KESEHATAN - Kasus campak mengalami peningkatan sejak tahun 2022. Meski sudah terjadi penurunan kasus, namun hingga saat ini sudah tercatat 3.341 kasus sejak tahun 2022, berdasarkan data Kementerian Kesehatan. Kondisi ini tak lepas karena capaian imunisasi turun selama pandemi Covid-19, sehingga memicu terjadinya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Menurut Prof Hinky Hindra Irawan Satari, Sp. A, Subsp, Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Subspesialis Kesehatan Anak Infeksi dan Penyakit Tropis bahwa Campak merupakan penyakit paling menular, dibandingkan Covid-19. Faktanya lebih menular hingga 7 kali lipat.
"Campak ini 6 sampai 7 kali jauh lebih menular daripada Covid-19, jadi sangat mudah menular dan menimbulkan kejadian luar biasa," jelas Prof Hinky dalam Media Briefing beberapa waktu lalu.
Sehubungan dengan campak, para orang tua harus paham kalau virusnya bisa bertahan sampai 2 jam di udara. Kendatinya, ia meminta agar memperhatikan ventilasi udara di dalam ruangan, jika tertutup lebih berpeluang menularkan hingga 13 orang.
"Virus ini juga bisa melayang- melayang di udara, apalagi di ruangan tertutup sampai 2 jam, pada saat si penderita campak ini batuk, bersin atau pilek udara yang mengandung virusnya ada dua jam untuk melayang-layang di udara, malau ada orang di sana bisa 12 sampai 13 orang tertular," ucap Prof Hinky.
Jumlahnya berbanding kecil, jika ventilasi terbuka (baik) atau anak bermain dan berinteraksi di luar ruangan terbuka. Tingkat penularannya dinilai lebih rendah, katanya.
"Kalau diventilasi terbuka atau di ruangan terbuka ya virusnya juga melayang-layang nggak 2 jam si tapi konsentrasi, kepadatan virus dan daya tularnya lebih ringan, nggak sampai 12-13 orang tapi tetap menularkan," katanya menambahkan
Sementara pencegahan campak hanya bisa diperoleh dari imunisasi, sehingga imunisasi sesuai jadwalnya harus dilakukan supaya anak-anak terhindar dari campak. Campak disebabkan oleh virus campak dan penularannya melalui droplet, percikan ludah saat batuk, bersin, bicara, atau bisa melalui cairan hidung, seperti yang dilansir dari okezone.
"Pencegahan kita sudah paham dan mengerti bahwa pencegahan itu tindakan paling efektif adalah vaksinasi, memberikan kekebalan sebelum terjangkit penyakit sangat menular ini," imbuh Prof Hinky. (*)
Tags : Prof Hinky Hindra Irawan Satari, Kesehatan, Virus Campak Mudah Menular,