Internasional   2022/09/01 15:48 WIB

Putri Inggris Diana Dikenal Sebagai 'Perempuan yang Paling Banyak Difoto di Dunia'

Putri Inggris Diana Dikenal Sebagai 'Perempuan yang Paling Banyak Difoto di Dunia'

INTERNASIONAL - Mengenang kehidupan 'perempuan yang paling sering difoto di dunia' setelah 25 tahun kematiannya yakni Putri Inggris Diana.

Dalam peringatan 25 tahun kematiannya, menarik kembali kehidupan masa silamnya melalui lensa kamera, dengan sejumlah gambar yang paling ikonik.

Diana Frances Spencer lahir pada 1 Juli 1961 di Park House dekat Sandringham, Norfolk, Inggris. Mantan putri Inggris itu pernah dikenal sebagai "perempuan yang paling banyak difoto di dunia".

Dia merupakan putri bungsu dari Viscount dan Viscountess Althorp.

Setelah orang tuanya bercerai pada 1969, ia sering melakukan perjalanan antara rumahnya di Northamptonshire dan Skotlandia.

Lady Diana mengenyam pendidikan pertama kali di sekolah dasar Riddlesworth Hall di Diss, Norfolk. Pada 1974 ia kemudian masuk asrama West Heath, dekat Sevenoaks, Kent.

Ia meninggalkan West Heath pada 1977, dan menyelesaikan sekolahnya di Institut Alpin Videmanette di Rougemont, Swiss yang kemudian ia tinggalkan pada masa Paskah 1978. 

Setelah selesai sekolah, dia bekerja di London, pertama sebagai pengasuh, kadang-kadang sebagai juru masak, dan kemudian sebagai asisten di TK Young England di Knightsbridge, London.

Desas-desus mulai menyebar bahwa hubungannya dengan Pangeran Wales berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius.

Mulai saat itu, pers dan kamera televisi mulai mengelilinginya di setiap kesempatan dan di tempatnya bekerja, hari demi hari.

Pada 24 Februari 1981, Pangeran Charles dan Lady Diana Spencer resmi mengumumkan pertunangan mereka di Istana Buckingham. Harga cincinnya hampir mencapai £30,000 pada saat itu (Rp520 juta dengan nilai tukar hari ini), dilengkapi sebuah batu safir yang dikelilingi dengan 14 butir berlian.

Cincin ini kemudian menjadi sangat terkenal, dan sekarang dipakai oleh Catherine, Duchess of Cambridge. 

Disebut sebagai "pernikahan abad ini", Lady Diana menikah dengan Pangeran Charles di St Paul's Cathedral pada 29 Juli 1981 yang acaranya disiarkan televisi dan ditonton jutaan orang seluruh dunia.

Pada usia 20 tahun, ia menunjukkan kecanggungan hanya sekali ketika berusaha untuk mengingat nama suaminya dengan urutan yang benar. Ayahnya, Earl Spencer kemudian menuntunnya turun di antara deretan kursi gereja.

Gaun yang dirancang oleh David dan Elizabeth Emanuel, memiliki panjang 10 meter yang terbuat dari kain teffeta berwarna gading, dan renda antik. Pengantin baru ini kemudian melambaikan tangan pada orang-orang yang berkumpul dari balkon istana (gambar di atas) dengan para pengiring pengantin, dan Ratu Elizabeth II.

Diana selalu mendambakan punya keluarga besar. Satu tahun setelah pernikahannya, pada 21 Juni 1982, ia melahirkan anak pertama, Pangeran William, yang berada di urutan tahta kedua setelah ayahnya Pangeran Charles.

Ia yakin bisa memberikan pendidikan pada anak-anaknya seperti umumnya, seperti yang dimungkinkan dalam lingkungan kerajaan. William menjadi laki-laki pertama, keluarga kerajaan, yang masuk ke sekolah anak usia dini.

Pada 1984, tepatnya 15 September, William punya adik.

Dia dibaptis dengan nama Henry, meskipun ia lebih dikenal sebagai Pangeran Harry.

Para pangeran ini tidak dididik dengan guru privat, tapi pergi ke sekolah umum dengan anak-anak yang lain.

Diana tetap menjadi ibu yang menyayangi kedua anaknya.

Pangeran Harry mengatakan bahwa Diana "salah satu orang tua paling nakal", sebelum menambahkan: "Dia mendekap kami dengan kasih sayang, itu pasti."

Pada kunjungan resmi pertamanya ke Amerika Serikat, sang putri berdansa dengan aktor John Travolta di Gedung Putih.

Popularitas Diana mulai mencuat. Ia menjadi ikon mode, dengan koleksi gaunnya yang menjadi pusat perhatian.

Saat dia tampil lebih banyak dalam acara resmi, kegiatan amalnya menarik simpati publik, dan membuatnya menjadi sorotan media di seluruh dunia.

Ia memainkan peran penting dalam mengangkat perhatian terhadap orang dengan AIDS. Pernyataannya terus menentang segala prasangka terhadap orang dengan Aids.

Tindakan sederhana seperti berjabat tangan dengan pasien AIDS, membuktikan pada masyarakat bahwa kontak dengan mereka bebas dari risiko penularan.

Putri dan Pangeran Wales sebelumnya melakukan banyak kegiatan bersama, termasuk berkeliling dunia. Namun, pada akhir 1980an, mereka berpisah, dan diketahui publik.

Dalam kunjungan resmi ke India pada 1992, Diana duduk seorang diri di luar Taj Mahal - monumen keabadian cinta.

Hal ini dilihat sebagai pernyataan pada publik, bahwa meskipun pasangan ini secara resmi masih bersama, tapi mereka sebenarnya menjauh.

Selama hidupnya, Diana berteman baik dengan Bunda Teresa, seorang biarawati Katolik Roma yang terkenal, yang kemudian diberikan gelar orang suci.

Dikenal banyak melakukan kegiatan amal, Bunda Teresa juga dianugrahi Penghargaan Nobel Perdamaian, karena mendedikasikan hidupnya untuk menolong orang lain.

Bunda Teresa meninggal enam hari setelah Lady Diana tutup usia.

Setelah lama berpisah, Diana dan Charles akhirnya bercerai pada 28 Agustus 1996.

Pada Juni tahun berikutnya, ia melelang 79 gaun yang pernah dikenakan, dan menjadi sampul majalah di seluruh dunia.

Hasil lelang yang mencapai $4.5juta (Rp66,7 miliar dengan nilai uang saat ini) disumbangkan untuk amal, dan juga menjadi simbol penutup masa lalunya.

Sang putri menjadi sorotan media internasional pada Januari 1997, saat ia menyerukan larangan bom ranjau yang ditujukan untuk membunuh personel tentara.

Salah satu pendiri anti ranjau darat dari kelompok Mines Advisory Group (MAG), Lou McGrath bekerja sama dengan Diana.

Dia kemudian mengatakan dukungan Diana memberikan "titik balik" dalam upaya secara global untuk melarang penggunaan senjata tersebut.

Pada 31 Agustus 1997, setelah makan malam di Ritz Paris dengan Dodi Al Fayed, anak konglomerat Mohamed Al Fayed. Mereka meninggalkan restoran secara bersama dengan menggunakan mobil limosin.

Mereka diburu fotografer yang menggunakan sepeda motor, yang menginginkan lebih banyak lagi foto tentang putri bersama teman barunya itu.

Pengejaran ini menyebabkan tragedi di sebuah terowongan - sebuah kecelakaan mobil yang mematikan.

Lebih dari satu juta orang berbaris di jalur iring-iringan pemakaman ke Westminster Abbey dan sepanjang perjalanan terakhirnya ke rumah keluarga Spencer di Northamptonshire.

Iring-iringan peti jenazah diikuti dengan berjalan kaki oleh (gambar di atas mulai dari kiri) Pangeran Charles, putra bungsunya, Pangeran Harry - yang saat itu masih berusia 12 tahun, kakak Diana, Earl Spencer, serta putra tertuanya Pangeran William dan Duke of Edinburgh.

Dua puluh lima tahun setelah kematiannya, Diana masih dikenang di seluruh dunia sebagai "Putrinya Rakyat". (*)

Tags : Ratu Elizabeth II, Inggris raya,