BENGKALIS - Sempat melonjak ke level tertinggi pada Agustus 2021, kini secara perlahan kasus baru Covid-19 di Kabupaten Bengkalis mulai menurun. Kalau selama Agustus terjadi penambahan kasus hingga 2.074, pada September terjun bebas tinggal 358 kasus.
mengungkapkan vaksinasi dosis pertama menjadi prioritas ditengah terbatasnya pasokan vaksinasi di Kabupaten Bengkalis. “Kita harus bisa mencapai target vaksinasi dosis pertama ini sebesar 50 persen agar bisa turun level,” Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Bengkalis, Andris Wasono, Minggu (24/10).
Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Riau yang pernah menerapkan PPKM Level 3 karena tingginya kasus harian Covid-19 tersebut. Selain tingginya penambahan kasus, juga dipicu oleh tingginya tingkat kematian.
Hari ini, secara statistik dari beberapa indikator yang ada, seperti Kasus Konfirmasi, Rawat Inap, Kematian, Testing, Tracing dan Treatment, Kabupaten Bengkalis sebenarnya sudah berada pada Transmisi Komunitas (TK) 1. Hal itu mengacu kepada data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan per 24 Oktober 2021, dimana untuk Kasus Konfirmasi berada pada angka 1,76, Rawat Inap 0,35, dan meninggal 0,18. Kemudian untuk testing (% positivity rate) sebesar 0,73 dan tracing 3,25 serta treatment sebesar 3,55.
Sementara data kasus secara kuantitatif, hingga 23 Oktober (Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis) tinggal menyisakan 28 orang yang masih positif Covi-19. Dari jumlah ini, hanya 4 pasien yang menjalani rawat inap, 2 di RSUD Bengkalis dan 2 lagi di RS Permata Hati. Keempat pasien ini adalah Ny. WL (69) alamat Pangkalan Jambi Kecamatan Bukit Batu, Ny. TH (69) alamat Bengkalis Kota, Ny. LW (56) alamat Simpang Padang Kecamatan Bathin Solapan dan FW (59) alamat Simpang Padang Kecamatan Bathin Solapan.
Dengan menurunnya kasus baru ini, tidak mustahil dalam waktu dekat Kabupaten Bengkalis akan bebas Covid-19. Hanya saja, tidak serta merta kondisi ini membuat aktivitas keramaian bisa dilakukan secara normal. Pasalnya, saat ini Kabupaten Bengkalis kembali berada pada PPKM Level 3 dimana banyak pantang larang yang juga kembali harus dipatuhi. Misalnya, undangan pesta pernikahan maksimal 50 persen kapasitas dan tidak boleh makan di tempat.
Rendahnya capaian vaksinasi kurang dari 40 persen menjadi “biang kerok” naiknya level PPKM. Vaksinasi dosis pertama menjadi prioritas ditengah terbatasnya pasokan vaksinasi di Kabupaten Bengkalis. “Kita harus bisa mencapai target vaksinasi dosis pertama ini sebesar 50 persen agar bisa turun level,” ujar Andris Wasono.
Menurutnya, selagi Inmendagri PPKM Level 3 masih diberlakukan, maka mau tidak mau, suka tidak suka, masyarakat Kabupaten Bengkalis harus taat dan patuh pada Inmendagri tersebut. Pihaknya juga, melalui Satgas Kecamatan hingga desa sudah mewanti-wanti agar segala aktifitas di tengah-tengah masyarakat mengacu kepada Inmendagri tersebut. “Masyarakat jangan memaksakan diri, kasus turun memang, tapi aturan tetap harus kita jalankan. Ini demi kebaikan bersama,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Bengkalis, ujar Andris Wasono, tetap mengusahakan bagaimana capaian vaksinasi di Kabupaten Bengkalis bisa makin meningkat. Selain melakukan upaya jemput bola, pihaknya pun menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti TNI, Polri, Partai Politik dan organisasi lainnya untuk melaksanakan program vaksinasi.
“Masyarakat sudah antre tenaga vaksinator lebih dari cukup, tinggal vaksinnya lagi yang terbatas. Kalau vaksinnya cukup, saya kira tidak butuh waktu lama vaksinasi dosis pertama bisa mencapai 50 persen,” ujarnya mencontohkan Kota Pekanbaru dan Dumai yang lebih dulu mencapai target vaksinasi lebih 50 persen karena dapat jatah vaksin yang lebih banyak. (rp.bud/*)
Tags : Covid-19 Bengkalis, Kasus Covid-19 Menurun,