PEKNBARU - Pemerintah Provinsi [Pemprov] Riau mulai gencar melakukan promosi pariwisata juga melalui generasi milenial untuk membuat konten kreatif hotel dan homestay.
Demikian disebutkan Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar untuk mengajak pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), untuk membuat konten kreatif promosi pariwisata dan sosialisasi pencegahan penyebaran Covid 19. “Kunci yang paling utama adalah kesiapan masyarakat, baik menerima latar belakang wisatawan lokal maupun luar negeri, sampai dengan ketersediaan jajanan dan cenderamata yang bisa dinikmati oleh para pelancong," kata Gubernur Syamsuar seperti dirilis dari situs resmi Pemprov Riau, Kamis (07/10).
Dalam kunjungan kerja (Kunker) di Pantai Lapin, Pulau Rupat utara, Kabupaten Bengkalis, dalam rangkaian kegiatan Serbuan Vaksinasi Massal dan Silaturahmi bersama 50 pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), serta pemilik hotel dan homestay, Gubri meminta kepada para pelaku Parekraf di Pulau Rupat segera bersiap dan berbenah sambut kedatangan wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan nusantara.
Promosi sektor pariwisata Pulau Rupat perlu dilakukan, sebut Gubri seperti saat memberikan sambutan di sejumlah acara. Lantaran meyakini Pulau Rupat punya potensi yang luar biasa. “Kita punya atraksi tarian Zapin Api, yang menjadi nilai jual pariwisata. Di setiap kunjungan kedinasan, saya selalu memperomosikan pariwisata, salah satunya Pulau Rupat," ceritanya.
Kepada kaum milenial dan pelaku parekraf, Gubri menilai juga perlu dibantu mempromosikan potensi parekraf dan mensosialisasikan pencegahan penyebaran Covid 19, dengan cara membuat konten-konten kekinian dan kreatif. “Di era informasi dan teknologi saat ini, saya turut mengajak anak-anak muda milenial di Pulau Rupat untuk memperbanyak konten-konten menarik sebagai salah satu usaha mempromosikan Pulau Rupat dan mensosialisasikan pencegahan penyebaran Covid 19," serunya.
"Virus Corona belum berakhir, di negeri seberang Malaysia kasus Corona masih tinggi dan Singapura lebih tinggi lagi. Kita mesti waspada tak boleh abai menganggap Covis 19 sudah selesai."
Menurutnya, Pulau Rupat saat ini telah punya 30 Homestay, 8 penginapan, dan 1 cottage. Ditambah lagi sejumlah objek wisata pantai yang mempesona, hingga hidangan laut segar yang disajikan dengan bumbu khas warga setempat. Pulau Rupat adalah pulau yang diharapkan untuk pengembangan sektor pariwisata. Dampak hadirnya infrastruktur dan promosi yang kuat berpengaruh terhadap perkembangan Pulau Rupat. "Kami bersama ibu Bupati Bengkalis berusaha untuk menyelesaikan infrastruktur hingga saat ini belum kelar, termasuk perkembangan Ro-Ro Dumai-Malaka yang Insya Allah bisa terwujud," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau Roni Rakhmat mengakui, seluruh daerah di Riau masih perlu melakukan promosi dalam rangka mengangkat kembali potensi wisata di daerah masing-masing setelah jatuh akibat pandemi Covid-19.
“Ada banyak hal bisa dilakukan daerah itu untuk menjual objek wisata mereka. Terutama mengatur kembali strategi promosi dengan memanfaatkan berbagai platform yang ada, salah satunya tentu harus lebih gencar di sosial media,” tuturnya, Sabtu (9/10).
Strategi pemasaran di sektor pariwisata, diakuinya memang sedikit berbeda dari yang lainnya. Perkembangan teknologi digitalisasi harus betul-betul dimanfaatkan secara maksimal ‘untuk jualan’ agar bisa menyasar segmentasi lebih luas. Dia mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, Riau belum bisa berharap pada wisatawan mancanegara dalam upaya mengangkat kembali sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif di daerah. Namun optimalisasi sektor pariwisata bisa dilakukan dengan memanfaatkan potensi wisatawan lokal.
“Memang untuk promosi itu harus menyesuaikan dengan kekinian, jadi promosi lewat digital dan sosial media itu harus dilakukan semua oleh daerah-daerah. Mumpung kasus Covid-19 turun, jadi pelonggaran-pelonggaran sudah dilakukan pemerintah. Inilah kesempatannya untuk mengajak orang sebanyak-banyaknya mengunjungi objek wisata di daerah-daerah,” sebutnya.
Roni pun mengklaim bahwa pihaknya telah mengarahkan pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan promosi wisata dengan memanfaatkan digitalisasi. Namun diakuinya semua itu masih berproses. “Tapi memang mungkin masih ada kabupaten/kota yang masih terbawa ‘suasana lah’. Yang jelas, sekarang sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah itu sudah mulai menggeliat lah,” sambungnya. (*)
Tags : Promosi Pariwisata, Riau, Konten Kreatif Hotel dan Homestay,