Riau   2023/04/11 17:18 WIB

Tanaman Porang Asal Riau Bisa jadi Bahan Pangan Hingga Bahan Baku Industri, 'yang Sudah Diekspor ke Pasar Cina'

Tanaman Porang Asal Riau Bisa jadi Bahan Pangan Hingga Bahan Baku Industri, 'yang Sudah Diekspor ke Pasar Cina'
Tanaman Porang

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Tanaman porang (Amorphophallus onchophyllus Prain.) atau disebut dengan iles-iles termasuk famili Araceae bisa hasilkan karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan serat pangan, tanaman porang sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan diekspor untuk bahan baku industri.

Karbohidrat merupakan komponen penting pada umbi porang yang terdiri atas pati, glukomannan, serat kasar, dan gula reduksi. Kandungan glukomannan yang relatif tinggi merupakan ciri spesifik dari umpi porang.

Selain glukomannan, tanaman porang pun tinggi akan kandungan kristal kalsium oksalat dan alkaloid.

Mannan merupakan polisakarida yang ukuran granulanya 10-20 kali lebih besar daripada pati dan dapat dibedakan menjadi galaktomannan dan glukomannan berdasarkan bentuk ikatannya.

Glukomannan bisa larut dalam air dan membentuk massa yang kental dengan kemampuan mengembang cukup besar, sekitar 138-200 persen.

Larutan kental ini bersifat seperti plastik, sehingga sangat sesuai digunakan untuk bahan pengental.

Adapun viskositas glukomannan lebih tinggi dibandingkan dengan bahan pengental alami lainnya. Glukomannan mampu membentuk gel. Dengan penambahan air kapur, larutan kentalnya dapat membentuk gel yang khas dan tidak mudah rusak.

Jika dilakukan pemanasan hingga 85 derajat celcius pada kondisi sedikit basa (pH 9-10), akan terbentuk gel bersifat stabil dan irrevesible. Glukomannan bersifat kuat dalam air, tapi dengan penambahan asam asetat sifat ini akan hilang, serta bisa diendapkan dengan etanol dan kristal yang terbentuk bisa dilarutkan kembali dengan asam klorida encer.

Selain itu, sifatnya stabil pada kondisi asam dan tidak menggumpal sampai pH di bawah 3,3, serta toleran terhadap konsentrasi garam yang tinggi.

Kristal kalsium oksalat Selain glukomannan, umbi porang mengandung kristal kalsium oksalat dan alkaloid yang tinggi.

Di dalam tanaman, oksalat ditemukan dalam bentuk terlarut (asam oksalat) dan tidak larut (kalsium oksalat). Kristal kalsium oksalat berbentuk jarum, sehingga menyebabkan lidah dan tenggorokan terasa gatal dan panas saat mengonsumsinya. Asam oksalat merupakan senyawa antigizi yang dapat mengikat kalsium sehingga sulit diabsorpsi oleh tubuh manusia.

Pada dosis yang lebih tinggi, asam oksalat dan kristal kalsium oksalat menyebabkan abrasi mekanik pada saluran pencernaan dan tabulus halus dalam ginjal.

Asam oksalat menyerap kalsium penting untuk fungsi saraf dan serat-serat otot. Dalam kondisi ekstrim, penyerapan kalsium menyebabkan hypocalcemia dan paralysys yang bisa berakibat fatal.

Keberadaan kalsium oksalat menjadi salah satu pembatas pemanfaatan porang sebagai bahan pangan. Namun, melalui perlakuan yang tepat sebelum pengolahan seperti perendaman dalam larutan garam atau asam, sebagian besar kalsium oksalat bisa dihilangkan.

Upaya ini juga perlu dilakukan dalam pengolahan porang menjadi tepung glukomannan yang akan dimanfaatkan sebagai bahan pangan.

Manfaat tanaman porang Setelah dijabarkan secara luas, berikut beberapa manfaat tanaman porang dalam berbagai bidang: Bahan pangan yang menghasilkan karbohidrat lebih dari 80 persen, sehingga dapat dibuat mie, tofu, jelly.

Porang yang sudah diolah menjadi beras dan mie juga memiliki kalori yang lebih rendah serta serat yang baik sehingga sangat baik bagi kesehatan.

Glukomannan pada tanaman porang yang berbentuk gel dapat dimanfaatkan sebagai pengganti gel silikon yang baik untuk isolator listrik. Porang juga berfungsi sebagai pengental sirup dan perekat pada es krim sehingga tidak mudah meleleh.

Glukomannan pada porang bisa digunakan sebagai pencampur berbagai produk kue, permen, jeli, dan selai. Kadar glukomannan pada umbi porang bermanfaat untuk kesehatan tubuh yaitu mengurangi kadar kolesterol. Di bidang farmasi, porang bisa dipakai sebagai bahan pengisi dan pengikat tablet.

Glukomannan pada tanaman porang bisa digunakan sebagai penguat hasil tenunan dalam industri tekstil. 

Untuk diketahui, pengolahan pasca panen tanaman porang bisa memperpanjang umur simpan porang dan meningkatkan nilai tambahnya. Sehingga, bisa menjadikannya chip atau keripik porang, maupun dijadikan tepung porang.

Tepung porang difraksinasi, dipisahkan senyawa yang terkandung di dalamnya, lalu dicuci dengan etanol untuk meminimalisir kandungan kalsium oksalat. Kalsium oksalat berlebih bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti gatal pada kulit, mengendap di ginjal dan merusak hati, serta zat-zat kotor pada tepung porang.

Setelah melalui tahapan tersebut, akan dihasilkan tepung porang murni yang sebagian besar tersisa kandungan glukomannan, yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tanaman Porang asal Riau yang bisa jadi bahan pangan hingga bahan baku industri ini juga diekspor ke pasar Cina.

“Bea Cukai Pekanbaru selalu terbuka bagi pelaku usaha yang ingin berkonsultasi terkait regulasi ekspor. Kami memiliki Klinik Ekspor yang siap membantu para pelaku usaha untuk melakukan ekspor,” kata Kepala Bea Cukai Pekanbaru, Tommy Hutomo pada media, Rabu (5/4/2023) lalu.

Bea Cukai Pekanbaru menghadiri seremonial ekspor perdana PT Mitra Porang Nusantara (MPN) berupa serpih porang kering (konjac chips) sejumlah dua kontainer dengan berat lebih dari 50 ton.

Kegiatan ini dilaksanakan di PT Mitra Porang Nusantara, Pinang Sebatang Barat, Perawang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, pada . 

Tommy Hutomo, menyampaikan bahwa 50 ton serpih porang kering ini akan diekspor menuju Tiongkok melalui pelabuhan Pelindo Perawang, di bawah pengawasan Kantor Bea Cukai Pekanbaru.

Tommy menjelaskan bahwa Klinik Ekspor adalah strategi Bea Cukai untuk memfasilitasi ekspor para pelaku usaha.

Strategi yang dilakukan antara lain edukasi mengenai prosedur ekspor, pemahaman literasi mengenai peraturan dan ketentuan terkait ekspor, asistensi sebagai upaya memberi solusi atas kendala yang dialami pelaku usaha, dan koordinasi dengan kementerian/lembaga dan instansi daerah terkait.

“Kami sangat mengapresiasi ekspor perdana PT MPN karena dapat membuka akses pasar ke Tiongkok. Kami berharap ke depannya ekspor serpih porang dapat terus berlanjut,” pungkas Tommy. (*)

Tags : bea cukai, bea cukai pekanbaru, ekspor porang, porang asal riau, porang bisa jadi bahan pangan hingga bahan baku industri,