Internasional   2022/09/22 20:47 WIB

Ratu Elizabeth II Tetap Diingat, 'yang Kini Hanya Tinggal Kenangan'

Ratu Elizabeth II Tetap Diingat, 'yang Kini Hanya Tinggal Kenangan'
Satu foto yang sebelumnya tak pernah dipublikasikan memperlihatkan Ratu tersenyum.

SELAMA lebih 70 tahun, Ratu Elizabeth II menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Inggris. Wajahnya ada di mana-mana, di uang kertas, uang logam, hingga prangko.

Secara fisik, ia meresmikan acara-acara penting. Yang paling dikenal, satu di antaranya adalah pembukaan Olimpiade 2012 di London.

Di perhelatan ini, ia dijemput oleh agen rahasia kenamaan James Bond dengan menggunakan helikopter dan seolah diterjunkan untuk hadir dan membuka pesta olahraga terbesar di dunia.

Di luar itu, setiap bulan Desember, ia menyampaikan pidato nasional, yang disiarkan televisi, untuk membacakan pesan Natal bagi warga Inggris.

Sosok Ratu itu telah tiada.

Ia dimakamkan secara kenegaraan hari Senin 19 September 2022, dalam satu prosesi yang dari Westminster Abbey di London hingga Kastil Windsor.

Dan pada hari Senin pula, era Elizabeth II resmi berakhir.

Di luar sosoknya yang formal, publik juga mengenal Ratu sebagai figur yang hangat dan jenaka, seperti saat tampil bersama beruang Paddington dan "memamerkan" roti tawar dan selai jeruk. 

Elizabeth naik takhta pada usia belia. Orang-orang bersukacita.

Teknologi maju pesat dan kemakmuran terasa, setelah masa-masa sulit yang dipicu oleh tahun-tahun depresi dan pengorbanan besar di Perang Dunia II.

Inggris berubah pada dekade-dekade Ratu berkuasa. Di tengah perubahan ini, Ratu disebut sebagai simbol stabilitas dan keberlanjutan.

Pintu era itu sekarang sudah ditutup.

Yang juga selesai adalah era "Pangeran Charles", yang selama beberapa dekade memakai gelar Prince of Wales. Menyusul kematian sang ibu, ia kini menjadi penerus takhta dengan gelar Raja Charles III.

Hangat dan jenaka

Tantangan bagi Raja Charles III, begitu masa berkabung usai, adalah menikmati peran barunya dan menunjukkan kepada publik bahwa ia menikmati peran baru tersebut.

Sang ibu, Ratu Elizabeth, paham bahwa salah satu peran keluarga kerajaan adalah menggalang optimisme rakyat, terutama pada masa-masa sulit, dan menemukan kebahagiaan.

Sebagai pangeran, Charles sudah melakukan banyak hal untuk membantu mengubah nasib banyak orang.

Publik ingin sisi-sisi optimisme tercermin juga pada era Raja Charles III.

Dalam satu film dokumenter yang disiarkan BBC, beberapa hari setelah Ratu wafat di Balmoral, Skotlandia, pada 8 September, terlihat Ratu saat muda.

Di keluarga dekat, ia dikenal dengan nama panggilan Lilibet. Ia tampak jenaka dan begitu bergembira, menari dan tertawa. Matanya bersinar. Ada pancaran cinta untuk sang ayah, Raja George VI.

Ada pula pancaran cinta untuk sang suami, Pangeran Philip, yang setia mendampingi hingga akhir hayat.

Sosok yang suka menari dan tertawa riang itu selama beberapa dekade tidak tampak di mata publik.

Tidak tampak bukan berarti tidak ada. Sisi lain sosok Ratu tersebut tetap ada, seperti diungkap oleh para sahabat dan keluarga dekatnya.

Di awal film dokumenter ini, Ratu mengatakan dirinya berharap generasi mendatang akan tetap menganggap kerajaan sebagai sesuatu yang menarik.

Ia juga berharap, pemirsa akan senang menonton dirinya ketika masih belia.

Dokumenter ini langsung mengingatkan pada bulan-bulan terakhir Ratu Elizabeth II. Di luar penampilannya yang formal, ia adalah pribadi yang hangat, yang selera humornya membuat orang-orang tersenyum lebar.

Saat perayaan 70 tahun bertakhta, Ratu tampil bersama Paddington, beruang yang selalu menyimpan roti tawar dan selai jeruk di topinya.

Ternyata Ratu juga menyimpan roti tawar selai jeruk. Tentu bukan disimpan di dalam topi. Roti itu ia simpan di tas tangannya.

Kepada Paddington, Ratu "memamerkan" roti dan selai ini dengan mata berbinar-binar.

Pancaran sinar mata yang berbinar-binar itu sekarang hanya tinggal kenangan. (*)

Tags : Ratu Elizabeth II, Tinggal Kenangan, Ratu Elizabeth, Inggris raya,