Headline Internasional   2020/08/26 06:34:00 PM WIB

Ratko Mladic Tukang 'Jagal dari Bosnia' Tewaskan 8.000 Muslim

Ratko Mladic Tukang 'Jagal dari Bosnia' Tewaskan 8.000 Muslim
Ratko Mladic saat berada di Pale, Serbia, Mei 1993.

INTERNASIONAL - Mantan komandan militer Serbia Bosnia, Ratko Mladic, meminta pengadilan di Den Haag, Belanda, agar dirinya dibebaskan dari hukuman, setelah dinyatakan bersalah melakukan pembantaian terhadap ribuan warga Muslim di Srebenica pada 1995.

Dalam vonis yang dikeluarkan pada 2017, Mladic dinyatakan terlibat dalam pembantaian terhadap sekitar 8.000 laki-laki dan remaja Muslim, dan ia dihukum seumur hidup. Peristiwa di Srebenica pada 1995 digambarkan sebagai genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan terburuk di Eropa setelah Perang Dunia Kedua.

Hari Rabu (26/08), Mladic meminta ia dibebaskan dari hukuman seumur hidup. Tim pengacaranya beralasan, Mladic tidak berada di lokasi saat pembantaian besar-besaran terhadap warga Muslim terjadi.

Siapa Ratko Mladic yang dijuluki 'Jagal dari Bosnia'

Mladic mendapat julukan "Jagal dari Bosnia" atas perannya dalam aksi brutal di perang Bosnia seperti dirilis BBC News. Pada 1992, Muslim Bosnia dan rakyat Kroasia memutuskan untuk mendirikan negara sendiri melalui referendum yang diboikot oleh warga Serbia. Keputusan ini memicu perang yang menghadapkan Bosnia-Kroasia dan Bosnia-Serbia.

Bersama pemimpin politik Serbia, Radovan Karadzic, Mladic memposisikan diri sebagai pemimpin gerakan pembersihan etnis yang menyebabkan puluhan ribu orang tewas dan ratusan ribu lainnya mengungsi. Mladic dianggap memainkan peran kunci dalam pengepungan Sarajevo selama tiga tahun yang menyebabkan lebih dari 10.000 orang meninggal.

Ia juga dianggap tokoh di balik pembantaian sekitar 8.000 laki-laki dan remaja Muslim Bosnia di Srebenica. Jasad para korban dibuang di kuburan massal. Ketika perang berakhir pada 1995, Mladic menghadapi dakwaan kejahatan perang. Tapi ia menghilang. Selama 16 tahun ia berhasil menghindari kejaran aparat penegak hukum, sampai ia ditangkap pada Mei 2011. Mladic ditangkap di persembunyiannya, di satu rumah sederhana di Desa Lazarevo, di utara Beograd, Serbia. Saat ditangkap polisi, Mladic tengah bersiap untuk menuju ke kebun belakang.

Pembantaian ribuan Muslim di Srebenica

Kejahatan paling serius yang dilakukan Mladic terjadi di lokasi yang terletak 80 kilometer di utara Sarajevo. Pengadilan di Den Haag pada 2017 memutuskan bahwa ia terlibat dalam kasus yang biasa digambarkan sebagai pembantaian terhadap ribuan laki-laki dan remaja Muslim. Srebrenica adalah wilayah Bosnia, berdasar aturan proteksi PBB, ketika diserbu tentara pimpinan Mladic pada Juli 1995.

height=300

Ribuan laki-laki dan remaja Muslim berusia antara 12 dan 77 tahun ditangkap. Beberapa jam kemudian, di satu ladang di pinggiran kota, tentara Mladic menembak mati warga Muslim yang ditangkap tersebut. Dalam kurun lima hari, sekitar 8.000 Muslim dieksekusi, yang menurut banyak laporan, ditembak dengan senapan mesin. Warga Muslim dikelompokkan per sepuluh orang sebelum dibunuh. Jasad mereka dibuang dan dikubur dengan menggunakan buldoser di pemakaman massal. Ini adalah eksekusi massal terburuk di Eropa pada abad ke-20 setelah kejahatan yang dilakukan oleh Nazi.

Perang berakhir beberapa waktu kemudian

Ratusan ribu warga non-Serbia diusir dari rumah-rumah mereka, sebagai bagian dari upaya mendirikan negara di wilayah Kroasia dan Bosnia yang hanya boleh didiami oleh warga Serbia murni. Pada akhir 1995, mahkamah kejahatan perang PBB mendakwa Mladic melakukan genosida: pengepungan Sarajevo dan pembantaian di Srebenica. Ia diadili mulai 2012 dan pada 2017, ia dijatuhi hukuman seumur atas perannya dalam pembantaian di Srebenica pada 1995.

Apa yang terjadi di Den Haag Agustus 2020

Permintaan pembebasan dari hukuman yang diajukan Mladic ditangani oleh mahkamah pidana internasional untuk kasus bekas negara Yugoslavia. Di pengadilan di Den Haag ini, Mladic diberi waktu 10 menit untuk meyakinkan para hakim agar ia dibebaskan dari hukuman penjara seumur hidup yang dijatuhkan pada 2017 dibatalkan.

Ada dua alasan yang disiapkan tim pengacaranya. Yang pertama, ia tidak berada di Srebenica pada Juli 1995, ketika tentaranya melakukan pembantaian terhadap ribuan warga Muslim di sana. Yang kedua, bahwa Mladic tak memegang kontrol atas tindakan yang dilakukan oleh anak buahnya. Jaksa Laurel Baig menyatakan bahwa Mladic jelas terlibat dalam kejahatan terburuk pada abad ke-20 ini.

Siapa Ratko Mladic

Ratko Mladic, bekas komandan militer Serbia Bosnia, dinyatakan bersalah melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan saat Perang Bosnia. Keputusan ini dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional untuk Bekas Yugoslvia, di Den Haag, hari Rabu (22/11), yang menyatakan Mladic bersalah melakukan genosida terhadap Muslim Bosnia di Srebenica pada 1995.

Mahkamah juga menyatakan bahwa Jenderal Mladic bertanggung jawab karena secara langsung memerintahkan pengeboman terhadap kota Sarajevo. Ia dijatuhi hukuman seumur hidup dalam kasus yang digambarkan hakim sebagai salah satu kejahanan paling biadab dalam sejarah umat manusia.

Kekejaman yang dilakukan Mladic berawal pada 1992, ketika Muslim Bosnia dan warga Kroasia memilih merdeka dalam referendum yang diboikot oleh warga Kroasia. Yang terjadi kemudian adalah perang terbuka antara Muslim Bosnia dan Kroasia di satu sisi dan Serbia Bosnia di kubu lain.

Bersama pemimpin politik Serbia, Radovan Karadzic, Mladic adalah tokoh kunci pembersihan etnik yang menyebabkan puluhan ribu orang tewas dan ratusan ribu lainnya mengungsi. Peristiwa ini banyak digambarkan sebagai kekejaman terburuk di Eropa pasca-Perang Dunia. Mladic aktif hadir di berbagai garis depan dan membawahi tak kurang dari 180.000 tentara yang pada fase awal perang menguasai lebih dari 70% wilayah Bosnia.

Perang brutal

Perang berlangsung brutal, termasuk pengepungan tanpa henti selama tiga tahun terhadap Sarajevo yang menyebabkan lebih dari 10.000 orang meninggal dunia. Juga pembantaian di Srebenica yang menewaskan lebih dari 7.000 laki-laki dan remaja Muslim Bosnia. Mereka dibantai dan mayat mereka dibuang begitu saja di sejumlah kuburan massal.

Srebenica adalah wilayah yang didiami Muslim Bosnia, sekitar 80 km di utara Sarajevo, dan sebenarnya memiliki status daerah perlindungan PBB. Pada 1995, tentara Mladic memasuki kota ini dan menangkap remaja dan ribuan laki-laki Muslim berusia antara 12 hingga 77 tahun. Dalam kurun lima hari, di satu lapangan di luar kota, lebih dari 7.000 Muslim Bosnia dieksekusi, dilaporkan dengan menggunakan senapan mesin, sebelum dibuang dengan menggunakan buldoser di kuburan-kuburan massal.

Insiden ini disebut sebagai eksekusi massal paling kejam setelah kejahatan Nazi di Eropa pada Perang Dunia. Perang berakhir tak lama sesudah pembantaian Srebenica ini. Ratusan ribu warga non-Serbia diusir dari rumah-rumah mereka dalam upaya untuk mendirikan negara Kroasia dan Bosnia yang murni dihuni oleh etnik Serbia saja.

Bagi Mladic, perang ini ia anggap sebagai upaya untuk meneguhkan keberadaan negara Serbia. Ia melihat perang sebagai balas dendam terhadap pendudukan Muslim Turki selama lima abad. Ia menyebut Muslim Bosnia sebagai 'orang-orang Turki' sebagai bentuk penghinaan.

Hidup menjadi buronan

Pada akhir 1995, mahkamah kejahatan perang PBB mendakwa Mladic melakukan dua genosida berupa pembantaian di Srebenica dan pengepungan Sarajevo. Sejumlah kombatan lain juga dikenai dakwaan kejahatan perang termasuk tentara Kroasia dan Bosnia.

height=659

Mladic tak langsung ditangkap dan ia hidup sebagai buronan. Dalam status sebagai terdakwa, ia terang-terangan didukung dan didukung oleh Presiden Yugoslavia ketika itu, Slobodan Milosevic. Ia dengan bebas bisa menikmati hidangan di restoran di Beograd dan dengan didampingi pengawal pribadi, ia bisa menonton pertandingan sepak bola.

Jatuhnya Milosevic dari tampuk kekuasaan pada tahun 2000 yang diikuti dengan penahanannya membuat Mladic tak leluasa tampil di depan umum. Dalam satu dekade berikutnya ia pindah dari satu persembunyian ke persembunyian lain di Serbia, dengan bantuan kelompok-kelompok kecil yang masih setia dengannya.

Ditangkap pada 26 Mei 2011 di satu rumah di Lazarevo

Ketika polisi memasuki rumahnya, Mladic yang pernah bersumpah tak akan menyerahkan diri dalam keadaan hidup-hidup, tak memberikan perlawanan sama sekali. Dua senjata berisi peluru yang ia siapkan untuk membela diri, tak ia sentuh.

Ia ditangkap pada usia 69 tahun. Hilang sudah wajah tegar dan fisik yang kuat akibat stroke. Lengan kanannya tak bisa digerakkan akibat stroke ini. "Jika mau, saya bisa menembak mati sepuluh polisi (yang akan menahan saya) ... tapi mereka hanya perwira-perwira muda yang menjalankan tugas," kata Mladic kepada tim polisi yang menahannya. (*)
 

Tags : Ratko Mladic, Mantan Komandan Militer Serbia Bosnia, Bunuh 8.000 Muslim ,