KEPUTUSAN pemerintah diharap tidak berubah dalam kontrak kerjasama wilayah kerja Coastal Plains and Pekanbaru (CPP) yang dimulai tanggal 9 Agustus 2022 nanti.
PT Bumi Siak Pusako (BSP) sudah melakukan pembicaraan pasca rapat kerja Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM, Kepala SKK Migas, Direktur PHE tanggal 14 Februari 2022 yang membahas penjelasan kepastian Kontrak Kerjasama untuk Wilayah Kerja CPP pada tanggal 21 Februari 2022 beberapa waktu lalu.
BSP berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian ESDM, Ditjen Migas dan SKK Migas yang telah bersikap adil dan profesional memberikan kepercayaan untuk pengelolaan WK CPP (2022-2042). "Kita yakin keputusan pemerintah tidak berubah karena sudah dilakukan penandatanganan kontrak. Dimana secara hukum sudah sah, mengikat dan harus dijalankan. Jika harus dievaluasi tentunya setelah kontrak berjalan sesuai klausul kontrak," kata Direktur PT BSP, Iskandar yang lahir tahun 1971 ini.
Putera kelahiran Bengkalis lulusan S1 FMIPA Biologi Universitas Andalas ini mengaku selama hampir 20 tahun mengelola blok CPP bersama Pertamina tentu akan menjadi pelajaran berharga.
"Insya Allah BSP dapat menjalankan kepercayaan yang diberikan dengan baik dan bersungguh-sungguh dan meminta doa serta dukungan dari seluruh shareholder, stakeholder dan masyarakat Riau," sebutnya.
Tanggal 9 Agustus 2022, Wilayah Kerja Coastal Plains and Pekanbaru sepenuhnya akan dikelola PT BSP. Sebelumnya, Bumi Siak Pusako mengelola WK CPP ini bersama dengan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui Badan Usaha Bersama dengan hak patisipasi atau Participating Interest (PI) masing-masing 50%.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) memberikan perpanjangan kontrak Blok CPP pada PT Bumi Siak Pusako yang akan berakhir pada Agustus 2022 ini.
"Ini adalah suatu kebanggaan bagi Siak, apalagi untuk mendapatkan WK CPP dikelola sepenuhnya oleh BUMD PT Bumi Siak Pusako merupakan perjuangan yang tak kenal lelah baik oleh manajemen PT BSP maupun pemegang saham," kata Iskandar yang memiliki motto "Memancang Tapak, mengangkat Marwah", "Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang, Takkan melayu hilang di bumi".
Iskandar juga menambahkan, dalam pengelolaan kedepan, karena penguasaan Blok CPP 100 persen, BSP harus lebih professional mengelola dan mengeksplotasi sumur-sumur minyak yang ada dalam Blok CPP. Meningkatkan produksi, seperti yang tertuang dalam kontrak Komitmen Kerja Pasti (KKP) dengan Kementerian ESDM, kata Iskandar yang memulai karir pertama Bagian Pengawas Lapangan di PT Limas Sentra Mitra Tama selama 2 tahun, di PT Sucofindo Dumai sebagai Surveyor dan berpangalaman lebih dari 10 tahun di industry perminyakan, berawal dari BOB PT Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu.
PT Bumi Siak Pusako (BSP) punya slogan atau motto: “Memancang Tapak, Mengangkat Marwah” sebab kiprahnya selama kurang lebih 20 tahun di industri oil & gas di tanah air memang patut diacungi jempol. PT BSP didirikan pada 17 Oktober 2001, bertekad menunaikan amanah masyarakat dalam mengelola Blok Coastal Plain Pekanbaru (CPP) yang ada di Provinsi Riau dengan profesional dan usaha terbaik yang bisa dilakukan (best efforts).
Pembentukan PT Bumi Siak Pusako berdasarkan, Perda Kabupaten Siak No. 6 Tahun 2004 tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perseroan Terbatas (PT) Bumi Siak Pusako (Lembaran Daerah Kabupaten Siak Tahun 2004 No. 10 Seri E); Perda Kabupaten Siak No. 9 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Siak No. 6 Tahun 2004 tentang BUMD PT BSP (Lembaran Daerah Kabupaten Siak Tahun 2007 No. 9); Perda Kabupaten Siak No. 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Siak No. 6 Tahun 2004 tentang BUMDPT.
Susunan pemegang saham BSP per 31 Desember 2020, berdasarkan surat Gubernur Riau No. 500/Ekbang/22.12a tanggal 30 April 2008: Pemprov Riau 18,07 persen; Kabupaten Siak 72,29 persen; Kabupaten Kampar 6,02 persen; Kabupaten Pelalawan 2,41 persen; dan Pemkot Pekanbaru 1,21 persen.
Memiliki visi, menjadi BUMD Energi terkemuka dan bereputasi Internasional. Misi: Memberi nilai tambah bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah; Menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi daerah; Membentuk dan memberdayakan sumber daya insani yang profesional dalam bisnis energi; Mengelola industri hulu dan hilir migas secara profesional; dan Mengoptimalkan potensi kekayaan sumber daya daerah.
Tanggal 6 Agustus 2002, BSP dan Pertamina menandatangani perjanjian Production Sharing Contract (PSC) dengan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), sekarang SKK Migas, untuk mengelola wilayah kerja Blok CPP selama 20 tahun, terhitung tanggal 9 Agustus 2002 hingga 8 Agustus 2022, dengan Participating Interest (PI) masing-masing 50 persen.
Dalam mengelola Blok CPP, BSP dan Pertamina membentuk konsorsium Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako–Pertamina Hulu (BOB BSP–Pertamina Hulu). Pola kerjasama yang diterapkan kerja sama Konsorsium Manajemen dan Konsorsium Operasi yang dipayungi oleh Joint Management Agreement (JMA) dan Joint Operating Agreement (JOA) sebagai pedoman operasional BOB BSP-Pertamina Hulu.
Sebagai Finalis TOP BUMD Awards 2021, BSP telah mengikuti tahapan Presentasi dan Tanya-Jawab dengan dewan juri yang diselenggarakan secara online pada Selasa, 08 Juni 2021. Mewakili perusahaan mengikuti tahapan ini: Iskandar, selaku Direktur Utama.
Dalam presentasinya terkait kinerja BUMD yang dipimpinnya, Iskandar menjelaskan, BSP telah berhasil menahan laju penurunan produksi minyak dari blok yang dikelola. Tahun 1998 hingga 2002, saat dikelola PT CPI, menurun 17 persen. Namun, mulai tahun 2002 hingga 2017, saat dikelola BOB Pertamina Hulu–BSP, menurun hanya 7 persen. Ini dicapai berkat pemanfaatan teknologi di bidang perminyakan yang kami gunakan, khususnya EOR.
“Untuk tahun 2020, rata-rata produksi Blok CPP (Observed), dari lapangan Pedada, Zamrud, West Area, sebanyak 9,598 BOPD,” ujar Iskandar yang berbagai jabatan pernah diduduki dimulai dari HSE Enviromental Protection, Team Manager (TM) HSE, External Affair Manager.
Sebelum menjabat sebagai Direktur PT Bumi Siak Pusako, Iskandar yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan di PT Bumi Siak Pusako ini mengungkapkan, prestasi lainnya yang paling membanggakan adalah dimana BSP, selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Kerja (WK) Coastal Plains and Pekanbaru (CPP) mendapatkan Perpanjangan Kontrak Wilayah Kerja CPP untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun ke depan (9 Agustus 2022 – 8 Agustus 2042). Artinya, PT BSP akan mengelola WK CPP 100 persen alias sendiri.
WK CPP akan digarap menggunakan Skema PSC Gross Split dengan: Participating Interest 100 persen BSP; Signature Bonus sebesar US$ 10.000.000, dan Komitmen Pasti selama 5 tahun pertama sebesar US$ 130.415.000. "Kami sudah setor dana untuk Signature Bonus dan Komitmen Pasti,” kata dia.
Penandatangani perpanjangan kontrak WK CPP untuk masa kontrak 2022-2042 oleh Pemerintah melalui Menteri ESDM RI telah dilaksanakan pada tanggal 29 November 2018 sehingga PT BSP mendapatkan kepastian keberlangsungan bisnisnya hingga 20 tahun ke depan.
Iskandar juga menyampaikan sejumlah pencapaian positif yang telah diraih BSP dari aspek manajemen, tata kelola, dan Teknologi-Informasi (TI).
“Untuk pencapaian Key Perfomance Index tahun 2020 dan kepuasan pelanggan, kami telah melakukan audit yang dilakukan oleh pihak ketiga diluar BSP. Menurut catatan saya, ini untuk pertama kalinya dilakukan audit sejenis ini. Saya yang minta dilakukan agar didapat penilaian yang objektif terhadap kinerja BSP yang saya pimpin,” ucapnya.
Terkait pencapaian bobot kinerja, untuk posisi direktur, dengan aspek penilaian meliputi Financial, Customer & Market, Operational Excellence, Learning & Growth, diperoleh total nilai 82 persen. Sedangkan perhitungan kinerja BSP, untuk posisi direktur, aspek penilaian meliputi Keuangan, Pelanggan, Operasional, SDM & Administrasi, didapat total nilai kinerja 79 artinya BAIK.
Terkait aspek tata kelola, telah juga dilakukan evaluasi penerapan GCG pada BSP Tahun Buku 2020,dengan capaian skor 66,52% kategori predikat CUKUP. “Tentu capaian skor ini akan kami tingkatkan di tahun berikutnya. Selain itu, telah juga dilakukan audit operasional BSP oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Riau, yang dilakukan sejak tahun 2008 hingga 2020. Semua temuan dari BPK telah kami tindaklajuti,” Iskandar menegaskan.
Sementara, laporan keuangan konsolidasi PT Bumi Siak Pusako dan Entitas Anaknya Tahun Buku 2020 dan 2019 telah diaudit oleh Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan Rekan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
"Untuk aspek TI, kami memiliki Kebijakan Teknologi Informasi yang berlaku sejak 1 Agustus 2019. Ini mengatur penggunaan e-mail, internet, password, perlindungan dari malware, standar perangkat keras pc desktop/laptop, standar perangkat lunak pc desktop/laptop, penyimpanan data, dan penggunaan wifi perusahaan,” papar Iskandar.
Menurut Iskandar, semua capaian positif itu, selain karena dukungan pemda dan masyarakat, juga berkat kekuatan Sumber Daya Manusia (Human Capital)yang dimiliki BSP.
“Untuk SDM Kantor Pusat,di tahun 2020 berjumlah 32 karyawan, ini meningkat dari 2019 dengan jumlah 27 karyawan. Kami juga memiliki SDM Secondeedi BOB. Berjumlah 226karyawan atau sebesar 82 persen dari jumlah total karyawan BOB sebesar 278 orang. Dari 226 secondee BSP di BOB itu, yang bekerja pada bagian core sebanyak 46 persen, sub-core 23 persen, dan sisanya 31 persen bekerja pada bagian supporting,” terangnya.
Dia mengakui, SDM BSP memiliki banyak keahlian dan pengalaman, utamanya terkait bidang oil & gas, antara lain: Water Flooding dan Optimisasi injeksi di Lapangan Pedada, Pusaka, Beruk, Zamrud dan Sabak; Steam Huff and Puff di Lapangan Kasikan; Alkaline dan Greenzyme Injection di Lapangan Pedada; EOR, G&G Modelling untuk Lapangan-lapangan di Blok CPP; Extended Stimulasi Surfactant pilot dengan metoda “HUFF & PUFF” untuk lapangan Pedada dan Zamrud; EOR chemical untuk Lapangan-lapangan Zamrud, Pedada, Beruk dan Pusaka.
“Kemudian, Core Flooding dan Pekerjaan Laboratorium untuk Chemical Flooding; Hydraulic Fracturing,Acidizing dilapangan Pedada, Zamrud, Beruk, dll; Horizontal Well Drilling, Deviated Well, Side Track Short Radius Horizontal Well; Eksplorasi dengan Play Concept baru antara lain; Stratigraphy Trap, Fracture Basement, Weather Basement, dll; Production Facility Design.”
“Kami juga memiliki SDM yang tersertifikasi sesuai bidangnya masing-masing, seperti: Ahli Pengendali Perawatan sumur (APS); Sertifikasi Ahli Pengendali Bor & Juru Bor (APB dan JB); Sertifikasi OPLP –operator kepala; Sertifikasi Kualifikasi Verifikator TKDN Migas; Akuntansi Migas; PTK 007; Export dan import migas; IT management system; Risk management; Engineering powerplant; Certified Human Resources Profesionals,” katanya.
BSP juga memberlakukan Reward and Punishmentkepada karyawan, “kami ada pemberian penghargaan masa kerja 5, 10, 15 Tahun kepada Karyawan dan SecondeeBSP; memberikan penghargaan khusus kepada Tim Perpanjangan WK CPP; dan memberangkatkan karyawan menunaikan ibadah Haji dan Umroh karyawan," sebutnya.
Yang tidak kalah pentingnya, menurut Iskandar, ada 2 tantangan yang dihadapi BSP saat ini, Pertama, pelaksanaan “Operasi Ekslusif” yang menjadi komitmen BSP dalam menjaga produksi diakhir kontrak WK CPP 2022 menjadi tantangan tersendiri bagi BSP untuk menjalankan operasi secara optimum dan seefisien mungkin.
Menurutnya, jika setelah Kelola Blok CPP 100% dan akan menjadi operator Blok CPP hingga 2042 akan menggenjot produksi minyak hingga mencapai 50.000 barel per hari.
PT Bumi Siak Pusako (PT BSP) siap menggenjot target produksi minyak dari Blok Coastal Plains and Pekanbaru (CPP) hingga 50.000 barel per hari (bph). Ini setelah badan usaha milik daerah Riau ini secara resmi menjadi operator 100% menggantikan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) hingga 2042.
Terdapat sejumlah skema yang dipersiapkan perusahaan dalam menggenjot produksi Blok CPP pasca alih kelola pada 9 Agustus 2022 nanti. Hal ini tertuang dalam proposal perpanjangan yang diajukan ke pemerintah. Setidaknya terdapat dua skema dalam menggenjot target produksi minyak di Blok CPP, yakni skema high case dan low case.
"Jika eksplorasi-eksplorasi kami berhasil, dengan high case bisa hampir 50.000 barel (per hari). Sedangkan dengan eksplorasi low case lebih dari 20.000 barel," kata Iskandar dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Senin 14 Februari 2022 lalu.
Pada tahun ini BSP akan melanjutkan kegiatan pengeboran 15 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi. Adapun sejak 2020 hingga saat ini perusahaan telah melakukan exclusive operation bersama PHE.
"Jadi pembiayaan untuk pengeboran sumur-sumur eksplorasi dan eksploitasi ditanggung sendiri oleh BSP dan alhamdulillah berjalan dengan lancar," katanya.
Pengelolaan Blok CPP sendiri sebelumnya dipegang oleh PT Bumi Siak Pusako bersama PHE dengan kepemilikan hak partisipasi atau Participating Interest (PI) masing-masing 50%. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan pemberian perpanjangan kontrak Blok CPP 100% kepada PT Bumi Siak Pusako telah melalui berbagai pertimbangan.
Pertama, nilai Komitmen Kerja Pasti (KKP) yang ditawarkan PT BSP meningkat dari usulan awal yakni dari US$ 41 juta menjadi US$ 130,4 juta. BUMD Riau ini juga mengajukan signature bonus sebesar US$ 10 juta tanpa diskresi. Selain itu, dalam pertimbangan dan rekomendasi tersebut kondisi finansial PT BSP juga dinilai cukup kuat.
Kemudian, proposal yang diajukan oleh Pertamina untuk Blok CPP nilainya berada di bawah proposal PT BSP. Adapun Pertamina mengajukan KKP senilai US$ 61 juta dan signature bonus US$ 1 juta tanpa diskresi, atau US$ 10 juta dengan 5% diskresi, atau US$ 20 juta dengan 10% diskresi.
"Pertamina tidak bersedia memperbaiki proposal dan menerima apabila pemerintah memberikan pengelolaan WK CPP kepada BSP," kata Tutuka.
PT Bumi Siak Pusako merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dimana Pemerintah Provinsi Riau memiliki saham sebesar 18,07%, Kabupaten Siak sebesar 72,29%, Kampar sebesar 6,02%, Pelalawan sebesar 2,41% dan Pemko Pekanbaru sebesar 1,21%
PT BSP sudah menerapkan Good Corporate Govemance (GCG) tiga tahun lalu, untuk melihat kinerja perusahaan apakah kurang baik atau semakin baik. “Kami berkomitmen untuk menjalankan GCG dengan Siak. Jika terdapat kekurangan kami siap melakukan perbaikan,” ungkap Iskandar.
“Hal yang terberat adalah turunnya harga minyak yang luar biasa, dari USD 100 menjadi USD 30. Itu hal yang sangat luar biasa. Tapi, Alhamdulillah BSP tetap menjadi perusahaan sehat, bisa memberikan keuntungan serta berkontirbusi pada PAD dan masyarakat,” jelas Iskandar.
Tetapi Iskandar berjanji akan mencari peluang-peluang dalam mengembangkan PT BSP. ”Kita akan mengusahakan agar Blok Coastal Plain Pekanbaru (CPP) diperpanjang dan tetap dikelola oleh PT BSP. Ada ‘PR’ terbesar yang akan dihadapi PT BSP ke depan yakni soal Blok CPP. Apalagi saat ini kontrak Blok CPP tinggal keputusan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kita harap masih bisa mengelola blok CPP dan kita juga akan mengembangkan bisnis dari anak perusahaan, agar BSP bisa lebih maju lagi ke depannya,” harapnya.
Pihaknya juga akan melakukan efisiensi manajemen sebagaimana yang diminta oleh pemegang saham terbesar BSP yakni Pemkab Siak. “Tentu program kerja yang efektif dan selektif. Kita akan cari peluang serta kembangkan ke depannya. Kita akan kembangkan sesegera mungkin karena itu akan menjadi pendapatan bagi daerah,” terang dia. (*)
Tags : Direktur PT Bumi Siak Pusako Iskandar, BSP Jadi Agen Pembangunan, BSP akan Genjot Produksi Minyak Setelah Mengelola WK CPP,