PEKANBARU,RIAUPAGI.COM - Sistem drainase yang tidak bagus dan pendangkalan anak sungai diperkirakan jadi penyebab rawannya Kotak Pekanbaru dilanda banjir, terlebih lagi dimusim penghujan seperti sekarang.
"Penanganan banjir jangka pendek yang dilakukan pemerintah saat ini terkesan tidak berpola sesuai masterplan banjir di Pekanbaru."
"Masih berkutat dipengerukan sendimen, pembersihan parit dan normalisasi sungai, memang pembersihan sendimen itu bagian dari program msterplan. Tapi dari tahun ke tahun itu saja persoalannya, harusnya ada perubahan. Untuk itu, kita sarankan Pemko sudah memikirkan jangka panjang," kata anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Masni Ernawati.
Dewan meminta Pemerintah segera melakukan langkah kongrit dan jangka panjang.
Program jangka panjang yang dimaksud Politisi Golkar ini, dengan memastikan aliran air di parit primer dan parit skunder. Lalu aliran pembuangannya harus jelas mengalir ke sungai terdekat.
Selain itu memastikan, di titik-titik banjir yang ada, pastikan ada parit yang berfungsi, serta memutuskan rantai genangan air di setiap pemukiman warga.
"Termasuk hal-hal kecil juga, mulai menata pembangunan, bahwa di daerah resapan air, tak boleh ada bangunan. Sehingga air bisa meresap ke tanah. Begitu juga ruko-ruko, diwajibkan ada parit mengalir di depannya. Jangan disemen dan disumbat," terangnya.
Untuk penuntasan persoalan banjir ini menurut Masni Ernawati tidak hanya terfokus dari APBD Pekanbaru saja, namun harus ada sharing budget dengan provinsi dan pemerintah pusat.
"Kami yakin, di dalam masterplan itu ada semua. Tapi tak dijalankan, dengan alasan anggaran dan kewenangan titiknya. Maka ini harus di-clear-kan dari sekarang. Jangan hanya main jangka pendek saja," pungkasnya.
Teapi pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang [PUPR] mengatasi banjir di Kota Pekanbaru ini mulai menggunakan ekskavator amfibi untuk melakukan normalisasi sungai dengan penanganannya jangka panjang.
Pihaknya tahun ini membeli satu unit ekskavator amfibi dan dua unit ekskavator mini.
"Diperkirakan Ekskavator amfibi tersebut sudah tiba pada akhir Desember mungkin sekitar tanggal 20. Sehingga pada awal tahun sudah bisa dioperasionalkan," kata Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah, Senin (20/11).
Ekskavator amfibi tersebut akan digunakan untuk pengerukan dan normalisasi Sungai Sail. Sedangkan ekskavator mini guna membantu pasukan kuning menormalisasi drainase.
Ia memperkirakan alat berat tersebut akan tiba di Pekanbaru bulan Desember mendatang. Sehingga pada awal tahun sudah bisa langsung digunakan untuk normalisasi sungai.
Edwar mengatakan, setelah tiba di Pekanbaru ekskavator tersebut tidak bisa langsung digunakan di lapangan. Hal ini karena harus dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap peralatan dan semua fungsinya.
"Tes commissioning tersebut akan memakan waktu sekitar dua minggu," jelas Edwar.
Meski belum bisa menggunakan ekskavator secara langsung, namun kata Edwar, pihaknya tetap melakukan penanganan banjir jangka pendek.
Upaya penanganan banjir jangka pendek yang dilakukan Pemkot Pekanbaru di antaranya dengan membersihkan saluran pembuangan air di daerah rawan banjir. (rp.muf/*)
Editor: Surya Dharma Panjaitan
Tags : Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Pekanbaru, PUPR atasi Banjair, PUPR Gunakan Ekskavator Amfibi Normalisasi Sungai, Penanganan Banjir Jangka Panjang, News Kota,