Riau Terapkan Pembelajaran Berbasis Teknologi Artificial Intelligence, Prof Eng Jaswar Koto: untuk Pertama di Indonesia

PENDIDIKAN - Provinsi Riau menerapkan pembelajaran berbasis teknologi Artificial Intelligence [AI] untuk pertama di Indonesia.

"Teknologi Artificial Intelligence (AI) bukan lagi konsep masa depan."

"Kita belum sampai di 2030 tapi kita sudah berjalan duluan, jika itu tentang perkembangan sumber daya manusia maka kita pasti akan mengambil langkah yang cepat," kata Gubernur Riau Syamsuar dalam kunjungan dan sosialisasi di SMAN 1 Pangkalan Kerinci, didampingi oleh Prof Dr Eng Jaswar Koto, seorang praktisi AI dan Vice Rector for Research & Development Digital Advancement di Osaka, Jepang, yang juga merupakan alumni SMAN 1 Pekanbaru, Senin (30/10).

Gubernur Riau, Syamsuar memahami betul arti pentingnya Teknologi Artificial Intelligence (AI).

Ia memperkenalkan penggunaan AI dalam pembelajaran. Menariknya, Syamsuar tidak hanya berbicara tentang masa depan, ia memahami pentingnya segera mengambil langkah dalam memanfaatkan AI untuk kemajuan pendidikan.

Dia merujuk pada United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang menetapkan bahwa pada tahun 2030, sekolah-sekolah harus memanfaatkan teknologi AI dalam proses pembelajaran.

"Prof jaswar ini orang besar, dengan ilmu yang beliau miliki akan membawa keberkahan dan kemajuan untuk generasi di masa yang akan datang karena lebih dulu mengenal pembelajaran AI dari daerah lain yang ada di indonesia. Beliau juga sebagai rektor universitas cindikia yang baru didirikan di indonesia, khusus mengenai IT," jelas Syamsuar.

Prof Jaswar Koto juga berbagi pandangan positif tentang perkembangan teknologi informasi.

"Kita patut bersyukur karena gubernur syamsuar memiliki kepedulian yang tinggi terhadap perkembangan pendidikan di riau," ucap Jaswar.

"Ini tentunya luar biasa, belum ada provinsi di indonesia yang menerapkan pembelajaran berbasis AI, dan riau adalah yang pertama," katanya.

Masih kata Jaswar, perkembangan AI sudah memasuki sendi kehidupan.

"Maka saya tidak ingin kita anak asli riau ini nantinya hanya menjadi penonton, kita harus berperan dalam perkembangan ini, sehingga nantinya dapat melanjutkan perkuliahan di luar negeri, dan mampu berkontribusi di perusahaan-perusahaan besar di luar negeri, juga menjadi pemimpin di perusahaan yang ada di riau ini, itu harapan kita," bebernya.

Kehadiran AI dalam pembelajaran di Riau bukan hanya sebuah langkah maju dalam dunia pendidikan tetapi juga membuka peluang besar bagi para generasi muda di Riau untuk bersaing secara global. (*)