Rekam Jejak Sekdaprov Riau SF Hariyanto jadi Sorotan, Pengamat: Pasca Namanya Gencar Disebut Salah Satu Diusulkan Pj Gubri

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Track record atau rekam jejak Sekdaprov Riau SF Hariyanto kembali jadi sorotan pasca namanya makin gencar disebut sebagai salah satu yang akan diusulkan menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Riau.

"Rekam jejak Sekdaprov Riau SF Hariyanto jadi sorotan."

"Pj itu pejabat pusat yang ada di daerah yang utamanya menjalankan funsi dekonsentrasi. Namun juga diberi tugas politis untuk menjalankan desentralisasi," kata Pengamat politik dan kebijakan publik, Rawa El Amady pada media, Rabu (6/9) kemarin. 

"Sebagai pejabat pusat yang berasal dari PNS aktif maka wewenang penunjukan sepenuhnya di tangan presiden melalui Kemendagri. Kemendagri tentu melihat kepentingan kementerian dan masyarakat lokal dalam menetapkan siapa Pj-nya," sambungnya.

Diketahui, SF Hariyanto pernah viral imbas dari gaya hidup mewah istri dan anaknya. Selain dihujani hujatan oleh masyarakat, SF Hariyanto juga terpaksa memenuhi panggilan KPK untuk dimintai keterangan terkait hartanya.

Ia menilai bahwa masyarakat dan pemerintah pusat harusnya memperhatikan rekam jejak tersebut.

Meski membenarkan bahwa penunjukan Pj Gubri merupakan wewenang Presiden melalui Kemendagri, namun ia menilai Kemendagri tentu perlu melihat kepentingan pusat dan masyarakat lokal.

Rawa menyebut Provinsi Riau merupakan wilayah kekuasaan Partai Golkar. Terlihat dari beberapa kali pemimpin di Riau, termasuk Syamsuar, merupakan kader Golkar.

Maka, kata Rawa, calon Pj Gubri yang terlihat dekat dengan partai tertentu akan jadi pertimbangan pemerintah pusat pula.

"Secara politis seharus pemerintah menunjuk Pj yang terbebas dari pengaruh partai tententu. Walaupun faktanya sulit dilaksanakan. Jadi PJ ini merupakan orang pusat yang akan melindungi partai berkuasa dan kemungkinan juga orang daerah yang dianggap bisa mengamankan politisi yang akan tampil pada Pilgubri," paparnya.

"Jadi peluang SF ini kecil jika pusat berasumsi dia dekat dengan Syamsuar, karena akan mengganggu kepentingan PDIP," katanya.

Namun selain urusan politik, Rawa menilai rekam jejak merupakan hal penting yang harusnya lebih diperhatikan pemerintah pusat dan masyarakat.

"Masalah track record itu harusnya menjadi perhatian penting pusat dan masyarakat Riau, maka peran masyarakat sangat penting agar yang mempunyai track record jelek tidak terpilih jadi Pj," pungkasnya

Sebelumnya, masing-masing fraksi yang ada di DPRD akan mengusulkan tiga nama untuk kemudian disepakati bersama sebelum diajukan kepada Kemendagri.

Sesuai Permendagri Nomor 4 Tahun 2023, hak pengusulan nama Penjabat (Pj) Gubernur yang sebelumnya hanya dimiliki Kemendagri kini juga diberikan kepada DPRD.

Saat ini draft alur pengajuan Pj Gubernur Riau (Gubri) sudah diserahkan Komisi I ke Pimpinan DPRD Riau. Pembahasan selanjutnya, DPRD masih menunggu surat permintaan pengajuan dari Kemendagri.

Sementara itu, fraksi Demokrat DPRD Riau mengaku sudah mulai menggodok nama yang akan mereka ajukan sebagai Pj Gubernur.

"Dari internal Demokrat sudah menggodok tiga nama," kata anggota fraksi Demokrat DPRD Riau yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho.

Hanya saja dirinya tak menyebut nama-nama yang dipilih tersebut.

Agung menyebut orang yang bakal diajukan merupakan sosok yang tepat mengemban amanah sebagai Pj Gubri haruslah pejabat yang paham kondisi Riau.

"Tentu harus paham dengan kondisi Riau, dan memang tinggal langsung jalan saja, jangan lagi nanti misalnya begini, begitu. Harapan kita itu, tapi kan keputusan tetap di Kementerian," pungkasnya.

Diketahui, sesuai Permendagri Nomor 4 Tahun 2023 Pj Gubernur harus berpangkat eselon I dan tidak terbatas hanya untuk pejabat yang ada di daerah.

Pejabat eselon I yang berada di kementerian pusat atau lembaga setara juga bisa menjadi Pj Gubernur sesuai pilihan Presiden atas rekomendasi Kemendagri dan DPRD.

Sementara jumlah nama mencuat disebut bakal jadi Pj Gubernur Riau. Ada Sekdaprov Riau SF Hariyanto, dan Rektor Universitas Riau (Unri), Sri Indarti. Kemudian ada pejabat pemerintah pusat yaitu Suhajar Diantoro, Elen Setiadi dan Erwin Dimas yang disebut-sebut kandidat Pj Gubri. (*)