Puluhan Mahasiswa Demo di DPRD Riau, 'karena Harga Sawit Anjlok yang Merugikan Petani'

PEKANBARU - Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR) menggelar unjuk rasa di depan gedung DPRD Riau.

"Puluhan Mahasiswa Demo di DPRD Riau karena harga wawit anjlok yang telah merugikan petani."

Unjuk rasa para mahasiswa yang sudah berlangsung sejak, Kamis 7Juli 2022 siang ini meminta pemerintah mengatasi harga kelapa sawit yang anjlok. 

"Harga sawit anjlok sejak pelarangan ekspor 27 Mei lalu. Bukannya melambung naik malah melambung turun, anjlok hingga Rp400 per kilogram," kata Kiki Alamsyah Gubernur mahasiswa Fakultas Pertanian UIR. 

Kiki Alamsyah dalam orasinya mengatakan, kondisi ini menyebabkan petani sawit menjerit karena tidak sebanding pengeluaran untuk membeli pupuk dan perawatan kebun.

Mahasiswa lantas membacakan tuntutan, yaitu meminta DPRD Provinsi Riau menegaskan Permentan Nomor 1 tahun 2018 mengenai peraturan yang mengatur pembelian harga TBS.

Mahasiswa juga mendesak Pemerintah Provinsi Riau mencari solusi untuk mengatasi anjloknya harga tandan buah segar (TBS) sawit yang mencekik petani.

"Kami juga meminta Pemprov Riau mengawal dan me-monitoring secara rutin pembelian TBS sesuai surat edaran nomor 144/KB.310/M/6/2022 yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian," kata Kiki Alamsyah.

Tak hanya itu, mahasiswa meminta DPRD Riau mendorong kepala daerah membentuk dan menguatkan kelembagaan pekebun. Serta, memfasilitasi kemitraan kelembagaan pekebun dengan pabrik kelapa sawit (PKS). Sebab, ada PKS yang tidak mau membeli TBS terutama sawit swadaya.

"Kita meminta DPRD Riau mendorong Pemprov untuk segera menertibkan surat edaran terbaru terkait pembelian TBS," katanya. 

Pada kesempatan itu, mahasiswa ditemui oleh Wakil Ketua DPRD Riau Syafaruddin Poti didampingi anggota DPRD Riau dari Fraksi PDI-P. Poti berjanji akan meneruskan tuntutan mahasiswa.

"Permasalahan ini akan kami teruskan sebagaimana fungsi kami sebagai wakil rakyat," ujar Poti. (*)