Mantan Gubri Annas Maamun Digadang-gadang Bakal Maju Kembali di Pilkada 2024, 'Tetapi Mengabaikan Mental Juga Visiknya yang Sudah Lemah dan Menua'

H. ANNAS MAAMUN, mantan Gubernur Riau menjadi tuan rumah bagi sejumlah tokoh masyarakat Riau yang datang bersilaturahmi di moment Idul Fitri 1445 Hijriyah tahun 2024.

Dikediamannya Jalan Duyung, Pekanbaru pada Jumat malam 12 April 2024 kemarin Ia terlihat ceria menyambut setiap tamu yang datang.

Mantan Gubernur Riau ini, selain bercerita tentang kesiapannya maju di Pemilihan Kepala Daerah [Pilkada] 2024, juga mengomentari pemimpin sekarang di Rokan Hilir [Rohil], Riau.

Kunjungan berbagai tamu yang datang di kediamannya ditengah Hari Raya Idul Fitri 1445 H menandai momen silaturahmi yang khas di tengah-tengah perayaan hari besar bagi umat Muslim.

Suasana pertemuan penuh kehangatan dan kekeluargaan, di mana Annas Maamun berbagi pengalaman dari masa-masa awalnya menjabat Bupati Rohil dua priode.

Sebelumnya, mantan Ketua DPRD Rohil itu masuk ke dunia politik praktis, yang kemudian membawanya menjadi bupati hingga menjabat Gubernur Riau definitif yang dilantik langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.

Dia pun bercerita bakal maju kembali untuk di Pilgub Riau 2024 yang memaparkan visinya tentang bagaimana membangun Riau agar lebih maju ke depannya.

Drs. H. Annas Maamun adalah seorang mantan Gubernur Riau, yang menjabat sejak 19 Februari 2014.

• Ia sebelumnya pernah menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir 2 periode [2006–2011 dan 2012–2014] bersama wakilnya Suyatno. 
• Kelahiran: 17 April 1940 [usia 83 tahun], Bagan-siapiapi
• Anak: Erianda, Noor Charis Putra, Fitriana, Irmalia, Reny, Oon Satria, Winda Desrina, Uyun Syahputra, Antonia, Mirza Noor
• Pasangan: Latifah Hanum
• Jabatan sebelumnya: Gubernur Riau [2014–2014], dan Wakil: Arsyadjuliandi Rachman
• Pendidikan: Universitas Negeri Padang
• Lahir: 17 April 1940 [umur 83]; Bagansiapiapi, Riau

Tetapi Annas Maamun juga mengomentari sedikit soal penggantinya pemimpin muda [Afrizal Sintong SIP M.Si, Bupati Rohil] sekarang.

"Sangat disayangkan ya, bupati itu [Afrizal Sintong] heboh diviralkan yang tak cocok dengan wakilnya," kata Annas Maamun menilai.

Dia [Annas Maamun] menyayangkan dan menilai bupati Afrizal Sintong bukannya menunjukkan karir, tapi hanya bisa 'bernyanyi', sebutnya. 

Menurutnya, seorang pemimpin penting melakukan kolaborasi antara pemimpin dengan masyarakat, para tokoh intelektual, akademisi, tomas (tokoh masyarakat), togam (tokoh agama), dan stakeholder lainnya.

"Kalau saya dulu memimpin Rohil, setidaknya tiap 3 bulan sekali berkunjung Silaturahmi dengan berbagai tokoh masyarakat Riau. Jadi bisa lebih mengenal, mendapat ide dan masukan demi untuk kemajuan daerah," terangnya. 

Menurutnya, hanya dengan kerja sama yang erat, Riau dapat mengoptimalkan sumber daya alamnya untuk kesejahteraan masyarakatnya.

"Jadi pemimpin Riau itu seharusnya memang putera daerah. Karena putera daerah mengetahui daerahnya," celetuknya.

Disinggung soal Pilkada Serentak yang juga akan dilakukan di Kabupaten Rohil pada November 2024 ini, menurutnya dua kandidat [H. Bistamam dan Afrizal Sintong] yang kini mencuat ditengah publik membuat Ia tak tertarik untuk menilainya.

"Begitupun H Bistamam yang masih saya ragukan backgroundnya apa," sebutnya.

"Setidaknya, untuk menjadi pemimpin harus lebih dahulu dan pernah menduduki jabatan legislatif. Tapi Ia [Bistamam] apa yang ditonjolkan," tanya Annas Maamun balik.

 Percakapan semakin menarik ketika Ketua Umum [Ketum] Lembaga Melayu Riau [LMR], H. Darmawi Wardhana Zalik Aris yang juga hadir dalam silaturahmi di moment Idul Fitri malam itu.

Keduanya membahas potensi kepemimpinan Annas Maamun di masa mendatang.

Mereka menyatakan keyakinan bahwa Annas Maamun memiliki peluang besar untuk kembali memimpin Riau di 2024-2029.

Diskusi pun bergulir tentang strategi politik dan dukungan yang mungkin dibutuhkan untuk menghadapi kontestasi Pilkada gubernur Riau 2024.

Pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu tidak hanya diisi dengan pembicaraan serius, tetapi juga candaan dan tawa kecil di antara para tamu yang hadir.

Semua tampak antusias dalam menyampaikan pandangan mereka tentang masa depan Riau dan peran Annas Maamun yang dinilai dari segi umurnya yang sudah tidak muda lagi ini, tetapi Annas Maamun menipis dengan menyebutkan tidak menjadi halangan untuk memimpin Riau.

Diakhir pertemuan, Annas Maamun mengaku sampai saat ini belum melakukan diskusi tentang perahu partai mana untuk maju di Pilkada Riau.

Tetapi apapun ceritanya, dalam pertemuan silaturahmi di moment Idul Fitri malam itu bukan hanya momen silaturahmi biasa, juga merupakan wujud nyata dari semangat kerjasama dan kesatuan dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Riau. (*)