PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar mengajak masyarakat untuk terus melakukan gerakan progam wakaf dan zakat.
"Potensi wakaf sangat besar, terbukti dalam gerakan Riau Berwakaf ada yang memberikan tanah untuk diwakafkan."
"Ada yang memberikan berupa uang dan ada yang memberi berupa tanah, yang mana letaknya sangat strategis dan mempunyai nilai yang besar. Dengan itulah bagaimana kita bersama-sama bisa memberdayakan tanah tersebut untuk mendorong ekonomi syariah," kata Gubri Syamsuar saat melakukan kegiatan Safari Ramadan 1443 H di Kota Pekanbaru, Sabtu malam (23/4/2022) kemarin.
Di depan hadirin di Masjid Gunung Merah SAS Pekanbaru Gubri kembali menjelaskan, program zakat sudah dilaksanakan kalangan pegawai pemerintah Provinsi Riau melalui Bank Riau Kepri (BRK) Syariah.
"Seluruh pegawai Pemprov Riau yang muslim telah melakukan zakat melalui sistem payroll BRK Syariah," ungkapnya.
Ia menjelaskan di Provinsi Riau telah diberikan kemudahan dalam berinvestasi, hal tersebut yang membuat Riau berada di peringkat 5 nasional dan terbesar di Sumatera dengan capaian realisasi investasi.
"Dengan adanya kemudahan investasi dan izin usaha di Riau inilah yang membuat daerah kita mendapati ranking lima nasional," jelasnya.
Gubri tetap mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan barang bahan pokok karena pihaknya telah menyiapkan satgas pangan dalam mengatasi kelangkaan, kelonjakan harga, serta mengantisipasi penimbunan bahan pokok.
"Kami bersama Satgas pangan sudah hampir setiap hari memonitor pasar agar tidak terjadi penimbunan sebab jika ada yang melakukan penimbunan itu akan berurusan dengan polisi," tegasnya.
Menurutnya, sektor zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) dapat menjadi solusi perekonomian terlebih di tengah pandemi Covid-19.
"Potensinya sangat besar. Jika dioptimalkan dengan baik akan memberikan dampak dalam upaya menyejahterakan masyarakat,” kata Gubri Syamsuar.
“Jadi, sekarang tugas kita bagaimana potensi zakat itu bisa teralisasikan dengan baik,” sambungnya.
Selain zakat, Gubri menyebutkan bahwa wakaf juga memiliki potensi yang besar, misalnya wakaf uang. Potensi yang besar dengan realiasasi yang masih jauh dari potensinya perlu didorong agar sektor ziswaf bisa bangkit. Sebab, jika bisa direalisasikan akan memberikan dampak luar biasa.
"Dana itu bisa dikelola dengan amanah, profesional, dan dengan kompetensi pengelola yang baik, yang excellent. Maka ini akan menjadi sumber dana yang sangat besar dalam upaya kita untuk mengentaskan kemiskinan," dalam perkiraannya.
Menurutnya, variasi model-model program penyaluran zakat maupun program pemberdayaan wakaf semakin efektif di dalam mengentaskan kemiskinan.
Dia mengatakan skala program itu bisa diperbesar ketika kemampuan mengumpulkan zakat dan wakaf ini diperbesar.
"Ketika potensi yang bisa direalisasikan itu semakin besar proporsinya, ini akan menjadi agenda kita semua."
"Ziswaf memberikan manfaat besar dan memiliki peran yang sangat signifikan, termasuk di masa pandemi Covid-19 ini," sebutnya.
Dia melihat keberadaan zakat dan wakaf di masa pandemi Covid-19 sangat penting peranannya. Ia menyebut di tengah pandemi Covid-19 kesadaran masyarakat untuk berzakat dan berwakaf justru mengalami peningkatan.
Menurut Gubri, ini memberikan semangat dan optimisme bahwa sesungguhnya masyarakat Riau itu masyarakat yang baik dan senang berbagi. Buktinya di saat pandemi Covid-19 justru pengumpulan ziswaf mengalami peningkatan yang signifikan.
"Karena itu, kita harus terus meningkatkan kualitas pengelolaan. Terus melakukan edukasi, kampanye, dan sosialisasi kepada masyarakat."
“Terus mengembangkan model-model program ziswaf yang inovatif, efektif, dan high impact atau yang memiliki dampak besar dalam upaya kita meningkatkan dan menyejahterakan masyarakat,” tutur Gubri. (*)
Tags : Gubernur Riau Syamsuar Galakan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf, Wakaf, zakat, Infak, Sedekah, Ziswaf, News,