BATAM - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam, Ani Dewiyana mengakui masih menunggu mesin PCR portabel. Segala kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tentu untuk kebaikan bersama.
Sebelumnya adanya pembatalan pemberian mesin PCR portabel karena dinilai PCR lebih dibutuhkan di Karimun. “Iya tak apa-apa, mungkin ada pertimbangan lain. Kita memang membutuhkan alat itu tapi mungkin di sana (Karimun) lebih membutuhkan,” kata Ani pada media, Senin (9/11).
RSUD Embung Fatimah Batam di Batuaji tetap menantikan mesin PCR Portable untuk kelancaran penanganan pasien Covid-19. Mesin PCR portabel bantuan dari Pemerintah Provinsi Kepri gagal diterima sebab dialihkan ke Karimun. Pemeriksaan sampel pasien Covid-19 di rumah sakit berpelat merah ini masih berpusat di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam.
Meskipun demikian Ani memastikan layanan medis untuk pasien Covid-19 di RSUD tetap berjalan seperti biasa, dan pemeriksaan sampel di BTKLPP juga tetap berjalan normal. “Paling masalah kecepatan (pemeriksaan sampel) saja. Kalau pelayanan tetap berjalan seperti biasa. Kalau kita punya alat sendiri tentu lebih bagus lagi,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Batam, Didi Kusmajardi saat dikonfirmasi mengaku tengah mengupayakan penggantinya. “Iya tak jadi yang portable itu karena dipindahkan ke Karimun. Untuk RSUD kita usulkan PCR baru dari DID (Dana insentif daerah),” ujar Didi. (rp.edy/*)
Editor: Syamsul Bahri
Tags : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Batam, Ani Dewiyana, RSUD, mesin PCR portabel,