SIDANG kasus pencucian uang di Jerman mengungkap pembelian apartemen mewah di London oleh penipu mata uang kripto atau yang dijuluki 'Ratu Kripto', Ruja Ignatova.
Jamie Bartlett dan Rob Byrne dari podcast The Missing Cryptoqueen menjelaskan bagaimana Ruja menggunakan pengacara dan manajer kekayaan yang berbasis di Inggris - yang terus memberikan layanan mereka setelah Ruja menghilang empat tahun lalu.
Seorang mantan penjaga pintu di blok apartemen eksklusif, Abbots House di Kensington, London, ingat pernah bertemu dengan Ruja Ignatova pada tahun 2016, saat dia kembali dari belanja dengan para pengawalnya dari Bulgaria.
"Dua pria malang ini mengikuti di belakangnya seperti keledai yang kelebihan muatan, dengan bersusah payah, dan sedikit kehabisan napas - mereka masing-masing membawa 20 kantong belanja," kata manta penjaga pintu itu, James (bukan nama sebenarnya).
Ruja saat itu memborong berbagai barang mewah - Jimmy Choo, Prada, dan Calvin Klein - tanpa peduli berapa harganya. Beberapa saat kemudian, James sempat melihat ke dalam apartemen Ruja, terdiri dari empat kamar tidur dan dilengkapi kolam renang. "Saat Ruja memasukkan lukisan Andy Warhol ke lemari, hati saya hancur karena saya kuliah jurusan seni," kata mantan polisi itu.
Lukisan itu adalah lukisan aktris Elizabeth Taylor. Karya Andy Warhol lainnya, Red Lenin, tergantung di atas perapian. Di sebelah kiri sofa di ruang penerima tamu adalah lukisan Ratu Bubblegum oleh Michael Moebius, dan menggambarkan Ratu Elizabeth meniup gelembung.
Majalah Private Eye kemudian memperkirakan flat itu berisi karya seni senilai £500.000 (Rp9,8 miliar), dibeli dari galeri Halcyon London. James bertanya-tanya, apakah Ignatova sengaja menyebarkan kekayaan tersembunyinya menjadi aset yang dapat dengan mudah dipindahkan, untuk menghindari penyitaan.
Short presentational grey line
Pada 17 September, pengacara Ruja di Jerman, Martin Breidenbach, membela kliennya di Münster. Ruja didakwa melakukan pencucian uang karena mentransfer 20 juta Euro (Rp330 miliar) ke sebuah firma hukum di London guna mendanai pembelian properti mewah tersebut.
Dua orang lain juga berada di kursi pesakitan, menghadapi dakwaan ikut menyedot jutaan Euro dari kasus penipuan Dr Ruja yang totalnya senilai 4 miliar Euro (Rp66 triliun). Ruja menjual sesuatu yang tidak ada, cryptocurrency palsu melalui perusahaan yang dia sebut OneCoin.
Tak tercatat di Inggris
Ketika sewa apartemen ditandatangani pada Agustus 2016, regulator keuangan di setidaknya satu negara Eropa telah mengeluarkan peringatan tentang OneCoin.
Beberapa bulan sebelumnya, Ruja telah mengaku bersalah atas penipuan dan tuduhan lainnya di pengadilan Jerman, setelah membuat bangkrut pabrik logam yang dia beli dan menyebabkan 150 orang kehilangan pekerjaan pada tahun 2011.
Pengacara di Locke Lord, sebuah firma hukum Amerika Serikat dengan kantor di London, mengungkapkan keprihatinan tentang sumber dana 20 juta Euro yang dia transfer - terlihat dari email internal yang terungkap kemudian dalam kasus di pengadilan AS.
Tetapi perusahaan Ruja lulus pemeriksaan kepatuhan perusahaan, jadi mereka melanjutkan pembelian properti, bersama dengan Aquitaine Group, sebuah perusahaan Guernsey yang memberikan layanan surga pajak kepada klien-klien kaya.
Apartemennya telah direnovasi oleh pengembang properti mewah Candy & Candy setelah kebakaran yang terjadi saat properti itu dimiliki penyanyi Duffy. Agen propertinya adalah Knight Frank. Tapi siapa yang telah membeli apartemen itu tetap tidak terbuka bagi publik, karena kerahasiaan surga pajak Inggris.
Menurut akta properti, pemiliknya adalah Abbots House Penthouse Limited. Perusahaan ini adalah usaha cangkang Guernsey yang anonim - salah satu dari 12.000 perusahaan sejenis yang memiliki properti di Inggris dan Wales.
Artinya, nama Ruja tidak harus muncul di akta Inggris, atau dalam catatan publik di Channel Island. Perusahaan Guernsey lainnya ditunjuk sebagai direktur (atau "calon"), dan beberapa bulan setelah penawaran Ruja diterima, Aquitaine terdaftar sebagai "agen residen" perusahaan di Guernsey.
Sementara itu, alamat Locke Lord di London muncul di dokumen Pendaftaran Tanah apartemen. Upaya ini tampaknya cukup untuk menyembunyikan pembelian properti oleh Ruja dari Kepolisian Kota London, yang mengatakan kepada investor OneCoin yang ditipu pada September 2019 bahwa mereka "tidak dapat mengidentifikasi satu pun aset OneCoin di Inggris".
Kebenaran baru terungkap dua bulan kemudian, dalam email yang dibacakan dalam persidangan pencucian uang mantan karyawan Locke Lord di AS, Mark Scott.
Short presentational grey line
Beberapa orang di daerah itu mengaku ingat tetangga mereka yang terkenal itu, tetapi mereka memberitahu BBC bahwa Ruja hanya tinggal sebentar, pada tahun 2016. Tahun itu Ruja sepertinya bersiap untuk tinggal di London. Dia membuka kantor di gedung eksklusif 1 Knightsbridge dan merayakan ulang tahunnya yang ke-36 dengan pesta mewah di Museum Victoria dan Albert.
dia punya rencana untuk putrinya melanjutkan studi di sekolah swasta di Inggris suatu hari nanti. Tapi 'apartemen besar' seluas 2000 meter persegi itu, seperti yang dijelaskan Candy & Candy, sebagian besar areanya tetap kosong. Ruja tidak mengunjungi huniannya di Kensington sama sekali pada 2017.
Kemudian pada 25 Oktober tahun itu, dia naik penerbangan Ryanair dari Sofia ke Athena, dan menghilang dari muka bumi, dan belum ditemukan sampai sekarang.
James, mantan penjaga pintu, biasa mengecek apartemen Ruja setiap hari untuk menjaga sirkulasi udara. "Di atas sana seperti rumah kaca," katanya seperti dirilis BBC.
Pada musim panas akibat sinar matahari langsung membuat pintu melengkung dan memudarkan karya seni yang mahal. Terkadang dia mengusir merpati yang masuk melalui pintu yang tertutup rapat. Terkadang orang lain yang punya hubungan dengan OneCoin akan datang untuk tinggal.
Pada Juli 2018, saudara laki-laki Ruja, Konstantin - yang mengambil alih posisi sebagai kepala OneCoin beberapa bulan setelah Ruja menghilang - memposting selfie yang diambil di dalam apartemen.
James juga ingat teman-teman Konstantin yang berkunjung, dan menyebut nama Frank Schneider, kepala keamanan Ruja, sebagai tamu yang juga menghabiskan waktu di sana setelah Ruja menghilang.
Konstantin ditangkap di bandara Internasional Los Angeles pada 6 Maret 2019 dan didakwa atas persekongkolan melakukan penipuan.
Schneider, yang adalah mantan kepala agen mata-mata Luksemburg, ditahan di Prancis pada April tahun ini atas permintaan otoritas AS, dan keputusan tentang ekstradisinya dijadwalkan keluar bulan ini.
James mengatakan Schneider mencoba mengatur penjualan apartemen, tetapi sumber BBC memberi tahu kami bahwa properti itu malah disewakan.
Foto dari daftar properti yang disewakan Knight Frank pada 2019 menunjukkan Red Lenin masih terpasang di atas perapian.
Tidak ada tanda-tanda potret Liz, tapi bagi Anda yang bermata tajam bisa melihat wajah Ruja pada sebuah piring istimewa, hadiah dari salah satu pendukung utamanya. BBC diberitahu bahwa Ruja tak suka dengan piring foto itu.
Sementara flat sedang dipersiapkan untuk disewa, beberapa perwakilan Aquitaine datang dan pergi ke situ.
Salah satunya bahkan mengganti gembok. Seorang mantan karyawan Ruja memberi tahu bahwa yang lain membawa karung-karung penuh dengan barang mewah.
Firma hukum Locke Lord juga tetap melayani Ruja lama setelah dia hilang. Sebuah surat bukti di pengadilan AS untuk kasus mantan karyawan Mark Scott menunjukkan bahwa pada 12 Juli 2018, James Channo, seorang mitra bisnis Ruja di kantor cabang London, menulis kepada Ruja tentang propertinya di Inggris. "Menurut kami penting untuk meninjau kembali cara Anda terkait minat Anda atas real estat di Inggris," tulisnya.
Surat itu, yang ditujukan kepada Ruja di alamat Sofia, dikirim beberapa bulan sebelum penangkapan Scott pada 2018. Atau sekitar sembilan bulan setelah hilangnya Ruja secara tiba-tiba, dan 22 bulan setelah Otoritas Keuangan Inggris mengungkapkan dalam sebuah peringatan kepada calon investor bahwa Kepolisian City of London sedang menyelidiki OneCoin.
Investigasi terhadap OneCoin atau perusahaan afiliasinya juga telah diumumkan di sejumlah negara lain. Channo menetapkan ruang lingkup pekerjaan dengan bayaran £600 Pound (Rp12 juta per jam. Channo juga mengirim versi email ke Konstantin dan Frank Schneider, dan juga menulis bahwa komunikasi email "tidak sepenuhnya aman".
Surat itu tidak berisi rincian spesifik properti Inggris, tetapi Channo memperingatkan Ruja tentang perlunya mengevaluasi kembali kepemilikan propertinya di Inggris, "masalah anjak piutang seperti pajak, diskresi untuk mempertahankannya sejauh mungkin, dan pengaturan alur sederhana".
Sebuah pernyataan dari Locke Lord dan James Channo mengatakan surat itu adalah tawaran layanan hukum "dalam bentuk standar", yang diungkapkan oleh Locke Lord kepada jaksa AS, dan disebutkan bahwa tidak ada pekerjaan yang ia lakukan untuk Ruja.
Satu baris menarik dalam surat itu menegaskan apa yang dikatakan sumber bukan cuma apartemen yang dibeli Ruja di Inggris. Di lantai lima Abbots House ada apartemen dua kamar tidur yang tidak terlalu mewah. Mantan penjaga pintu James memberitahu kami bahwa pengawal Ruja direncanakan tinggal di situ.
Data resmi di Inggris menunjukkan pemilik Abbots House no. 11 juga merupakan perusahaan cangkang Guernsey, Abbots Property Limited, yang juga terdaftar di alamat Aquitaine. Apartemen yang lebih kecil juga dibeli pada tahun 2016 - seharga £1,9 juta Pound (Rp372 miliar).
Nama Ruja lagi-lagi dirahasiakan dari dokumen, tetapi sumber mengatakan Ruja adalah orang di balik pembelian itu. Ditanya tentang hubungannya dengan Ruja, Aquitaine mengatakan tidak mau berkomentar.
Setelah Ruja menghilang, Abbots House no. 11 tampaknya telah berubah fungsi menjadi fasilitas penyimpanan rahasia yang menurut sumber BBC pernah menampung dua brankas besar.
Kinilokasi itu diberitahukan jadi tempat singgah barang-barang berharga yang buru-buru dibersihkan dari apartemen Ruja oleh stafnya, dengan bantuan seorang karyawan Aquitaine, sebelum tempat mewah itu akhinya disewakan.
Kemana pakaian mewah Dr Ruja, perhiasan, sepatu, dan beberapa karya seninya pergi setelah itu, tetap menjadi misteri - seperti hampir semua hal terkait dirinya. Seorang mantan karyawan memberi tahu kami bahwa sepatu Laboutin Ruja yang "sangat didambakan" mungkin berakhir di toko amal, tetapi tidak dapat menjelaskan nasib satu per satu barang milik Ruja.
Jutaan korban penipuan OneCoin ingin properti diuangkan. Keberadaan properti London ini adalah berita menarik bagi jutaan korban penipuan OneCoin, yang ingin aset Ruja dijual dan hasilnya didistribusikan kepada para investor. Namun, struktur kepemilikan yang kompleks - perusahaan cangkang Guernsey mungkin baru titik awal - dapat mempersulit pembuktian bahwa Ruja adalah pemilik sah.
Setelah pengungkapan Pandora Papers, sejumlah pihak telah berulang kali menyerukan pendaftaran atas para pemilik properti 'offshore'. Hal ini telah dijanjikan oleh pemerintah Inggris tetapi sejauh ini gagal dilaksanakan.
Setelah tekanan dari anggota parlemen, pada tahun 2019, Guernsey dan wilayah terkait Britania Raya lainnya berkomitmen untuk mengumumkan pemilik perusahaan yang berada di dalam yurisdiksi mereka - tetapi itu tidak akan terjadi sampai tahun 2023.
Pendamping korban Jen McAdam mengatakan dia merasa jijik dan marah setelah mengetahui berita bahwa pembelian properti Ruja di London melibatkan pengacara yang berbasis di Inggris, manajer kekayaan 'offshore', dan agen real estat.
"Ini hampir pasti uang korban OneCoin yang telah dibeli dengan properti ini, para korban yang selama lima tahun terakhir mengalami penderitaan emosional yang tak terbayangkan dan kerugian finansial yang sangat besar," katanya.
"Sekarang bukan waktunya bagi perusahaan untuk diam tentang keterlibatan mereka, sekarang saatnya untuk terbuka, transparan, dan mengatakan yang sebenarnya. Kami ingin jawaban."
Diperkirakan bahwa investor di Inggris saja kehilangan lebih dari £100 juta (Rp1,9 triliun). Jen McAdam juga mengkritik Kepolisian Kota London karena menutup penyelidikannya terhadap OneCoin tanpa membuat tuntutan apa pun pada September 2019.
Seorang juru bicara polisi berkomentar: "Polisi telah memberikan bantuan kepada mitra penegak hukum asing sehubungan dengan penyelidikan mereka dan akan terus melakukannya. Kami telah menyarankan investor yang telah berinteraksi dengan kami untuk menghubungi organisasi penegak hukum yang relevan secara langsung."
Pengacara James Channo dan Locke Lord, firma hukum yang digunakan oleh Ruja untuk membeli properti di Kensington ini, menekankan bahwa OneCoin tidak pernah menjadi salah satu kliennya.
Mereka mengatakan pekerjaan Mark Scott untuk OneCoin tidak dilakukan atas nama Locke Lord dan bahwa perusahaan tidak mengetahuinya sampai dia didakwa dengan pencucian uang, hampir dua tahun setelah dia meninggalkan perusahaan.
Knight Frank, agen real estat, mengatakan kepada BBC: "Kami selalu mematuhi kewajiban hukum dan peraturan kami saat melakukan transaksi keuangan, dan jika perlu, berinteraksi dengan otoritas terkait". Martin Breidenbach, pengacara Jerman Dr Ruja, menyangkal pencucian uang. Pengadilannya diperkirakan akan berlangsung hingga Mei. (*)
Tags : Inggris raya, Kejahatan siber, Ruja Ignatova Diburu,