paris Agreement dan juga antisipasi terhadap perubahan iklim dunia, pemerintah akan melakukan rehabilitasi mangrove di seluruh tanah air, dengan target 34 ribu hektare hutan mangrove di tahun ini. “Tidak hanya di Kabupaten Bengkalis tetapi di seluruh tanah air, yang memang kita perlukan karena hutan mangrove ini menyimpan karbon empat sampai lima kali lipat lebih banyak daripada hutan tropis daratan sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon,” pungkasnya.

Hadir mendampingi Presiden dalam penanaman ini antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono Prawiraatmaja, serta Bupati Bengkalis Kasmarni.

Kendalikan Abrasi

Ratusan masyarakat di Desa Muntai Barat, Bengkalis, ikut menyaksikan saat melihat Presiden Joko Widodo tiba di Pantai Raja Kecik. Masyarakat bersama Presiden bersama-sama menanam sekitar 20.000 batang bibit mangrove, di salah satu pulau terdepan Indonesia. Bibit yang ditanam adalah jenis bakau (Rhizopora sp) dan bibit api-api (Avicenia sp).

Kabupaten Bengkalis menjadi salah satu lokasi terluas target rehabilitasi kawasan pesisir yang masuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mangrove 2020-2021 di Provinsi Riau, dengan luas mencapai 1.292 ha.  ''Melalui penanaman bersama-sama harapannya kawasan ini bisa kita perbaiki dan rehabilitasi dalam rangka mengendalikan abrasi, juga dalam mendukung ekowisata daerah. Tentu saja ini akan mendukung ekonomi masyarakat di sini,'' kata Presiden Jokowi.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), melakukan percepatan rehabilitasi mangrove seluas 34.250 ha yang tersebar di 32 Provinsi se Indonesia. ''Rehabilitasi mangrove akan terus kita lakukan di seluruh Tanah Air, karena hutan mangrove menyimpan carbon 4-5 kali lebih banyak dari hutan tropis daratan sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon. Ini juga meneguhkan komitmen kita terhadap Paris Agreement dan perubahan iklim dunia," kata Presiden Jokowi.

Selain bertujuan untuk memulihkan kawasan hutan mangrove yang mengalami kerusakan, PEN Mangrove juga bertujuan meningkatkan tutupan hutan mangrove, serta meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyaraka karena seluruh pembayaran PEN Mangrove dilakukan secara langsung ke rekening masyarakat (account to account) dan rekening kelompok. 

Pada tahun 2020 pelaksanaan PEN mangrove di wilayah Provinsi Riau dikerjakan oleh 36 kelompok tani, menyerap tenaga kerja mencapai 48.504 HOK (hari orang kerja) dan penanaman bibit sebanyak 3.625.900 batang. Sedangkan pada tahun 2021 PEN mangrove menjangkau luas 5.050 hektar, yang dikerjakan oleh 134 kelompok tani dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 210.823 HOK dan target penanaman bibit mangrove sebanyak 14.704.000 batang. 

Di lokasi penanaman mangrove, Presiden Jokowi didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya, Kepala BRGM Hartono, dan Bupati Bengkalis Kasmarni, berdialog langsung dengan masyarakat yang melakukan penanaman. Masyarakat terlihat sangat antusias, bahkan ada yang menangis mengungkapkan rasa syukurnya dapat menanam mangrove bersama dengan Presiden.

Menteri Siti menyampaikan pemerintah secara konsisten, terus mendorong upaya-upaya rehabilitasi ekosistem mangrove dengan melibatkan semua pihak yang terkait, tarutama masyarakat di seluruh provinsi di Indonesia. “Rehabilitasi mangrove bertujuan memulihkan kawasan hutan mangrove yang mengalami kerusakan, meningkatkan tutupan hutan mangrove serta meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Menteri Siti.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Bengkalis Kasmarni menyampaikan ucapan syukur atas kunjungan Presiden Jokowi ke Desa Muntai Barat. Lokasi ini menjadi daerah terdepan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, dan hanya dipisahkan oleh Selat Melaka. ''Kami sangat berterimakasih atas perhatian Bapak Presiden, Menteri LHK dan BRGM, yang telah datang langsung ke pulau Bengkalis. Melalui PEN Mangrove, ribuan masyarakat kami tidak hanya mendapatkan manfaat lingkungan tapi juga manfaat ekonomi,'' kata Kasmarni. (*)

Tags : Presiden Jokowi Tanam Mangrove, Pulau Terdepan Bengkalis, Tanam Mangrove Untuk Kendalikan Abrasi,