Agama   03-06-2025 17:43 WIB

Saudi Buat Strategi Keamanan untuk Haji dan Batalkan Skema Tanazul Demi Keamanan Bersama

Saudi Buat Strategi Keamanan untuk Haji dan Batalkan Skema Tanazul Demi Keamanan Bersama

Tanazul ditunda untuk musim haji mendatang dengan persiapan yang lebih matang. 

AGAMA - Skema tanazul massal batal diberlakukan pada pelaksanaan musim haji 1446 H/2025 M. Bagaimanapun, jamaah masih dapat melakukan tanazul secara mandiri dengan tetap berkoordinasi dengan pihak syarikah.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M Hanafi mengatakan, pelaksanaan skema tanazul bagi jamaah haji Indonesia ditunda pada tahun 2026.

Penundaan pelaksanaan skema ini berdasarkan pada keputusan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dengan mempertimbangkan alasan keselamatan jamaah.

“Berdasarkan hasil evaluasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di Arab Saudi, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memutuskan bahwa pelaksanaan tanazul ditunda ke musim haji tahun-tahun mendatang, untuk dipersiapkan dengan lebih matang,” ujar Muchlis M Hanafi di Makkah, Selasa (3/6).

“Kami memahami bahwa pembatalan yang mendadak ini mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian jamaah. Namun, ini adalah langkah terbaik yang diambil demi menjaga keselamatan seluruh jamaah,” ujarnya.

Skema tanazul adalah memberi kesempatan kepada jamaah yang tinggal di sekitar Jamarat untuk kembali ke hotelnya saat fase mabit.

Dengan demikian, mereka tidak menempati tenda di Mina. Mereka nantinya akan mengambil kesempatan mabit di area sekitar Jamarat.

Setelah itu, masih dalam skema tanazul, jamaah kembali ke hotel masing-masing untuk beristirahat. Dengan skema ini, kepadatan tenda jamaah di Mina diprediksi bisa berkurang signifikan. 

PPIH Arab Saudi sedianya akan memberlakukan skema tanazul pada operasional haji 1446 H/2025 M. Ini didesain sebagai salah satu ikhtiar Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk memberikan kemudahan dalam beribadah sesuai tuntunan syariat dan sekaligus menjaga keselamatan jamaah, khususnya kalangan lansia, disabilitas, dan rentan.

Skema tanazul telah ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 137 Tahun 2025.

Melalui skema ini, jamaah di sekitar jamarat yang mengikuti tanazul tidak perlu lagi balik ke Mina setelah lempar jumrah Aqabah.

Mereka langsung balik ke hotel tanpa harus lagi ke tenda Mina.

Berdasarkan rencana awal,  total jamaah yang ikut tanazul mencapai 37 orang.

Strategi keamanan untuk haji

Rencana manajemen lalu lintas musiman juga diberlakukan untuk rute ke tanah suci.

"Strategi keamanan dan organisasi yang komprehensif dilakukan untuk memastikan musim haji tahun 2025 yang bebas dari insiden," kata Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Arab Saudi menguraikan.

Kemendagri mengadakan konferensi pers dengan para komandan pasukan keamanan haji pada Ahad lalu di Pusat Operasi Keamanan Terpadu.

Para peserta pengarahan termasuk pejabat utama seperti Letnan Jenderal Mohammed Al-Bassami sebagai Direktur Keamanan Publik, Mayor Jenderal Mohammed Al-Omari sebagai Komandan Pasukan Darurat Khusus di kantor kepresidenan keamanan negara, Mayor Jenderal Hamoud Al-Faraj sebagai Direktur Jenderal Pertahanan Sipil, dan Mayor Jenderal Saleh Al-Marba sebagai pelaksana tugas Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Paspor.

Al-Bassami menegaskan komitmen Arab Saudi untuk mempersiapkan lingkungan yang aman, terjamin, dan terorganisir bagi para jamaah haji, dikutip dari laman Arab News, Selasa (3/6).

Dia mengatakan upaya tersebut sejalan dengan arahan menteri dalam negeri dan ketua Komite Haji Tertinggi, Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif, yang telah mengesahkan rencana keamanan dan organisasi yang ekstensif untuk musim haji tahun 2025.

Rencana-rencana ini, katanya, mencakup semua aspek keamanan, ketertiban umum, manajemen kerumunan, arus lalu lintas, dan tanggap darurat, yang diimplementasikan melalui kerangka kerja terpadu yang mencakup seluruh perjalanan jamaah, mulai dari kedatangan hingga keberangkatan.

Al-Bassami mengatakan bahwa setiap upaya untuk mengganggu keamanan atau melanggar peraturan akan ditindak tegas dan tanpa kompromi.

Dia lebih lanjut menekankan kesiapan Masjidil Haram dan tempat-tempat suci untuk mengelola kerumunan besar, yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan mempertahankan kapasitas yang aman di semua jalan dan tempat-tempat suci.

Rencana manajemen lalu lintas musiman juga diberlakukan untuk rute-rute yang mengarah ke Makkah dan Madinah, serta pintu masuk area pusat, untuk memastikan kelancaran pergerakan jamaah.

Direktorat Jenderal Keamanan Umum melaporkan tindakan penegakan hukum yang signifikan.

Pihak berwenang menyita 252 kampanye haji palsu dan menangkap 1.239 pengangkut yang melanggar peraturan haji.

Selain itu, 109.632 kendaraan yang tidak sah dikembalikan, begitu pula 269.678 orang yang tidak tinggal di Makkah, 75.943 orang tanpa izin haji, dan 11.610 orang yang tidak mematuhi peraturan kependudukan, ketenagakerjaan, dan keamanan perbatasan.

Selain itu, jumlah pemegang visa kunjungan yang datang untuk tujuan haji mencapai 205.713 orang.

Al-Omari menegaskan kembali komitmen pasukannya untuk memastikan perlindungan dan menjaga ketertiban selama musim haji.

Dia merinci pelaksanaan rencana lapangan yang tepat, dengan fokus pada pencegahan penyusup dan individu yang tidak berwenang untuk mengakses tempat-tempat suci.

Rencana tersebut termasuk mengelola dan mengatur pergerakan kerumunan orang di fasilitas melempar jumrah dan halaman selatan Masjidil Haram untuk memastikan kelancaran dan keselamatan jamaah.

Dalam sebuah perkembangan penting, Al-Faraj mengumumkan penggunaan pertama pesawat tanpa awak Falcon untuk operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan, sebuah tambahan baru dalam operasi Haji Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil tahun ini.

Dia menekankan kesiapan sektor ini untuk mengimplementasikan rencana yang telah disetujui dalam melayani para jamaah haji.

Al-Marba menguraikan rencana terpadu direktorat tersebut dalam kerangka kerja keamanan Kementerian Dalam Negeri.

Rencana ini dibangun di atas empat pilar.

Pertama, memastikan kesiapan penuh untuk menerima jamaah haji di pelabuhan udara, darat, dan laut, termasuk yang berada di bawah Inisiatif Rute Makkah.

Kedua, menegakkan peraturan terhadap pengangkut jamaah haji ilegal melalui komite administratif musiman di pintu-pintu masuk Makkah.

Ketiga, memberikan dukungan kepada badan-badan keamanan dan layanan di tempat-tempat suci melalui kehadiran di lapangan. Keempat, mengatur serta mengawasi keberangkatan jamaah haji setelah haji.

Drone ditebar

Pesawat drone bertenaga AI merupakan bagian dari sistem respons.

"Kami menggunakan pesawat nirawak canggih bertenaga AI, “Saqr,” untuk mendukung misi pemadaman kebakaran dan penyelamatan selama musim haji 1446," kata Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Arab Saudi.

Pesawat drone tersebut merupakan bagian dari sistem respons canggih milik otoritas yang dirancang untuk menangani keadaan darurat di area berisiko tinggi atau sulit dijangkau.

Drone bernama Saqr ini dilengkapi dengan kemampuan pemadaman kebakaran dan sistem penyelamatan multiguna, yang beroperasi hingga 12 jam terus-menerus. Pesawat ini juga dapat mencapai ketinggian tinggi dan membawa muatan sekitar 40 kilogram. 

Tidak hanya itu, drone tersebut juga dilengkapi dengan protokol keselamatan canggih, kamera pencitraan termal, dan kemampuan transmisi lokasi langsung.

Bahkan, drone ini juga terhubung ke pusat komando dan kendali untuk mendukung operasi terkoordinasi secara real time.

Drone Saqr dirancang khusus untuk digunakan di gedung-gedung tinggi, kawasan industri, lokasi yang mengandung bahan berbahaya, daerah padat penduduk, dan kebakaran hutan.

Sistem cerdasnya meningkatkan kewaspadaan situasional, mengurangi risiko bagi responden manusia, dan meningkatkan pengambilan keputusan melalui pencitraan langsung dan integrasi AI. (*)

Tags : haji, puncak haji, haji 2025, manasik haji, islam, arab saudi, srone arab saudi, jamaah haji, penyelenggaraan haji 2025, penyelenggaraan ibadah haji 2025, tanazul, skema tanazul ,