Agama   16-05-2025 11:2 WIB

Sholat Jumat Perdana Jamaah Haji di Saudi Dimulai, Tapi Tetap Waspadai Penyakit MERS

Sholat Jumat Perdana Jamaah Haji di Saudi Dimulai, Tapi Tetap Waspadai Penyakit MERS

Jamaah haji mulai berangkat sholat Jumat perdana yang tetap waspada persebaran kasus MERS.

MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia di Makkah akan menjalankan shalat Jumat perdana di Masjidil Haram, Jumat (16/5/2025) ini. Jamaah diimbau berangkat lebih awal agar bisa mendapatkan tempat lebih baik.

"Kami mengimbau kepada jamaah haji yang berangkat dari hotel atau akomodasi untuk berangkat secara tertib menggunakan bus yang telah disediakan masing-masing," ujar Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah, Ali Machzumi, Kamis (15/5/2025) waktu Arab Saudi.

Ia juga meminta jamaah haji berangkat lebih awal menuju Masjidil Haram maksimal pukul 10.00 dari hotel masing-masing. Sehingga, kata dia, jamaah bisa mendapatkan tempat di dalam area Masjidil Haram dan tidak kepanasan akibat terik matahari.

"Dan kami juga mengimbau, saat kepulangan dari Masjidil Haram usai shalat Jumat, untuk pulang lebih akhir atau setengah jam hingga satu jam setelah selesainya shalat Jumat," ujarnya.

Tujuannya, kata Ali, untuk menghindari antrean di terminal-terminal yang telah disediakan. Bagi jamaah haji--semisal dari kalangan lansia--yang memerlukan pendorong kursi roda, ia mengimbau mereka untuk menggunakan jasa pendorong resmi yang telah disediakan petugas di Masjidil Haram.

Dengan demikian, jamaah akan didorong secara lebih aman dan nyaman. Hal itu pun demi keselamatan mereka sendiri.

"Jamaah haji akan aman selama beraktivitas di luar ruangan," kata Ali.

Sekali lagi, Ali mengingatkan bahwa kartu Nusuk merupakan identitas resmi yang diberikan Kerajaan Arab Saudi bagi jamaah haji.

"Jadi, ini menjadi identitas penting bagi jamaah haji untuk selalu dibawa ketika beraktivitas di luar hotel atau di sekitar Kota Makkah," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Republika, rombongan pertama jamaah haji Indonesia dari Madinah sudah tiba di Makkah, Sabtu siang (10/5/2025). Saat ini, sudah lebih dari 20 ribu jamaah yang telah tiba di Makkah. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring semakin dekatnya bulan Dzulhijah 1446 H. 

Penyakit MERS 

Sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau jamaah haji agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit selama di Arab Saudi. Satu yang mesti diwaspadai ialah Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). 

Berdasarkan informasi dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kemenkes Arab Saudi melaporkan adanya sembilan kasus terkonfirmasi positif MERS-CoV. Ini tercatat sejak 1 Maret hingga 21 April 2025.

Dalam rentang waktu tersebut, ada delapan orang terjangkit penyakit MERS di wilayah Riyadh, sedangkan seorang lainnya di Hail. Dari jumlah tersebut, dua orang dinyatakan meninggal dunia.

Di antara kasus yang teridentifikasi di Riyadh, ada enam petugas kesehatan yang tertular infeksi nosokomial dari satu pasien yang mereka rawat.

Bagaimanapun, persebaran MERS di Arab Saudi masih dalam status terkendali.

“Kasus MERS-CoV ini tidak banyak dan terkendali di Arab Saudi, namun para jamaah dan petugas haji harus selalu waspada,” ujar dr Mohammad Imran selaku Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Makkah, Kamis (15/5/2025).

Lebih lanjut, Imran menjelaskan bahwa MERS-CoV adalah penyakit pernapasan serius yang disebabkan oleh virus corona.

Penularan dapat terjadi melalui kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi, terutama unta, atau melalui droplet pernapasan dari manusia ke manusia.

Gejala umumnya meliputi demam, batuk, dan kesulitan bernapas, yang dapat berkembang menjadi komplikasi yang lebih parah. 

Ia menegaskan bahwa KKHI di Makkah maupun Madinah selalu siap siaga memberikan pelayanan medis bagi jamaah yang menunjukkan gejala infeksi pernapasan.

“Hindari kontak langsung dengan unta, termasuk foto dengan unta dan minum susu unta di peternakan ataupun tidak mengonsumsi produk olahan unta yang tidak terjamin kebersihannya," ujar.

"Kami imbau kepada jamaah untuk memakai masker saat di tempat keramaian. Lakukan pola hidup bersih dan sehat, pelihara kebersihan tangan dengan selalu cuci tangan sebelum dan sehabis beraktivitas,” kata Imran menambahkan. 

Ia juga meminta jamaah, jika mereka merasakan gejala demam, batuk, sakit tenggorokan, atau kesulitan bernapas, segera melapor kepada petugas. Dengan demikian, mereka bisa segera mendapatkan pemeriksaan dan penanganan medis.

Jamaah haji Indonesia gelombang kedua akan mulai mendarat di Arab Saudi pada 17 Mei 2025. Para tamu Allah akan datang langsung menuju bandara Jeddah, dan ke Makkah. (*)

Tags : haji 2025, penyelenggaraan ibadah haji 2025, penyelenggaraan haji 2025, shalat jumat, shalat jumat di masjidil haram, jamaah haji ri, imbauan haji, mers, mers-cov, kemenkes, kesehatan haji,