"Pemerintah Provinsi Riau mengklaim langkah-langkah yang diambil telah membantu mencegah penyebaran virus corona [Covid-19] dan juga menyoroti bahwa penyebaran juga terjadi di area perkantoran"
ingkat kematian jauh lebih rendah dari pada dibanyak daerah tetangga lainnya, selain itu pemerintah mengklaim juga telah berhasil menghindari 'runtuhnya sistem kesehatan' akibat serangan jumlah pasien yang besar di rumah sakit karena terinfeksi virus corona.
Di sisi lain, kini muncul suara-suara yang menyatakan bahwa tujuan awal baik PSBB hingga mematuhi protokol kesehatan ketat telah tercapai, dan kini pemerintah masih memberlakukan new normal. Tetapi disana sini terjadi banyak yang tampaknya telah berhenti mematuhi aturan itu dan jalan-jalan di kota-kota besar dipenuhi orang-orang yang masih mengabaikan protokol kesehatan. Akibatnya, timbul peristiwa baru, kantor-kantor pemerintah kini balik 'diserang covid-19'. Ada Lima perkantoran di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau harus ditutup sementara akibat ada pegawainya yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Riau Chairul Riski mengatakan, lima kantor tersebut adalah Diskominfotik, BPKAD, Inspektorat, Biro Umum Sekretariat Daerah dan juga Dinas PUPR PKPP. Lima kantor tersebut, para pegawainya harus menjalankan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). "Kalau kami sudah WFH sejak kemarin. Kalau kantor lainnya ada yang sudah WFH sejak Senin," katanya didepan media.
Khusus untuk pegawai di lingkungan Diskominfotik Riau, yang melaksanakan WFH ada sekitar 40-an pegawai yang ada di bidang Persandian. "Kalau kami yang WFH sekitar 40-an pegawai, mereka yang ada di bidang persandian," sebutnya.
Bentuk Satgas Covid-19 di perkantoran
Sebelumnya, ahli epidemiologi Riau sarankan agar setiap perkantoran di Riau, baik itu swasta maupun instansi pemerintahan, membentuk Satuan Tugas (Satgas) Kantor dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid-19. "Nantinya tim Satgas inilah yang akan melakukan pemantauan terhadap setiap karyawan atau pegawai di kantor masing-masing yang memiliki penyakit kronis, kemudian diusulkan kepada pimpinan agar sebaiknya mereka bekerja di Rumah," kata Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Riau dr Wildan Asfan Hasibuan M.Kes (Epid).
Dia menyatakan dengan adanya Satgas Kantor, akan dapat memudahkan lembaga untuk memantau penyebaran virus corona di tempat kerja masing-masing. Orang dengan usia lanjut dan orang dengan penyakit kronis sangat beresiko jika terpapar virus corona. Bahkan untuk saat ini, klaster - klaster kantor sangat dikhawatirkan, karena penyebaran virusnya sangat cepat. "Sekarang kita tidak perlu berbicara seberapa efektif keberadaan Satgas ini dalam mengantisipasi penyebaran wabah corona di perkantoran. Tapi setidaknya, kasus-kasus penularan di perkantoran bisa dipantau lebih dini dengan menggerakkan Satgas ini agar tidak bermunculan klaster-klaster perkantoran," terangnya.
Dicontohkannya, seandainya ada karyawan yang baru pulang dari daerah terjangkit, mereka bisa diminta untuk tidak masuk kerja dulu. Bahkan kalau perlu di tes dulu, "tim Satgas ini bisa merespon setiap masalah yang berkaitan dengan Covid-19 di kantor-kantor mereka," jelasnya. "Jadi kalau ada pegawai-pegawai yang demam, suruh pulang saja lah. Sementara jangan dulu bekerja di kantor karena berpotensi membahayakan karyawan yang lain," tuturnya.
Pasien Covid-19 meninggal dunia
Kepala Dinas Kesehatann [Dinkes] Riau, Mimi Yuliani Nazir mencatat bahwa rekor baru tambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang jumlahnya hampir 100, tepatnya 99 kasus baru dalam sehari. "Kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau ada penambahan 99 orang pada hari ini. Dan ini merupakan rekor baru selama pandemi corona berlangsung," ungkapnya, Kamis (27/8).
Tetapi kata Mimi, ada 18 orang pasien Covid-19 Riau juga ada yang dinyatakan sembuh dan dipulangkan ke rumahnya, serta kabar dukanya, Riau terdapat penambahan 3 orang pasien yang meninggal dunia akibat covid-19. "Dengan begitu, maka total kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau berjumlah 1.460 orang, dengan rincian diisolasi mandiri 241 orang, rawat di RS 321 orang, sembuh 873 orang dan 25 orang meninggal dunia," jelasnya.
Ia menambahkan, bahwasanya 99 tambahan kasus hari ini tersebar di delapan kabupaten/kota di Riau dan satu dari Provinsi lain (Luar Riau), diantaranya Pekanbaru 40 kasus, Siak 7 kasus, Dumai 3 kasus, Kampar 42 kasus, Bengkalis 1 kasus, Pelalawan 1 kasus, Rohul 2 kasus, Inhu 2 kasus dan Provinsi lain 1 kasus. "Sedangkan untuk tambahan 18 orang pasien covid-19 yang dinyatakan sembuh yaitu An ABS (3) warga Pekanbaru. Ny RNS (45) warga Pekanbaru. Ny E (49) warga Pekanbaru. Ny ARM (24) warga Pekanbaru. Tn S (44) warga Siak. Tn WM (34) warga Siak. Ny N (43) warga Siak. Tn HJS (52) warga Kampar. Tn US (61) warga Kampar. An BAA (7) warga Kampar," katanya lagi.
Kemudian, Tn IF (25) warga Pelalawan. Ny M (34) warga Pelalawan. An SHP (15) warga Pelalawan. An GRP (11) warga Pelalawan.Tn S (39) warga Pelalawan. Tn YH (28) warga Kuansing. Tn MI (28) warga Bengkalis.Tn S (26) warga Kepulauan Meranti. "Lalu kabar dukanya, yakni penambahan 3 pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19 adalah Tn Z (61) warga Pekanbaru. Ny AK(50) warga Pekanbaru dan Ny S (47) warga Bengkalis," terangnya.
Sementara itu, suspek yang diisolasi mandiri berjumlah 5.283 orang, diisolasi di RS berjumlah 67 orang, selesai isolasi berjumlah 8.841 orang, meninggal dunia berjumlah 35 orang. Total suspek berjumlah 14.226 orang. (*)
Tags : covid-19, riau, kantor ditutup,