PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Alat Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Kota Pekanbaru rusak sementara kualitas udara masih memburuk.
"Kualitas udara masih memburuk."
"Saya sudah perintahkan kepala DLHK untuk berkoordinasi P3ES berkaitan dengan kualitas udara di Pekanbaru," kata Sekda Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Selasa (3/10).
"Mesin Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) rusak di depan Mal Pelayanan Publik," diakuinya.
Sekdako Pekanbaru Indra Pomi intruksikan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
DLHK diminta melobi Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera (P3ES) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memberikan alat ISPU yang baru.
Sebelumnya, DLHK Pekanbaru harus melobi pemerintah pusat agar mendapat alat Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) keluaran terbaru. Sehingga, kualitas udara bisa terdeteksi dengan baik.
Dengan adanya ISPU terbaru, kualitas udara bisa terdeteksi dengan baik. Sehingga, Pemko Pekanbaru bisa mencegah agar tidak berdampak terhadap kesehatan warga.
Seperti diketahui, terdapat sejumlah alat pendeteksi kualitas udara di Pekanbaru. Alat ISPU itu terdapat di depan Mal Pelayanan Publik (MPP), perempatan lampu merah Jalan Tuanku Tambusai-Soekarno Hatta, dan depan Bapelkes Jalan Soebrantas.
ISPU tersebut kerap tidak berfungsi dengan baik ketika terjadinya kabut asap. Kabut asap itu dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di kabupaten tetangga.
Pemko Pekanbaru sendiri belum menganggarkan perbaikan papan ISPU yang rusak. Padahal beberapa hari ini kabut asap mulai menyelimuti Kota Bertuah lagi.
Untuk itu Pemko Pekanbaru intruksi DLHK untuk berkoordinasi dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera (P3ES).
Salah satu unit papan ISPU yang rusak atau tidak berfungsi yakni di depan komplek Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru, Jalan Jendral Sudirman. Papan informasi kualitas udara itu hingga kini belum bisa menunjukkan kualitas udara di Kota Pekanbaru.
Padahal, Kota Pekanbaru saat ini dalam kondisi dilanda kabut asap kiriman dari daerah tetangga dan bahkan provinsi lain. Papan tersebut sangat berguna bagi masyarakat untuk mengetahui kualitas udara secara langsung.
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, secara fisik memang papan ISPU tersebut tidak bisa lagi beroperasi. Kemudian, untuk perbaikan itu Pemko Pekanbaru juga belum berencana untuk menganggarkannya.
"Secara fisik memang itu tidak bisa memantau lagi, memang tidak bisa beroperasi lagi," ujar Indra, Selasa (17/10/2023).
Dikatakannya, pemerintah kota saat ini hanya berkordinasi dan masih berkoordinasi dengan instansi terkait. Menurutnya, DLHK Kota Pekanbaru bisa berkordinasi dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera (P3ES).
Mereka bisa berkoordinasi agar masyarakat mengetahui kondisi kualitas udara secara rutin. Apalagi peralatan tersebut juga terdapat di P3ES. Pemerintah kota juga mendapatkan secara berkala data kualitas udara dari BMKG maupun KLHK.
"Intinya kita selalu mendapat informasi perihal kualitas udara terkini, sehingga ini bisa kita sampaikan kepada masyarakat," katanya.
Indra menilai data tersebut menjadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan saat kondisi kabut asap memburuk. (rp.sul/*)
Editor: Elfi Yandera
Tags : Alat Indeks Standar Pencemar Udara, Pekanbaru, Kabut Asap, Alat ISPU Rusak, Kualitas Udara Masih Memburuk,