Pendidikan   2024/01/12 23:31 WIB

Sungai Siak Meluap Berdampak Banjir yang Sudah Genangi Dua Sekolah, Disdik: 'Kita Izinkan Belajar Daring

Sungai Siak Meluap Berdampak Banjir yang Sudah Genangi Dua Sekolah, Disdik: 'Kita Izinkan Belajar Daring
Ilustrasi

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Kondisi tingginya luapan air sungai Pekanbaru akhir-akhir ini tidak hanya berdampak pada aktivitas masyarakat, fasilitas pendidikan atau sekolah yang berada tidak jauh dari bantaran sungai Siak ini juga terkena imbas.

"Sungai Siak meluap hingga berdampak banjir yang sudah genangi bangunan sekolah."

"Saat ini ada dua sekolah yang saat ini terendam banjir, dan pihak sekolah meminta izin ke kita agar aktivitas sekolah dilakukan secara daring," kata Kepala Dinas Pendidikan [Kadisdik] Pekanbaru, Dr Abdul Jamal MPd, Kamis (11/1).

Dua bangunan sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 120 Meranti Pandak dan SDN 140 Bambu Kuning terendam banjir.

"Kita sudah beri izin belajar daring. Hari senin nanti akan kita evaluasi lagi, apakah akan tetap lanjut daring atau seperti apa," tambahnya.

Khawatir kondisi banjir akan berdampak bagi kesehatan dan keselamatan peserta didik, Disdik Kota Pekanbaru mengizinkan agar aktivitas pembelajaran dalam jaringan (daring) bagi sekolah yang terendam banjir.

Kondisi banjir akibat meluapnya sungai Siak ini diketahui sudah menjadi banjir tahunan, dan tidak hanya Pekanbaru beberapa daerah lainya juga mengalami hal yang sama.

Aktivitas air sungai Siak yang mengalami pasang atau naik dijam-jam sekolah, dikhawatirkan membahayakan anak-anak atau pelajar.

"Kondisi sekolah saat inikan terendam banjir, kita khawatirnya keselamatan anak-anak makanya kita izinkan untuk dilakukan sekolah secara daring saja," tuturnya.

"Tapi tetap kita imbau untuk wali murid atau orangtua tetap melakukan pengawasan aktivitas anak-anak di luar sekolah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terutama menyangkut keselamatan anak-anak," sambungnya.

Untuk diketahui, aktivitas belajar-mengajar tingkat sekolah dasar (SD) baru sepekan dimulai, tepatnya Senin (8/1/2024) yang lalu, pasca libur semester akhir tahun 2024 yang lalu.

Nurmah, salah seorang warga menyambut baik adanya kebijakan sekolah daring saat kondisi banjir seperti sekarang.

"Kita dukung aja karena untuk kebaikan bersama. Karena kita ketahui namanya anak-anak gak akan fokus belajar lagi kalau sekolahnya banjir," sebutnya.

"Tapi walau belajar secara daring dirumah tetap harus diawasi, agar anak-anak tidak bermain bahkan apa lagi berenang di lokasi banjir, takutnya seperti kejadian ada anak yang hanyut di kecamatan marpoyan damai," sebutnya.

Sementara Ruslan Tarigan anggota DPRD Kota Pekanbaru, memberikan solusi untuk mengatasi persoalan banjir menyarankan agar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk memperbanyak sumur resapan.

Menurut Politisi PDI-Perjuangan ini, pembangunan sumur resapan dinilai salah satu cara yang efektif untuk mengatasi banjir yang banyak menggenangi jalan-jalan protokol dan jalan pemukiman masyarakat.

"Saya yakin banyak pusat-pusat perkantoran baik milik pemerintah maupun swasta tidak memiliki sumur resapan. Jadi ketika hujan dengan intensitas tinggi, air langsung mememuni drainase dan melimpah kejalan," ungkap Ruslan, Selasa (9/1).

Tidak hanya bagi pihak perkantoran, Ruslan juga mendorong bagi pelaku usaha dan masyarakat untuk ikut membangun sumur resapan untuk mensiasati persoalan banjir yang kerap terjadi di Kota Pekanbaru.

"Pemukiman tempat tinggal masyarakat, ruko-ruko juga harus bagun sumur resapan sebagai langkah antisipasi banjir," ujarnya lagi.

Pembangunan sumur resapan ini menurut Ruslan sudah dilakukan perencanaan pada masterplan penanganan banjir Pekanbaru.

"Perencanaan sudah ada tinggal pelaksanaannya aja lagi, sharing budjeting baik kota, provinsi dan pemerintah pusat," ungkap Ruslan.

Menurut pengamatan Ruslan, ada beberapa faktor penyebab banjir yang kerap terjadi di Kota Pekanbaru. Salah satu penyebabnya yakni, semakin tinggi akan pertumbuhan penduduk, kemudian semakin pesatnya pembangunan, pengalihan fungsi lahan resapan menjadi lahan perkantoran yang tidak tertib membuat sumur resapan.

"Mengatasi persoalan banjir tidak cukup melakukan penanganan jangka pendek seperti melakukan normalisasi parit dan anak sungai saja. Tapi perlu penanganan jangka menengah (membangun sumur resapan) dan penanganan jangka panjang," pungkas Ruslan. (rp.sul/*)

Editor: Elfi Yandera

Tags : sungai siak meluap, banjir, dampak banjir genangi sekolah, siswa belajar daring, pendidikan, sekolah,