Rokan Hulu   2024/10/20 16:47 WIB

Syamsuar Contoh Pemimpin yang Menyejukan, Anggota Dewan Adam Syafaat: 'Kandidat Berbasis Empati dan Penuh Rendah Hati'

Syamsuar Contoh Pemimpin yang Menyejukan, Anggota Dewan Adam Syafaat: 'Kandidat Berbasis Empati dan Penuh Rendah Hati'
Syamsuar bersama Adam Syafaat

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Adam Syafaat, anggota DPRD Provinsi Riau, melihat sosok calon Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar, M.Si, adalah sosok pemimpin yang menyejukan hati.

"Pemimpin yang menyejukan dan salah satu kandidat (Cagubri) berbasis empati yang penuh rendah hati."

“Untuk kedua kalinya Pak Syamsuar ke sini. Karenanya, mari kita bersama-sama masyarakat Ujung Batu mendukung Pak Syamsuar untuk kembali menjadi Gubernur Riau periode kedua,” kata Adam Syafaat.

Alasan Adam mengatakan hal itu dihadapan ratusan udangan yang menghadiri syukuran dirinya terpilih lagi menjadi anggota DPRD Riau, karena Syamsuar sangat merakyat dan selalu hadir serta memberi solusi kepada masyarakat, terutama masyarakat di Tanah Datar, Ujung Batu, Rokan Hulu (Rohul).

Adam menyebutkan, tak asingnya Pak Syamsuar di Ujung Batu ini bukan saja karena beliau sering datang ke sini, namun ketika Pak Syamsuar menjadi Gubernur Riau sebanyak 500 unit rumah layak huni dibangunnya, khusus di Tanah Datar 8 unit rumah layak huni dibangun.

“Masyarakat miskin sangat terbantu dengan kebijakan Pak Syamsuar ini. Saya rasa Gubernur Riau yang peduli dengan masyarakat adalah Pak Syamsuar,” ungkap Adam.

Tak hanya membangun rumah layak huni, Pak Syamsuar juga banyak membangun jembatan dan jalan di Ujung Batu ini, bahkan masjid dekat rumah Adam tiga kali mendapat bantuan karena kebijakan Pak Syamsuar.

“Di sini dulu ada daerah terisolir namun berkat dibangun jambatan sama Pak Syamsuar sekarang mobil sudah bisa masuk ke daerah itu. Di pasar tempat kita ini, dulunya banjir sekarang sudah tidak lagi,” ungkap Adam.

Jadi, kata Adam, Gubernur Riau yang harus kita pilih adalah Pak Syamsuar karena beliau pemimpin yang tahu dengan masyarakatnya, dan mau datang ke tengah-tengah masyarakatnya.

“Makanya saya katakan, bahwa Pak Syamsuar ini adalah Pemimpin yang menyejukan hati,” ucap Adam.

Kembali Adam menjabarkan soal Syamsuar yang rendah hati dan menyejukan ini, dimana pola kepemimpinan  dari seorang pemimpin yang pernah menjadi Gubernur Riau dan merintis karier dari bawah.  

Hal yang membekas selama berinteraksi, ia kerap mengungkapkan makna mendalam melalui tiga kata kunci: “pangapunten” (minta maaf), “matur nuwun” (terima kasih), dan “nggih” (ya).

"Nah, kata-kata ini mencerminkan kerendahan hati, rasa syukur, dan kesediaan mendengarkan, yang menjadi ciri khas kepemimpinannya," kata Adam lagi.

Pola kepemimpinan yang menyejukkan adalah model kepemimpinan yang didasari oleh rasa empati, kerendahan hati, dan sikap saling menghargai.

"Pemimpin yang mengadopsi pola ini menonjolkan sikap mengayomi dan memberikan ketenangan bagi orang-orang di sekitarnya."

Filosofi yang menjadi landasan kepemimpinan ini, kata Adam, meliputi beberapa aspek utama yang berfokus pada hubungan yang baik antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpinnya.

Pertama, pemimpin yang menyejukkan selalu mengawali setiap tindakan dengan meminta maaf, terutama ketika berurusan dengan bawahannya atau atasan. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin tersebut memiliki kesadaran tinggi akan tanggung jawabnya dan tidak ragu untuk mengakui kekurangan atau kekhilafan. Sikap rendah hati ini menciptakan suasana kerja yang penuh dengan pengertian, di mana setiap anggota merasa didengar dan dihargai.

Kedua, kebiasaan mengucapkan terima kasih secara tulus setiap kali seseorang diberikan kesempatan, baik dalam konteks pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari, menjadi tanda kepemimpinan yang menghargai kontribusi dan kerja keras orang lain. Menghargai sekecil apapun peran seseorang menumbuhkan motivasi dan loyalitas dalam tim, karena setiap individu merasa keberadaannya bermakna.

Ketiga, pemimpin yang menyejukkan adalah pemimpin yang selalu mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Ketika orang lain berbicara, pemimpin ini tidak hanya memberikan perhatian penuh, tetapi juga menunjukkan penerimaan melalui ucapan “iya” atau “nggih” yang menandakan bahwa pendapat orang lain didengar dan dipertimbangkan dengan baik. Ini memberikan rasa nyaman dan mendorong keterbukaan dalam komunikasi, memperkuat ikatan di antara tim.

Jadi Adam menilai, secara keseluruhan, pola kepemimpinan ini menciptakan iklim yang penuh keharmonisan, di mana para anggota merasa diperlakukan dengan hormat dan diterima. "Sikap saling mendukung dan menghargai ini membangun fondasi yang kuat untuk keberhasilan bersama, di mana setiap individu berkontribusi dengan sepenuh hati, dan pemimpin menjadi figur yang dicintai serta dihormati," jelasnya.

Sementara Cagub Riau Drs H Syamsuar M.Si dalam kesempatan pertemuan ditengah masyarakat Rohul menyatakan, program belum selesai, di antaranya jalan menuju pasaman.

“Jika ini selesai Insya Allah ekonomi masyarakat tumbuh, dan pada periode kedua kita selesaikan,” ucap Syamsuar.

Syamsuar juga menyebutkan, sebenarnya dia juga terpilih menjadi anggota dewan di DPR RI. Namun Syamsuar rela melepas kursi DPR RI demi rakyat Riau yang tercinta, dan maju dalam Pilkada serentak diusung Partai Golkar dan PKS.

“Mari kita bersama-sama berjuang untuk Riau lebih maju dan bermartabat,” ajak Syamsuar. (*)

Tags : calon gubernur riau syamsuar, syamsuar contoh pemimpin menyejukan, paslon syamsuar-mawardi, paslon suwai, paslon nomor urut 3, anggota dprd riau nilai syamsuar Kandidat berbasis empati dan penuh rendah hati,