KAMPAR - Seluruh pejabat Kabupaten Kampar yang tergabung dalam Forkopimda hadir pada vaksinasi perdana yang digelar di Puskesmas Kuok pada Jumat 15 Januari 2021 kemarin. Namun semuanya gagal disuntuk vaksin karena gagal skrining kesehatan. Seakan-akan kompak, seluruhnya sedang mengalami tensi tinggi. Mulai dari Bupati Catur Sugeng Susanto, Kapolres Kampar AKBP Muhammad Kholid, Dandim 0313/KPR Letkol Inf Leo Octavianus Sinaga, hingga Kajari Kampar Suhendri.
Bupati Kampar setelah menjalani diskrining, selain kena tensi juga ada riwayat penyakit yang membuatnya tidak lolos untuk divaksin. Kemudian Dandim selain tensi, juga sedang dalam kondisi konsumsi obat karena alasan kesehatan. Sementara Danyon 031/Bima Sakti Mayor Inf M Syafi’i Nasution yang tensinya normal namun tetap gagal vaksin.
Semula ada 15 orang yang akan mendapat suntik vaksin perdana di Kampar yang di dalamnya termasuk Forkopimda, hanya Ketua IDI Kampar dr Nur Aisyah dan Ketua IBI Kampar Satiti Rahayu yang lolos untuk suntuk vaksin. Bupati Catur Sugeng sebelum pemeriksaan kesehatan pra vaksinasi menyatakan diri dengan yakin siap disuntuk vaksin pagi itu. Kendati akhirnya gagal, Catur Sugeng mengaku segera menyusul setelah kondisinya siap. Namun peluang itu kecil, karena dirinya ada riwayat penyakit yang tidak memungkinkan divaksinasi. "Saya hipertensi. Dokter memberitahukan saya sebaiknya tidak dulu. Ditunda sementara sampai nanti memungkinkan untuk divaksin. Jika sudah oke semua, mendapat rekomendasi dokter, saya siap divaksin," kata Catur Sugeng usai dinyatakan tidak bisa ikut vaksin perdana didepan media, Jumat (15/1).
Catur Sugeng menegaskan pentingnya vaksinasi Covid-19 ini. Karena menurutnya, Pandemi Covid-19 ini seperti sulit berakhir. Maka satu-satunya cara adalah suntik vaksin. Dirinya berharap, dengan semakin banyak masyarakat yang vaksin, rangkaian pandemi Covid-19 di Kabupaten Kampar dapat diputus. Sementara itu, Dandim Leo menanggapi kegagalan dirinya suntuk vaksin dengan nada kecewa. Apalagi setelah dirinya tahu tidak satupun di antara Forkopimda berhasil suntuk vaksin. Bahkan Forkopimda plus pun tidak ada yang lolos untuk divaksin pada hari itu. Padahal dirinya bersama Kapolres Kampar menjadi yang pertama terang-terangan siap suntuk vaksi perdana.
"Kami forkopimda tentu ingin memberikan contoh kepada seluruh masyarakat Kampar. Namun hasil skrining kesehatan tidak memungkinkan. Kebetulan, diri saya, karena tensi tinggi. Saat ini, untuk sementara, saya dan beberapa forkopimda tidak memungkinkan untuk menerima vaksin. Nanti jika tensi sudah dalam kondisi normal kita siap divaksin," ungkapnya.
Sementara Ketua IDI Kampar dr Nur Aisyah yang menjadi orang pertama di Kampar yang mendapatkan suntik vaksin Covid-19 dari Sinovac mengaku dirinya baik-baik saja setelah divaksin. Apalagi dalam dirinya sudah tertanam tekad bahwa vaksinasi adalah hal yang terbaik saat ini yang bisa dilakukan untuk menekan penularan Covid-19. "Alhamdulillah perasaannya nyaman, nggak ada masalah. Kita yakin memilih yang terbaik untuk masyarakat. Mudahan-mudahan apa yang sudah diprogramkan pemerintah berhasil dengan baik dan tidak bermasalah. Kepada masyarakat, saya minta tidak perlu takut. In sya Allah semuanya sudah diatur sedemikian rupa oleh pemerintah. Kalau ada gejala nanti, ada kejadian pasca vaksinasi pemerintah sudah antisipasi," ungkapnya.
Selain ketua IDI dan ketua IBI, ajudan Bupati Kampar Andika Yuli Pratama termasuk orang yang pertama menerima suntuk vaksin. Alumni IPDN yang akrab disapa Dika ini pada hari itu secara antusias mendaftarkan diri. Setelah dinyatakan lulus skrining, Dika secara sukarela menerima suntuk vaksin dari para petugas dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kampar. (rp.rom/*)
Tags : Vaksin Sinovac, Pejabat Kampar Gagal Disuntik Vaksin,