AGAMA - Era transisi new normal tidak menyurutkan semangat anak-anak Taman Pendidikan Quran (TPQ) untuk belajar mengaji di tengah pandemi Corona. Meski harus memakai protokol kesehatan yang ketat, mereka tetap antusias menimba ilmu.
Mahasiswi UIN Suska Riau mengajari anak-anak mengaji Sebagai bentuk pengabdian kuliah kerja nyata bekerja sama dengan Bu Mastura, seorang guru ngaji rumahan dalam mengajari anak-anak mengaji di Desa Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Selasa (4/8/2020).
Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Suska Riau Aprilisma mengatakan bahwa ilmu agama adalah ilmu yan sangat berperan dalam pendidikan akhlak seorang anak dalam kehidupan sehari-hari. Dia ikhlas dan tulus mengajar anak-anak belajar mengaji di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini. "Apa yang saya laksanakan ini bukan hanya sekedar pengabdian saja dan bukan sekedar kerja sama, melainkan untuk memotivasi dan mendidik anak-anak ini agar lebih semangat memperdalam ilmu agama sejak dini bersama Bu Mastura," sebutnya.
Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Suska Riau Aprilisma mengatakan bahwa ilmu agama adalah ilmu yan sangat berperan dalam pendidikan akhlak seorang anak dalam kehidupan sehari-hari. Aprilisma mengaku ikhlas dan tulus mengajar anak-anak belajar mengaji di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini. Dalam melaksanakan tugasnya itu, dia juga mendapat pengalaman bahwa anak di usia belia masih banyak memilih meluangkan waktunya untuk belajar Alquran dibandingkan bermain Handphone. "Generasi yang baik adalah generasi yang memiliki agama dan moral," sebutnya Aprilisma.
Dalam melaksanakan tugasnya itu, dia juga mendapat pengalaman bahwa anak di usia belia masih banyak memilih meluangkan waktunya untuk belajar Alquran dibandingkan bermain Handphone. "Generasi yang baik adalah generasi yang memiliki agama dan moral," sebutnya.
Suasana belajar mengaji dari rumah ke rumah dilakoninya selalu ramai dipenuhi anak-anak setempat. Sejak adanya pandemi COVID-19, pihak pengurus Masjid setempat memang telah mengalihkan kegiatan mengaji anak-anak. Bukan lagi di masjid, tetapi di rumah. Aprilisma mengaku, kegiatan mengaji anak-anak ini memang sudah tidak dilaksanakan di masjid-masjid sejak pandemi Covid-19. Alasannya, untuk menghindari kerumunan dan mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Corona yang masih mewabah ini.
Tak hanya itu, setiap anak-anak yang belajar juga diwajibkan memakai masker dan menggunakan hand sanitizer sebelum dimulainya mengaji di rumah penduduk. "Kami dari mahasiswa baru saja memulai kegiatan belajar mengaji seminggu yang lalu. Karena masih ada Corona jadi kami tidak melaksanakan kegiatan di masjid. Sebagai gantinya di rumah penduduk masing-masing," kata dia.
"Meski di rumah, kami juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Wajib pakai masker, face shield dan membersihkan tangan dengan hand sanit. Dan tentu kami menerapkan physical distancing," tambahnya.
Dia mengakui pada awalnya, anak-anak sempat mengalami kesulitan saat harus memakai masker dan face shield. Namun perlahan hal itu tak menjadi masalah dan anak-anak tetap antusias. "Awalnya ya kesulitan mengaji dengan memakai masker dan face shield. Tapi sekarang mereka sudah terbiasa," tuturnya.
Lalu sampai kapan protokol digunakan? Ia menyebut hingga virus Corona benar-benar hilang. Ia juga berharap cara yang diterapkan ini bisa menjadi contoh di masa transisi new normal sekarang. "Kalau sampai kapan ya sampai Corona hilang. Makanya kami berharap hal ini juga dapat ditiru di tempat lain. Meski ada Corona tapi harus tetap semangat belajar mengaji," pungkasnya. (rp.mhr/*)
Tags : belajar mengaji, anak belajar mengaji di pandemi corona, protokol kesehatan, mahasiswa UIN Suska Riau mengajar mengaji,