PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke pasar bersama Satgas Pangan Polda Riau untuk mengecek distributor pangan.
"TPID sidak pasar dan distributor yang buat sembako jadi inflasi."
"Kita akan kunjungan lapangan hari ini Selasa 27 Desember 2022, kita cek langsung harga bahan pokok di pasar-pasar dan distributor," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, SF Hariyanto yang juga Ketua TPID Provinsi Riau, pada wartawan, Senin (26/12).
SF Hariyanto menyebut, inflasi di Riau sekarang masih tinggi 5,59 persen, hampir sama dengan nasional. Kenaikan inflasi di Riau akibat beberapa bahan pokok saat Natal dan menjelang Tahun Baru 2023 mengalami lonjakan.
"Memang beberapa bahan pokok alami kenaikan. Namun, untuk ketersediaan bahan pokok masih aman, dan cukup memadai. Kita harap dengan stok masih aman hendaknya harga bisa stabil," sebut Sekda.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Riau, M Taufiq OH menyebut, beberapa harga bahan pokok secara umum stabil. Tetapi ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan, seperti telur dan ayam.
"Harga bahan pokok yang masih naik itu telur, namun stoknya masih mencukupi. Selain telur, harga ayam ras juga mengalami kenaikan. Kemudian, harga beras premium mengalami kenaikan sedikit," ujarnya.
Harga ayam naik menjadi Rp32.000 per Kg dari sebelumnya Rp28.000 per Kg. Lalu telur sebelumnya Rp25.600 per Kg naik menjadi Rp27.700 per Kg.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengakui akibat kenaikan sejumlah kebutuhan pokok jelang akhir tahun memicu, inflasi di Kota Pekanbaru sebesar 6,06 persen.
Ia mengatakan, inflasi ini akibat sejumlah kebutuhan pokok naik harga.
Bahkan inflasi di Pekanbaru lebih tinggi dari inflasi nasional yang hanya 5,42 persen. Sedangkan Pekanbaru berada di angka 6,06 persen.
"Penyebabnya seperti cabai, beras, daging ayam. Daging ayam juga menjadi penyebab naiknya inflasi secara umum," ujarnya.
Menurutnya, inflasi Pekanbaru secara nasional masih tergolong rendah. Masih ada daerah lain yang inflasi mencapai 7,4 persen.
Untuk menangani inflasi itu, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melakukan berbagai upaya dalam rangka Natal dan Tahun Baru 2023.
"Pertama upaya kita bagaimana jalur distribusi ini dikawal. Supaya jangan sampai suplai ini terhambat ke Pekanbaru. Kemudian yang kedua, kita juga melakukan pengecekan ke gudang Bulog dan distributor supaya tak ada penimbunan," katanya.
Dari keterangan Bulog, kata Indra, stok pangan hingga Februari 2023 mendatang masih aman.
Sementara untuk pengendalian harga cabai, selain mengupayakan melalui gerakan menanam. Pihaknya juga melakukan kerja sama dengan daerah penghasil.
"Jadi, kita bekerja sama dengan daerah penghasil supaya jangan sampai inflasi kita meningkat," terangnya.
Ia berharap, angka inflasi ini bisa bertahan dan turun dari angka 6,06 persen ini. (*)
Tags : Tim Pengendali Inflasi Daerah, TPID Riau, Sidak Pasar dan Distributor, Kenaikan Sembako ,