Ribuan Relawan Banyak Dukung dan Teriaki Anies Presiden dengan Histeris, 'yang Sepertinya Buat Elektabilitas Ganjar dan Prabowo jadi Menurun'

JAKARTA - Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan menghadiri acara Temu Relawan di Tennis Indoor Senayan, Minggu (21/5).

Pantauan dilapangan, ribuan relawan berteriak histeris menyambut kedatangan bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu.  

“Presiden, presiden, presiden,” teriak pendukung Anies yang memenuhi hall hingga tribun.

Tidak sendirian, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu turut didampingi istrinya, Fery Farhati dan putra putrinya di antaranya Mutiara Baswedan dan Ismail Baswedan.

Relawan Anies Baswedan ini datang dari berbagai penjuru. Mulai dari Jabodetabek, Jawa Barat hingga Sumatera. Mereka datang dengan membawa sejumlah atribut. Mulai dari kaos bergambar Anies, bendera aliansi dan spanduk bernada perjuangan.

Sejumlah kelompok relawan pendukung calon presiden Koalisi Perubahan untuk Perbaikan, Anies Baswedan menggelar yang acara akbarnya bertajuk 'Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan' digelar Minggu 21 Mei 2023 di Tennis Indoor Senayan, dihadiri ribuan relawan dari berbagai simpul.

Tatak Ujiyati dari FORKOM Relawan Anies menyampaikan, agenda kumpul relawan dengan Anies ini bertujuan untuk mendukung mantan gubernur DKI Jakarta itu dan partai pengusungnya agar dapat memenangkan Pemilu 2024.

"Kami ingin Capres yang kami dukung menang dan partai-partai pengusung yang kami dukung juga menang. Itu tujuannya dari pertemuan yang selenggarakan tanggal 21 Mei ini," kata Tatak dikutip dalam keterangan tertulisnya.

Tatak mengungkapkan pihaknya menargetkan kehadiran 4.000 relawan pendukung Anies Baswedan dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya dalam Temu Kebangsaan.

Ia menyebut, ada pula relawan dari luar Jakarta yang akan hadir. "Diharapkan sekitar 4 ribu relawan hadir dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya dan sebagian juga ada yang mengikuti dengan biaya sendiri dari luar kota," sebut Tatak.

Agenda temu relawan dengan Anies ini, lanjut Tatak, juga diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

"Tujuan dari pertemuan temu relawan Anies ini adalah kami ingin dalam rangka memperingati hari Kebangkitan Nasional kita ingin mengambil momentum itu untuk menguatkan tekad bersama relawan Anies untuk mendukung Anies Baswedan dan juga mendukung partai-partai pendukung, partai-partai pengusung Anies Baswedan," ujar Tatak.

Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan menghadiri acara Temu Relawan di Tennis Indoor Senayan, Minggu (21/5).

Seiring gencarnya gerakan relawan koalisi Perubahan untuk Persatuan, sementara ini elektabilitas bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, merosot. Ini juga seperti dirilis versi Survei yang dilakukan LSI Denny JA.

Setidaknya ada tiga alasan mengapa dukungan terhadap Ganjar Pranowo menurun.

Pertama, karena statusnya sebagai “petugas partai” Ganjar tidak akan bisa mengambil keputusan secara independen karena harus meminta restu ketum partainya.

Lalu dinilai buruk dalam menangani masalah kemiskinan di Jawa Tengah dan efek negatif dari kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20

"Tiga alasan elektabilitas Ganjar turun itu masuk akal," kata aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga didepan media, Minggu (21/5).

Elektabilitas Ganjar sempat menunjukkan trend menanjak. Kala itu, elektabilitasnya masih di angka 27,9 persen dan masih di bawah Prabowo Subianto.

Elektabilitas Ganjar kemudian naik hingga puncaknya terjadi pada Januari 2023, yaitu sebesar 37,8 persen. Namun pada Mei 2023, elektabilitas Ganjar Pranowo turun di angka 31,9 persen.

Nasib ini, berbanding terbalik dengan kompetitornya, Prabowo Subianto yang tren elektabilitasnya terus tumbuh positif

"Jadi survei-survei yang ungguli Ganjar selama ini sponsornya siapa?" sindir Andi Sinulingga.

Lembaga survei Charta Politika malah menempatkan Ganjar Pranowo diurutan pertama diikuti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan

Sementara itu, deklarasi dukungan kepada Prabowo dari relawan Gibran dan Jokowi di Jateng dan Jatim sebenarnya tak membuat publik heran.

Sikap PDIP mengusung Ganjar Pranowo juga dinilai sebagai kekeliruan Jokowi sendiri.

“Kekeliruan Jokowi, karena terlibat terlalu dalam dan dominan mengusung Ganjar, hingga membuat pesona ketokohan Ganjar hilang,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, Sabtu (20/5).

Jadi deklarasi dukungan relawan Gibran dan Jokowi ke Prabowo, karena mereka menganggap Ganjar hanya Capres “wayang”, yang diyakini hanya manut pada perintah Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Ganjar seolah wayang yang kelak bakal sekadar mengikuti perintah dan kepentingan Jokowi serta Megawati,” tambahnya.

Berbeda dengan Prabowo, yang menurut pengamat jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, dinilai berdiri sendiri, dan dalam skala nasional memang dianggap sebagai tokoh mapan.

“Itu yang membuat banyak di lingkaran Jokowi sendiri lebih memilih Prabowo,” kata Dedi.

Seperti diberitakan, relawan Gibran dan Jokowi se-Jateng dan Jatim resmi mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. Dukungan itu disampaikan langsung saat bertemu Prabowo.

"Hari ini sudah hadir Pak Prabowo di tengah-tengah kita, saya sampaikan juga kawan-kawan relawan ini mendukung bapak," kata koordinator relawan Gibran, sekaligus pihak pengundang, Kuat Hermawan Santosa, Jumat (19/5).

Malah yang terjadi belakangan ini tren elektabilitas Anies Baswedan menunjukkan peningkatan. 

Pengamat meyakini Anies akan unggul dalam kompetisi bila tepat memilih sosok cawapres yang akan mendampingi.

Menurut survei, elektabilitas Anies saat ini memang belum berada di puncak. Namun dengan cawapres yang tepat, elektabilitas Anies berpotensi melonjak.

Direktur Eksekutif SMRC Saiful Mujani menjelaskan, AHY dan Khofifah adalah pasangan paling potensial bagi Anies untuk melawan Ganjar Pranowo. Bila berpasangan dengan AHY, Anies diprediksi meraup 47% suara. Sedangkan Ganjar Pranowo dan pasangannya hanya mendapat 42% suara.

Sementara jika berpasangan dengan Khofifah, Anies diprediksi memperoleh 46% suara. Sedangkan Ganjar dan pasangannya hanya mendapat 33% suara.

Besarnya potensi elektabilitas Anies juga diungkap Lembaga Survei Indonesia Political Opinion. Survei menunjukkan, elektabilitas Anies mencapai 34,7%. Sementara elektabiltias Ganjar sebesar 26,9?n elektabilitas Prabowo sebesar 27,5%. Salah satu faktor pendongkrak elektabilitas Anies adalah deklarasi cepat Koalisi Perubahan untuk Perbaikan.

Lembaga Riset Trust Indonesia juga menemukan tren peningkatan elektabilitas Anies Baswedan. Survei pada akhir Januari hingga awal Februari menunjukkan peningkatan elektabilitas Anies karena deklarasi capres Koalisi Perubahan mendahului kekuatan politik lainnya.

Pasca-deklarasi, kubu pendukung Anies Baswedan terus menggalakkan sosialisasi. Bertemu tokoh agama, tokoh masyarakat, dan berbaur di tengah warga menjadi menu kegiatan Anies Baswedan.

Jaringan relawan Anies juga mendirikan posko rakyat yang tersebar di 85 ribu desa seluruh Indonesia. Selain menjadi garda terdepan sosialisasi sosok dan program Anies Baswedan, posko rakyat juga untuk menampung aspirasi dan pengaduan masyarakat.

Jejak pendapat terkini LSI menunjukkan tren positif elektabilitas Anies Baswedan berbanding terbalik dengan elektabilitas Ganjar Pranowo. Sikap menolak Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 memicu kekecewaan penggemar sepak bola dan merugikan popularitas Ganjar. Akibatnya, elektabilitas Ganjar menurun.

Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan memberikan pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan, Minggu (21/5).

Dalam pertemuan di acara temu relawan di Tennis Indoor Senayan ini, Anies Baswedan bakal calon presiden (Bacapres) ini menyampaikan pidato bertajuk "Meluruskan Jalan Menghadirkan Keadilan", yang dihadiri 4.000 relawan.

Pada kesempatan tersebut, juga dideklarasikan relawan Amanat Indonesia (Anies), yang merupakan komunitas gerakan yang memperjuangkan Anies sebagai presiden 2024.

Dalam pidatonya Anies mengajak untuk menjadikan ajang kontestasi Pilpres 2024 hendaknya menjadi semua pihak untuk melihat dan mengevaluasi kebijakan yang sudah dijalani apakah sesuai dengan janji kemerdekaan, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Untuk itu, bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan, menegaskan Pilpres 2024 mendatang harus menjadi ajang kontestasi adu rekam jejak, gagasan, hingga karya. 

Ia pun ingin agar seluruh pendukung, relawan, hingga simpatisan untuk menunjukkan kenyataan dari tiga hal tersebut dalam meraih kemenangan. (*)