"Di Ramadhan 1442 Hijriyah Tahun 2021 terlihat belakangan jalanan di Pekanbaru penuh kendaraan dan mal membludak, pusat perbelanjaan ramai. Tak pelak diperkirakan penyebaran wabah Virus Corona semakin dahsyat, kasus positif Covid-19 pun terus bertambah"
da 18 warga Riau tewas akibat Covid-19, penambahan kasus baru pasien terkonfirmasi Kasus Positif Covid-19 di Riau mengalami penurunan, namun masih bertambah mencapai angka 363 kasus baru. Ganasnya wabah virus corona akhir-akhir ini diakui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir.
Angka Kasus Positif Covid-19 di Riau ini turun jika dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya yang berada dikisaran 400 hingga 500 an kasus baru Covid-19. "Dengan adanya penambahan 363 kasus maka total konfirmasi pada sampai hari ini 45.564 kasus," kata dia, Senin (3/5).
Ia menerangkan, penambahan tersebut terdiri dari Pekanbaru sebanyak 73 kasus, Kuantan Singingi 65 kasus, Dumai 44 kasus, Indragiri Hulu 29 kasus, Rokan Hulu 29 kasus, Rokan Hilir 27 kasus, Kampar 21 kasus, Siak 16 kasus, Pelalawan 11 kasus, Kepulauan Meranti 26 kasus dan Bengkalis 5 kasus, serta Indragiri Hilir 2 kasus, dan provinsi lainnya 13 kasus. Sedangkan untuk angka kesembuhan pada hari ini yaitu 398 kasus, sehingga angka kesembuhan menjadi 39.424.
Namun angka kasus meninggal juga terbanyak pada saat ini yaitu 18 kasus. "18 kasus tersebut berasal dari Bengkalis 5 kasus, Pekanbaru 5 kasus, Kampar 3 kasus Kuantan Singingi 2 kasus, kemudian Dumai Inhil dan Rohul masing masing satu kasus," terangnya.
Diinformasikannya bahwa dari 18 kasus meninggal hari ini, sebanyak 56 persen berjenis kelamin perempuan dan laki laki 44 persen. Dilihat dari kasus yang meninggal pada hari ini di atas usia 50 tahun terdapat 14 orang. "Dari Awal bulan Februari memang kasus meninggal kita banyak yang berusia diatas 50 tahun dan pada hari ini dibawah 50 tahun terdapat 4 kasus," katanya.
Disatu sisinya menjelang Lebaran Idul Fitri 1442 H, pusat perbelanjaan yang berada diperempatan Jalan Soekarno - Hatta dan Jalan Tuanku Tambusai Mal SKA Pekanbaru diserbu pengunjung. Warga atau pengunjung terlihat antusias berbelanja untuk persiapan Lebaran Idul Fitri 1442 H, ada yang beli baju dan ada juga beli kebutuhan lainnya untuk lebaran. Begitupun pada Matahari Store juga ramai dikunjungi konsumen sehingga adanya kerumunan dan ada juga pengunjung yang abai dengan Protokol Kesehatan Covid 19 seperti menanggalkan atau menurunkan masker dan tidak menjaga jarak.
44 kelurahan di Pekanbaru zona merah
Walikota Pekanbaru Firdaus mengakui kini kawasan Zona Merah di Pekanbaru meluas hingga 44 kelurahan. "Jadi untuk Zona Merah dan zona oranye tidak bisa menggelar shalat ied di lapangan atau masjid, bisa shalat di rumah saja," katanya menghimbau warga.
Dia minta masyarakat agar mengikuti anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait pelaksanaan Sholat Ied khusus di , maka Walikota Pekanbaru Firdaus mengajak warga Sholat Ied di rumah saja. Masyarakat agar mengikuti anjuran Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait pelaksanaan Sholat Ied khusus di kawasan Zona Merah di Pekanbaru .
Masyarakat di zona hijau dan zona kuning boleh menggelar shalat ied. Para jemaah harus melaksanakannya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Firdaus mengatakan bahwa pemerintah kota sudah mengambil kebijakan dengan meniadakan aktivitas rumah ibadah di Zona Merah. Masyarakat bisa beribadah di rumah untuk sementara. "Ini kita minta ke tim kecamatan, awasi rumah ibadah di Zona Merah, antisipasi penyebaran covid dari klaster rumah ibadah," terangnya.
Kelurahan yang masuk Zona Merah saat ini mencapai 44 kelurahan dari 83 kelurahan yang ada. Jumlah kelurahan Zona Merah bertambah dari pekan sebelumnya yakni 38 kelurahan. Kondisi saat ini seiring peningkatan kasus covid-19. Resiko penyebaran covid-19 saat ini cukup tinggi karena Kota Pekanbaru juga berstatus Zona Merah Covid-19.
Walikota juga minta masyarakat agar tidak Mudik Lebaran 2021. Melihat semakin meluasnya Zona Merah di Pekanbaru itu, Walikota Pekanbaru Firdaus juga mengimbau warga untuk tidak bepergian ke luar kota. Sejalan dengan meluasnya Zona Merah di Pekanbaru jadi 44 kelurahan, kasus covid-19 di Pekanbaru sangat mengkhawatirkan.
Walikota Pekanbaru Firdaus pun mengingatkan masyarakat agar disiplin mengikuti protokol kesehatan. Masyarakat bisa melakukan silaturahmi secara virtual dengan sanak saudara di kampung halaman dan bisa lebaran di Pekanbaru. "Hindari kerumunan, hindari bepergian ke luar kota. Cukup berhari raya di Pekanbaru saja," tegasnya.
Menurutnya, masyarakat diimbau untuk tidak Mudik Lebaran tahun ini untuk mencegah penyebaran covid-19. Ada potensi penyebaran covid-19 meluas saat mudik ke kampung halaman. Firdaus khawatir nantinya keluarga di kampung halaman terpapar covid-19. Masyarakat Pekanbaru yang berada di Zona Merah yang punya potensi penularan cukup tinggi. Apalagi ada di antara calon pemudik ternyata berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).
Kondisi ini jelas mengkhawatirkan adanya penularan covid-19 di kampung halaman. Mereka yang punya daya tahan tubuh lemah tentu bakal tertular. Ia mengingatkan agar masyarakat menghindari potensi kerawanan tersebut. "Kalau sayang sama keluarga di kampung, jangan tulari mereka dengan covid-19, tetap di Kota Pekanbaru," paparnya.
Sebanyak 44 Kelurahan di Pekanbaru Zona Merah Covid-19 saat ini, lebih dari separuh kelurahan yang ada kota ini. Hal tersebut membuktikan Zona Merah penyebaran Covid-19 di Kota Pekanbaru terus meluas. Jumlah kelurahan yang masuk Zona Merah juga terus bertambah. Mayoritas kelurahan di Kota Pekanbaru saat ini masuk Zona Merah atau punya potensi penyebaran tinggi.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, kelurahan yang masuk Zona Merah saat ini mencapai 44 kelurahan dari 83 kelurahan yang ada. Jumlah kelurahan Zona Merah bertambah dari pekan sebelumnya yakni 38 kelurahan. Wali Kota Pekanbaru, Firdaus mengatakan bahwa kondisi ini seiring peningkatan kasus Covid-19. Ia menyebut resiko penyebaran Covid-19 saat ini cukup tinggi. "Maka kita mesti hati-hati dalam beraktivitas, kondisi penyebaran covid pun meluas," terang Wali Kota Pekanbaru, Firdaus.
Menurutnya, satu penyebab meluasnya penyebaran Covid-19 karena banyak masyarakat abai dengan protokol kesehatan. Ia tidak ingin terjadi gelombang penularan Covid-19 seperti di India. "Kita tidak ingin terjadi seperti di India, kasus meningkat saat kondisi melandai," terangnya menambahkan upaya mencegah penyebaran Covid-19 ini bisa dilakukan dengan cara pengetatan aktivitas masyarakat hanya berlangsung pada malam hari. (rp.sul, elf, muf)