INTERNASIONAL - Skandal kini mengguncang kabinet Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Ia bahkan menginstruksikan Menteri Transportasi Singapura S. Iswaran untuk mengambil cuti.
Hal itu dilakukan ketika badan antikorupsi negara, CPIB, mengumumkan kasus korupsi yang terkait menteri 61 tahun tersebut. Ini merupakan pertama kali dalam hampir empat dekade kasus korupsi benar-benar mengguncang pemerintahan di Singapura.
Bagaimana Kronologinya?
Ini bermula ketika CPIB meluncurkan penyelidikan atas sebuah kasus yang tidak disebutkan rinciannya, 11 Juli lalu. CPIB perlu mewawancarai S.Israwan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
"CPIB mengakui kepentingan anggota masyarakat dalam kasus ini karena seorang menteri sedang diwawancarai," kata lembaga antikorupsi itu dalam sebuah pernyataan dimuat TIME melansir Bloomberg.
"CPIB akan mengusut kasus ini secara tuntas dengan tekad kuat untuk menegakkan fakta dan kebenaran, serta menegakkan supremasi hukum," tambahnya.
Hal itu kemudian membuat Lee Hsien Loong menginstruksikan Iswaran untuk mengambil cuti. Ia juga telah menunjuk Menteri Senior Negara Bagian, Chee Hong Tat, untuk menggantikan posisinya hingga penyelidikan selesai.
"Saya telah menginstruksikan Menteri Iswaran untuk mengambil cuti sampai penyelidikan ini selesai," kata Lee, tanpa menjelaskan secara spesifik kasus tersebut, dikutip CNBC International.
Iswaran sendiri sebenarnya sudah coba dihubungi sejumlah media. Namun ia tak memberi tanggapan.
CPIB juga senada. Lembaga itu tak memberikan detail penyelidikan.
Investigasi korupsi yang melibatkan menteri jarang terjadi di Singapura. Di mana pegawai negeri dibayar mahal untuk mencegah korupsi.
Dalam situs resmi Public Service Division, gaji bulanan menteri di Singapura dimulai dari 46.750 dolar Singapura atau setara Rp 526 juta. Angka ini Ini menghasilkan gaji tahunan senilai 935.000 dolar (Rp 10,5 miliar), di mana 607.750 dolar (Rp 6,8 miliar) adalah tetap dan sisanya adalah variabel tambahan seperti bonus.
Mengutip Channel News Asia (CNA), Iswaran, Profesor Hukum Singapore Management University Eugene Tan mengatakan status "cuti" menunjukkan bahwa ada bukti awal yang dapat dipercaya bahwa hukum mungkin telah dilanggar.
"Untuk menghindari investigasi yang dikompromikan jika Mr Iswaran terus menjalankan kekuasaan dan tugasnya, PM Lee pantas untuk memberinya cuti untuk menegakkan integritas investigasi yang sedang berlangsung," katanya.
"Posisi politiknya akan diputuskan secara serius. Partai yang berkuasa harus menentukan apakah akan menurunkannya ... bahkan jika dia dibebaskan oleh CPIB dan AGC (Kejaksaan Agung)," tambahnya.
Sementara itu, Associate Professor Sosiologi di NUS, Dr Tan Ern Ser, mengatakan seperti tersangka lainnya, Iswaran harus dianggap tidak bersalah. Kecuali, tegasnya, terbukti.
"Namun ... penyelidikan ini memberi citra buruk," ujarnya.
"Saya percaya itu akan mempengaruhi posisinya saat ini dalam 'nol toleransi untuk korupsi' Singapura," katanya lagi.
Iswaran sendiri bergabung di kabinet Lee Hsien Loong sebagai menteri muda pada 2006. Ia memegang portofolio perdagangan dan komunikasi sebelum menjadi menteri transportasi pada Mei 2021.
Pengumuman itu muncul beberapa minggu setelah tinjauan negara atas tuduhan korupsi yang dibuat terhadap dua menteri kabinet lainnya Menteri Hukum dan Dalam Negeri K.Shanmugam dan Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan. Ini terkait sewa-menyewa bungalow kolonial milik pemerintah.
Perlu diketahui, Singapura saat ini berada di urutan kelima negara paling anti korupsi di dunia. Setidaknya ini dimuat Indeks Persepsi Korupsi terbaru dari Transparency International. (*)
Tags : singapura, skandal korupsi, pm singapura, lee hsien loong,