Riau   2024/03/28 16:59 WIB

Riau Disodorkan 6 Mega Proyek Strategis Nasional, 'yang Ditaksir Miliki Nilai Investasi Ratusan Triliun Rupiah'

 Riau Disodorkan 6 Mega Proyek Strategis Nasional, 'yang Ditaksir Miliki Nilai Investasi Ratusan Triliun Rupiah'

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pantai timur pulau Sumatra bagian tengah. Wilayah pesisirnya berbatasan dengan Selat Malaka.

Hingga tahun 2004, provinsi ini juga meliputi Kepulauan Riau, sekelompok besar pulau-pulau kecil (pulau-pulau utamanya antara lain Pulau Batam dan Pulau Bintan).

Yang terletak di sebelah Timur Sumatra dan sebelah Selatan Singapura. Kepulauan ini dimekarkan menjadi provinsi tersendiri pada Juli 2004.

Ibu kota dan kota terbesar di provinsi Riau adalah Pekanbaru, dan kota besar lainnya setelah Pekanbaru adalah kota Dumai.

Berdasarkan hasil Badan Pusat Statistik Riau tahun 2022, penduduk provinsi Riau berjumlah 6.493.603 jiwa, dengan kepadatan penduduk 75 jiwa/km², dan pada akhir 2023 berjumlah 6.861.237 jiwa peduduk.

Riau saat ini merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dan sumber dayanya didominasi oleh sumber alam, terutama minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat.

Tetapi, penebangan hutan yang merajalela telah mengurangi luas hutan secara signifikan, dari 78% pada 1982 menjadi hanya 33% pada 2005.

Rata-rata 160.000 hektare hutan habis ditebang setiap tahun, meninggalkan 22%, atau 2,45 juta hektare pada tahun 2009.

Deforestasi dengan tujuan pembukaan kebun-kebun kelapa sawit dan produksi kertas telah menyebabkan kabut asap yang sangat mengganggu di provinsi ini selama bertahun-tahun, dan menjalar ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Pulau Galang, Batam, dan Toapaya, Bintan, disorongkan sebagai proyek strategis nasional atau PSN. Menambah banyak daftar PSN di Kepri, ditaksir mendatangkan investasi ratusan triliun rupiah.

Hingga akhir 2023, PSN di Kepulauan Riau itu yakni PSN PLTS Skala Besar, PSN Kawasan Industri Tanjungsauh dan PSN Kawasan Industri Pulau Ladi.

Kawasan ini ditetapkan berdasarkan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 21 yang diterbitkan pada tahun 2022.

Ada tiga KEK pula yang masuk dalam permenko PSN tersebut yakni KEK Batam Aero Technic di Batam, KEK Nongsa di Batam dan KEK Galang Batang di Bintan.

Pada Agustus 2023, Rempang Eco-City di Pulau Rempang, Batam, berstatus PSN lewat Permenko Bidang Perekonomian nomor 7 tahun 2023.

Rempang Eco City digarap PT Makmur Elok Graha, anak usaha Artha Graha. Bendera bisnis ini milik taipan Indonesia, Tomy Winata.

Rempang-Eco City ditaksir mendatangkan investasi hingga Rp381 triliun hingga 2080.

Investor pertama adalah perusahaan asal China, Xinyi, yang mengucurkan modal Rp175 triliun. Rempang jadi kawasan hilirisasi pasir kuarsa, Xinyi akan memproduksi kaca dan solar panel.

Kemudian pada Maret 2024, daftar PSN di Kepri bertambah dua proyek dengan kategori sektor kawasan industri.

Pertama kawasan industri Wiraraja di Pulau Galang. PSN ini digarap grup usaha Wiraraja, perusahaan milik Akhmad Ma’ruf Maulana.

Ma’ruf, adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepulauan Riau sekaligus Ketua DPD Golkar Kepulauan Riau.

Ia separtai dengan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang juga Ketua Umum Golkar.

Mengacu data yang dirilis Kemenko Perekonomian pada 18 Maret 2024, kawasan industri Wiraraja yang berorientasi pada sektor energi baru dan terbarukan (EBT)

Akan segera membangun kawasan industri green renewable energy dan smart eco industrial park.

Pengelolaannya akan diserahkan akan diserahkan pada anak perusahaan Wiraraja, PT Galang Bumi Industri (GBI).

Lahan yang dikelola berada di sekitar Waduk Sei Gong. Luasnya sebesar 3.859 hektare, yang terdiri dari 2.600 hektare untuk solar farm dan green energy, serta 989 hektare untuk industri pendukung EBT. Total investasi untuk pengembangan kawasan tersebut sebesar Rp226 triliun.

Secara keseluruhan, industri ramah lingkungan yang diusung PT GBI ini menganut konsep end to end, yakni sebuah proses produksi dari tahapan awal hingga akhir, yang melibatkan sejumlah tenant industri, misalnya dari proses hilirisasi pasir silika hingga pembuatan modul tenaga surya.

PSN kedua yakni kawasan industri Toapaya di Pulau Poto dan Kampung Masiran, Bintan.

Pengusulnya yakni PT Galang Batam Kawasan Ekonomi Khusus atau GBKEK Industri Park.

Total investasi sebesar Rp120,5 triliun. GBKEK sudah mengoperasikan KEK Galang Batang yang menjadi kawasan hilirisasi bauksit.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, KI Toapaya akan fokus pada industri amunisi dan persenjataan, industri caustic soda, oil refinery, industri petrochemical, galangan kapal industri peleburan baja, serta industri recycle.

Kawasan industri ini yang rencananya akan mulai pembangunan tahun ini tersebut akan dilengkapi dengan pelabuhan untuk mendukung kegiatan logistik. Lokasinya juga termasuk dalam perluasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang.

PSN Kawasan Industri Pulau Ladi masih tergolong minim. Pulau Ladi kabarnya akan menyewakan lahan untuk tenang-tenant yang ingin membuang limbah medis dan limbah industri.

Limbah-limbah tersebut diolah menjadi limbah yang terurai habis (zero waste). Namun ada juga yang akan dijadikan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di kawasan tersebut. Pulau Ladi ditetapkan sebagai PSN pada tahun 2023.

Dan terakhir ada Kawasan Industri Tanjung Sauh, yang menjadi PSN di 2023. Selain PSN, Tanjung Sauh juga merupakan wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), berdasarkan Permenko Nomor 21/2022.

Pengusulnya yakni PT Batamraya Sukses Perkasa. Perusahaan ini bagian dari grup usaha Panbil, bendera bisnis pengusaha ternama, Johannes Kennedy.

Adapun rencana bisnis usulan KEK Tanjungsauh sendiri akan melakukan produksi dan pengolahan terkait industri komponen elektronik, industri perakitan dan industri berat, serta akan melakukan pengembangan energi tenaga uap dengan kapasitas 4×100 MW dan solar panel. 

Potensinya akan memberikan dampak ke PDRB Provinsi Kepri sebsar Rp166,81 triliun selama 30 tahun.

Kalangan pengusaha juga menyambut baik kehadiran PSN di Kepri. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam Rafki Rasyid mengatakan kehadiran PSN di Pulau Galang, Batam tentunya akan berdampak positif terhadap perkembangan investasi di Batam.

“Mengapa Galang? Ini merupakan cerminan dari semakin terbatasnya lahan di mainland Batam karena investasi yang terus berkembang. Ini pertanda baik bagi kemajuan perekonomian Batam tentunya. Kalau dilihat investor yang akan berinvestasi pada PSN di Galang tersebut adalah Wiraraja Grup, yang akan membangun industri solar farm dan industri EBT terpadu,” katanya.

Hal ini menandai era baru investasi di Batam yang menyesuaikan diri dengan tren perkembangan industri global.

“Kita ketahui bahwa industri global sekarang mulai beralih ke EBT. Batam pun sebagai daerah industri rupanya juga sudah mulai melangkah ke sana untuk perlahan-lahan menggantikan energi tradisional berbahan fosil. Banyak industri pendukung yang bisa hidup di sekitar PSN ini nantinya di Pulau Galang,” jelasnya.

Kemunculan PSN juga akan berimbas pada penyerapan tenaga kerja di sana nanti, yang pastinya relatif banyak. Dengan begitu keberadaan PSN tersebut juga akan berkontribusi terhadap pengurangan pengangguran di Batam.

Mengenai status atau persoalan pembebasan lahan, PSN mendapat dukungan penuh dari Menteri ATR Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ia menjamin terkait dari sisi lahan, maka akan dipastikan clean and clear, sehingga terhindari dari konflik dengan masyarakat lokal.

“Kami tentu mendukung dari sisi lahan, tanahnya yang akan digunakan sebagai lokasi PSN tersebut, termasuk tata ruangnya, dan memastikan lahan tersebut clean and clear,” ungkapnya. (*)

Tags : 6 mega proyek strategis nasional, riau disodori proyek strategis, nilai investasi ratusan triliun rupiah, PSN, plts, riau,