PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana [BNPB] menambah helikopter water bombing untuk membantu penanganan Karhutla Riau 2024.
Total ada enam helikopter WB dan patroli yang disiagakan dalam penanganan Karhutla. Hingga saat ini hujan buatan atau juga dikenal Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) masih dilakukan.
Sebanyak 56 hotspot atau titik panas tersebar di sejumlah wilayah di Provinsi Riau, hingga Kamis 8 Agustus 2024 dan 51 titik diantaranya berada di Kabupaten Inhil.
Berdasarkan data BMKG stasiun Pekanbaru, selain di Kabupaten Inhil, titik panas juga terdeteksi di Kabupaten Inhu tiga titik dan Rohil dua titik.
Dari puluhan titik panas itu, seluruhnya dalam status level confidence sedang 30-79 persen dan lokasi hotspot terbanyak ada di Kecamatan Tempuling, Kabupaten Inhil.
Diberitakan sebelumnya, terdapat 71 titik Karhutla yang terjadi di enam kecamatan dengan total lahan yang terbakar mencapai 37 hektare.
Enam kecamatan yang dilanda Karhutla di Kabupaten Rohil, yakni Sinaboi, Bangko Pusako, Kubu, Batu Hampar, Panipahan dan Tanah Putih.
Pihak BNPB RI kembali menambah bantuan untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
Kali ini pemerintah pusat kembali mengirimkan heli untuk water bombing.
Satu unit helikopter water bombing jenis Black Hawk sudah mendarat di Pekanbaru pada Selasa (6/8/2024) kemarin.
Dengan tambahan helikopter ini, total heli water bombing yang digunakan untuk melakukan pemadaman Karhutla di Riau kini menjadi tujuh unit. Diharapkan, kehadiran helikopter ini dapat mempercepat pemadaman dan mengurangi dampak dari Karhutla.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, mengungkapkan, Helikopter Black Hawk tersebut dikirim dari Australia dan saat ini sedang dalam proses verifikasi sebelum dioperasikan untuk pemadaman Karhutla di Riau.
"Kami sedang mempersiapkannya untuk segera memperkuat satgas udara dalam memadamkan kebakaran," kata Edy, Rabu (7/8/2024).
Proses persiapan melibatkan beberapa langkah penting, termasuk verifikasi bersama tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kami akan memeriksa helikopter dan peralatannya sebelum dioperasikan. Proses ini mungkin memakan waktu satu hingga dua hari,” kata Edy.
Edy menjelaskan, Helikopter Black Hawk memiliki keunggulan manuver yang lebih baik dan kecepatan mencapai 90 hingga 100 mil per jam. Selain itu, daya jangkaunya sangat luas, dengan waktu penerbangan sekitar 4 hingga 5 jam.
Data dari BPBD Riau menunjukkan bahwa sejak Januari hingga akhir Juli 2024, total luas lahan terbakar di Riau mencapai 1.073 hektar.
Kemudian untuk Area yang paling terdampak adalah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dengan luas kebakaran mencapai 422 hektar, sementara Kabupaten Kuansing tercatat sebagai yang paling sedikit terimbas dengan luas 1,3 hektar. (*)
Tags : Titik Panas, Riau, Hotspot Bertambah, BNPB Tambah Helikopter Water Bombing,