PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - PT Bina Riau Sejahtera [BRS] maksimalkan kinerjanya dengan melakukan pengangkutan sampah.
"Tumpukan sampah masih terlihat dibeberapa ruas jalan protokol dan jalan pemukiman masyarakat."
"Kalau untuk lingkungan perumahan pengangkutan sampah aman. Tapi kalau untuk jalan utama masih terlihat ada tumpukan sampah dan itu sudah beberapa hari ini belum diangkut, seperti di Jalan Pahlawan Kerja pas disimpang mau masuk jalan Kartama," kata warga, Jumat (5/1).
Pada Jalan SM Amin, Tuanku Tambusai, Jalan Soekarno Hatta dan beberapa titik jalan pemukiman seperti di Jalan Pahlawan Kerja dan Jalan Kartama Kelurahan Perhentian Marpoyan dan Kelurahan Maharatu, Pekanbaru.
Kondisi masih terlihat adanya tumpukan sampah sebelumnya sudah diwanti-wanti oleh pihak legislatif di DPRD Pekanbaru.
Pihak legislatif juga sudah mempertanyakan kesanggupan pihak perusahaan dalam melakukan pengankutan sampah di Pekanbaru. Mulai dari kesanggupan dari personel dan armada dan kesiapan teknis lainnya.
PT Bina Riau Sejahtera dinyatakan sebagai pemenang lelang sampah 2 zona sekaligus, yakni zona 1 dan 2. Dengan anggaran zona 1 kurang lebih Rp 27,9 Miliar dan zona 2 anggaranya kurang lebih Rp 26,8 Miliar.
Untuk pengelolaan sampah di zona 3 masih menjadi tanggungjawab pemerintah kota Pekanbaru dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru.
Pada zona 1 meliputi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, dan Kecamatan Marpoyan Damai. Zona 2 meliputi Kecamatan Bukit Raya, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Pekanbaru Kota, Kecamatan Sail, Kecamatan Senapelan, Kecamatan Sukajadi dan Kecamatan Tenayan Raya. Zona 3 meliputi Kecamatan Rumbai dan Kecamatan Rumbai Pesisir.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasohut menyampaikan, pengutipan dari sumber sampah ke TPA, DLHK Kota Pekanbaru akan berupaya penuh agar bagaimana sampah yang ada di Kota Pekanbaru bisa berkurang di tahun 2024. Yakni melalui Tempat Pembuangan Sementara (TPS) 3R, bank sampah, serta bentuk kegiatan-kegiatan lain supaya sampah bisa tereduksi.
Ingot mengklaim, DLHK Kota Pekanbaru terus melakukan perbaikan-perbaikan agar kota bertuah ini bisa menjadi bersih. Salah satu hal yang sangat penting adalah bagaimana mengatur pola masyarakat dalam membuang sampah.
"Saat ini kita sedang formulasikan dan sedang siapkan titik-titik TPS yang nanti akan kita sosialisasikan kepada masyarakat berikut dengan jam buang sampahnya," katanya.
"Jadi kalau masyarakat bisa mengetahui titik TPS itu dimana dan jam buangnya bisa dilaksanakan secara konsisten, Insya allah kita dapat pola distribusi sampah yang real," sambungnya.
Saat ditanya bagaimana pola pengangkutan sampah dengan kembali menggandeng pihak ketiga ini, Ingot menyebut tidak jauh berbeda dengan pola sebelumnya.
Namun, ada beberapa perubahan dan penyesuaian dengan titik-titik sampah yang ada di tahun 2023 yang menjadi bahan evaluasi.
"Kami melihat ini belum ada kesesuaian ataupun kecocokan antara masyarakat atau badan usaha yang membuang sampah dengan sistem pengangkutannya sehingga sampahnya tidak langsung tercover oleh pengangkutan," terangnya.
Ingot yang juga menjabat sebagai Asisten II Setdako Pekanbaru ini membeberkan alasan Pemko Pekanbaru gagal menerapkan swakelola sampah untuk tahun 2024.
Ia mengungkapkan bahwa untuk pola sistem swakelola perlu mempersiapkan kelembagaan di masyarakat serta bagaimana sistem pengangkutan dan sebagainya.
"Ya, karena waktu yang sangat singkat ini tentu kita tidak berani mengambil risiko. Makanya kita masih pakai pola lama (swastanisasi). Akan tetapi, di tahun 2024 kita juga akan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan pengurangan sampah melalui TPS 3R, bank sampah ataupun kegiatan-kegiatan lain yang sejenis," sebutnya.
Ingot pun mengingatkan operator maksimalkan pengangkutan sampah.
Kota Pekanbaru tengah dihadapkan pada tantangan serius akibat tumpukan sampah yang melanda beberapa wilayah yang dipicu kendala teknis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar.
Proses pengangkutan sampah bahkan dilakukan pada malam hari guna memastikan tidak ada tumpukan sampah yang terbengkalai.
Armada dari operator angkutan sampah PT Bina Riau Sejahtera (BRS) terlibat dalam misi ini, namun sejumlah lokasi masih menjadi saksi timbunan sampah.
"Kita tidak hanya kerahkan armada angkutan operator, tapi kerahkan juga peralatan mendukung seperti beko loader di beberapa titik," ungkap Plt Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut.
Alat berat seperti beko loader memiliki peran kunci dalam mempercepat pengangkutan sampah dari timbunan ke dump truk operator.
Ingot menekankan, armada tambahan telah dikerahkan, dan operator angkutan sampah harus memaksimalkan pengangkutan yang tertunda.
"Sampai malam kita akan maksimalkan pengangkutan ke TPA, ada tambahan armada agar seluruh timbunan terangkut semua," tambahnya.
Meskipun mengklaim bahwa operator angkutan sampah sudah siap, Ingot mengakui bahwa teknis pembongkaran sampah di TPA menjadi kendala utama, menyebabkan banyak sampah tertimbun di TPS.
Dalam krisis ini, sinergi antara PT BRS dan DLHK menjadi kunci untuk mengatasi tumpukan sampah yang mengancam keseimbangan lingkungan kota. (rp.sul/*)
Editor: Elfi Yandera
Tags : PT Bina Riau Sejahtera, Operator Pengakut Sampah, PT BRS Mulai Bersihkan Tumpukan Sampah, SampahPekanbaru, Operator Maksimalkan Pengangkutan Sampah, News Kota,