Headline Agama   2022/03/04 9:7 WIB

Sejarah Bulan Syaban, Bulan Penuh Keutamaan

Sejarah Bulan Syaban, Bulan Penuh Keutamaan

AGAMA - Dalam hadits yang cukup masyhur, Aisyah RA berkata, "Rasulullah SAW berpuasa sehingga kami berkata beliau tidak berbuka, dan beliau senantiasa berbuka sehingga kami berkata beliau tidak berpuasa. Maka aku tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan, dan aku tidak melihat puasa beliau yang lebih banyak (dari Ramadhan) selain puasa bulan Syaban." (HR Bukhari)

Karena itu, terdapat kekhususan bagi setiap Muslim untuk melaksanakan puasa di bulan Syaban. Sebab di balik itu, Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Ini (bulan Syaban) adalah bulan di mana segala perbuatan diangkat kepada Allah SWT."

 Selama setahun, amalan para hamba dibangkitkan hanya pada bulan Syaban. Setiap pekannya, amalan para hamba diangkat pada hari Senin dan Kamis. Imam Syaukani menjelaskan, hikmah berpuasa di bulan Syaban adalah karena puasa yang dilakukan di bulan Syaban tersambung dengan puasa wajib di bulan suci Ramadhan.

Namun, dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menyadari, banyak orang yang melalaikan keutamaan bulan Syaban. Suatu ketika, Usamah bin Zaid bertanya kepada Nabi SAW tentang mengapa beliau SAW tidak pernah berpuasa sunnah dalam satu bulan tertentu yang lebih banyak dari bulan Syaban.

Kemudian Nabi SAW bersabda, "Bulan Syaban merupakan bulan di mana manusia melalaikannya (dari amal sholeh) antara bulan Rajab dan Ramadhan. Padahal Syaban adalah bulan diangkatnya amalan kebajikan kepada Rabb semesta alam. Aku cinta amalanku diangkat dalam keadaan aku berpuasa." (HR An-Nasai dan Abu Dawud)

Mengerjakan amal sholeh di waktu-waktu yang lalai memang sulit bagi jiwa seorang Muslim. Sebab, pada masa pra-Islam saja, orang-orang jahiliyah kala itu menaruh perhatian pada bulan Rajab, bulan yang haram di mana orang-orang Arab dilarang untuk melakukan peperangan.

Akibatnya, setelah melewati bulan Rajab, mereka hanya menghabiskan sisa-sisa bulan dalam setahun. Selain itu, di kalangan umat Islam sendiri, mereka lebih menaruh perhatian pada bulan Alquran, yakni bulan Ramadhan. Dengan demikian, hadits di atas menunjukkan keutamaan bulan Syaban dan menghabiskan hari-hari di dalamnya dengan meningkatkan ibadah.

Apalagi, dengan melaksanakan puasa Syaban, maka puasa di bulan Ramadhan menjadi lebih mudah karena telah terbiasa sebelumnya. Dengan berpuasa Syaban, seorang Muslim menemukan manisnya dan nikmatnya puasa sehingga memasuki puasa Ramadhan dengan bergembira dan semangat.

9 hal yang jarang diketahui bulan syaban

Tanggal 1 Syaban 1443 Hijriyah jatuh pada Jumat 4 Maret 2022. Bulan Syaban memiliki sejarah yang panjang terkait penamaannya. Ada banyak hal yang jarang diketahui mengenai bulan itu. Setidaknya ada sembilan hal yang perlu diketahui tentang Syaban.

1. Sudah Digunakan pada Masa Pra-Islam

 Bulan Syaban adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah. Nama bulan ini, sebagaimana bulan-bulan lainnya, berasal dari zaman pra-Islam.

2. Makna Secara Bahasa

Akar kata Syaban yaitu Sya'aba, yang kemudian mengikuti susunan wazan Fa'laan, maka menjadi Sya'baan. Ini sebagaimana tertulis dalam kitab Syamsul Ulum wa Dawa Kalam al-Arob min al-Kuluum karya Nashwan bin Said al-Hamiri.

Sedangkan secara makna kamus, Sya'ban berasal dari kata "tasya'aba" yang bermakna "tafarruq". Kata ini memiliki beberapa padanan makna yaitu berpencar, bercabang, berpisah, dan menyebar.

3. Bangsa Arab Melakukan Berbagai Aktivitas

Bulan itu disebut Syaban karena selama bulan tersebut, bangsa-bangsa Arab melakukan berbagai macam aktivitas. Hal ini mengingat pada bulan sebelumnya, Rajab, bangsa Arab dilarang melakukan peperangan.

4. Orang Arab Berpencar Mencari Air

Ibnu Duraid menjelaskan disebut Syaban karena selama bulan ini banyak orang Arab yang berpencar dan bepergian mencari air. Lalu orang-orang yang mencari air itu, yang disebut "Sya'baniyyat", atau "Syu'abain", atau "Sya'ban", berkumpul di daerah Yaman di Himyar.

 5. Dimulai Sejak Zaman Kakek Kelima Nabi Muhammad

Menurut kitab Syahru Romadhon fii al-Jahiliyah wa al-Islaam karangan Ahmed Al-Manzalawi, awal mula penamaan bulan Syaban dimulai pada 412 Masehi pada zaman kakek kelima Nabi Muhammad SAW.

6. Sebagian Orang Arab Melarang Menggunakan Nama Syaban

Ada pula yang menjelaskan nama Syaban merujuk pada dahan pohon yang bercabang dua. Kemudian konsep makna itu dilekatkan dengan nama bulan. Namun, sebagian orang Arab melarang mengganti bulan Rajab dengan bulan Syaban sehingga mereka menyebut bulan itu tidak dengan Syaban, tetapi "Rajabaan".

7. Berpencar dan Kembali Berkumpul di Bulan Syaban

Sejarawan Badaruddin al-Ayni dalam kitab Umdah al-Qari' fii Syarh Shahih al-Bukhari menjelaskan, "Syaban adalah nama yang dimunculkan oleh orang-orang yang berpencar atau berpisah yang kemudian mereka berkumpul. Mereka menyebut nama itu karena banyak kebaikan di dalamnya. Mereka berpisah pada bulan tersebut lalu kembali berkumpul.

8. Berpencar untuk Berharap Hadiah

Masih menurut Badaruddin al-Ayni, sebagian lagi mengatakan, Syaban adalah bulan di mana suku-suku Arab terpisah-pisah. Mereka berpisah atas keinginan raja-raja dan berharap diberikan hadiah.

9. Ada di antara Ramadhan dan Rajab

Masih berdasarkan kitab Umdah al-Qari' fii Syarh Shahih al-Bukhari, sebagian yang lain menyatakan, dinamai Syaban karena ada di antara bulan Ramadhan dan bulan Rajab. (*)

Tags : bulan syaban, bulan ramadhan, bulan rajab, fakta bulan syaban, keutamaan syaban, hal mengenai bulan syaban, keutamaan bulan syaban, amalan bulan syaban, keistimewaan bulan syaban, syaban,