Bisnis   2021/03/26 15:2 WIB

Raksasa Otomotif China Luncurkan Mobil Listrik Premium Terbaru

Raksasa Otomotif China Luncurkan Mobil Listrik Premium Terbaru
Polestar adalah merek mobil listrik milik Volvo Cars dan Geely.

BISNIS - Produsen mobil terbesar China, Geely, meluncurkan mobil listrik premium terbaru, Zeekr, yang diharapkan dapat bersaing dengan Tesla.

Perusahaan China itu, yang juga dikenal sebagai pemilik merek Volvo dan Lotus, mengumumkan Zeekr pada hari Selasa (23/03) di tengah mulai antusiasnya pasar otomotif dalam negeri akan kendaraan listrik (EV).

Itu terjadi saat bos Tesla, Elon Musk, tengah mendekati China dengan memuji rencana pemerintahnya untuk mengatasi emisi karbon. Musk pun berupaya menepis kekhawatiran China terkait keamanan data dari perangkat kamera di dalam mobil yang jadi salah satu fitur andalan Tesla. Dengan meluncurkan Zeekr, Geely menargetkan pasar kendaraan listrik kelas atas dan akan meluncurkan pengiriman pertama di kuartal ketiga 2021.

Sebelumnya, Geely juga sudah terlibat dalam pembuatan mobil listrik premium melalui merek Polestar, keluaran grup Volvo Cars. Polestar dibuat di Swedia dan diproduksi secara massal di China. Begitu pula dengan Lotus, yang mayoritas sahamnya dimiliki Geely, sedang menyiapkan supercar bertenaga listrik bernama Evija.

Geely juga memiliki saham di produsen taksi terkemuka di London, London EV Company, dan tengah mengembangkan taksi hibrida plug-in, yang memiliki mesin bensin dan baterai listrik. Zeekr, sebagai merek kendaraan listrik Made in China, akan menghadapi persaingan ketat dari Tesla. Produk andalan Tesla, Model 3, sukses berstatus kendaraan listrik terlaris di China tahun lalu.

Produk terbaru Geely itu pun akan bersaing dengan sejumlah kompetitor sesama China, yaitu Nio, Xpeng dan Li Auto, yang juga laris manis di pasar otomotif dalam negeri. Pekan lalu, Dongfeng Motor, yang bermitra dengan produsen Jepang Nissan dan PSA Peugeot Citroen asal Prancis, mengatakan merek kendaraan listrik baru mereka, Voyah, siap dikirim kepada para pemesan di China mulai Juli mendatang.

Gencarnya para produsen di China itu seiring dengan target pemerintah agar lebih dari seperlima kendaraan yang dijual di Tiongkok pada tahun 2025 harus berupa mobil listrik. Geely pun berambisi menjadi produsen mobil skala dunia pertama asal China, sejajar dengan raihan Volkswagen dari Jerman. Selain Volvo dan Lotus, Geely pun memiliki saham minoritas di perusahaan induk Mercedes-Benz, Daimler.

Target awal Zeekr adalah menguasai pasar China, sambil menjajaki peluang di luar negeri, di tengah mulai meningkatnya permintaan global akan kendaraan listrik premium. Merek premium ini akan dikelola di bawah anak perusahaan baru Geely bernama Lingling Technologies dan produksinya akan berbasis di Hefei, China bagian timur. "Li Shufu [sebagai pemimpin grup Geely] merasa perlu memperkuat perusahaannya yang sudah berusia 24 tahun itu dengan perusahaan rintisan baru [startup] seperti yang terjadi di NIO, Xpeng dan Li Auto," kata Michael Dunne, kepala eksekutif ZoZo Go, sebuah perusahaan konsultan yang berfokus pada pasar mobil Asia dirilis BBC.

"Untuk sampai di sana, dia menggagas perusahaan baru - Lingling Technologies - yang beroperasi secara mandiri dari Geely".

Pada hari Selasa, Geely melaporkan hasil tahunannya yang mencatat penjualan 1,32 juta mobil pada tahun 2020, sedikit turun dari angka 1,36 juta unit pada tahun sebelumnya. Dalam wawancara singkat dengan siaran televisi pemerintah China pada hari Selasa, bos Tesla, Elon Musk, mengaku terkesan dengan target pengurangan emisi karbon yang ditetapkan Beijing dalam rencana pembangunan ekonomi lima tahun negara itu.

Beijing telah membatasi penggunaan Tesla di kalangan pejabat militer dan pegawai pemerintah karena khawatir soal data yang didapat produsen mobil itu dari perangkat teknologi yang dipasang di mobilnya. Musk mengatakan kepada politisi dan pengusaha China pada akhir pekan melalui tautan video bahwa Tesla tidak akan pernah memberi pemerintah AS data yang didapat dari mobilnya yang dijual di China atau negara lain.

Ini setelah pihak militer China khawatir soal keamanan data yang didapat pada perangkat kamera yang dipasang di dalam mobil Tesla. Pasar di China diketahui menyumbang sekitar seperlima dari pendapatan global yang diraih Tesla, yakni sebesar $31,5 miliar pada tahun 2020. (*)

Tags : Otomotif China, Mobil Listrik Premium, Mibil China Terbaru,