JAKARTA -- Maulid Nabi adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Bagi Nahdlatul Ulama (NU), yang merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, perayaan Maulid Nabi seringkali diadakan dengan berbagai kegiatan, seperti pembacaan shalawat, ceramah agama, dan kegiatan sosial.
Namun, apa manfaat perayaan Maulid Nabi bagi NU? Wakil Sekretaris LD PBNU KH Nurul Huda atau yang akrab disapa Kiai Enha menjelaskan siapapun pasti membutuhkan teladan dalam kehidupan ini. Karena itu, menurut dia, salah satu manfaat dari perayaan Maulid Nabi adalah menegaskan kembali sosok yang diteladani oleh umat Islam, yaitu Nabi Muhammad SAW.
"Sebetulnya maulid itu adalah sebuah momen di mana kita melakukan penegasan kembali terhadap model yang kita jadikan teladan, dan kehidupan Rasulullah adalah model yang tidak bisa kita tolak untuk kita teladani," ujar Kiai Enha kepada Republika.co.id saat menghadiri acara "Pengumuman Nominasi Pemenang Festival Film Pendek Moderasi Beragama Pelajar dan Mahasiswa 2023" di Gedung FIB Universitas Indonesia, Selasa (19/9/2023).
Kiai Enha adalah Pengasuh Pondok Pesantren Motivasi Indonesia (PMI) di Kabupaten Bekasi. Menurut dia, pesantrennya rencananya akan memperingati Maulid Nabi 2023 pada 2 Desember 2023.
"Kenapa di akhir, karena maulid itu sebenarnya perayaan yang panjang, bukan hanya Rabiul Awal, tapi juga Rabiul Akhir, Jumadil awal sampai Jumadil Akhir. Biasanya empat bulan memang peringatan terhadap maulid itu, dan Pesantren Motivasi insya Allah menyelenggarakan itu," ucap Kiai Enha.
Namun, dia belum bisa memastikan siapa saja tokoh yang akan hadir dalam peringatan Maulid Nabi di pesantrennya. Namun, dia berharap nantinya tokoh nasional yang diundangnya bisa datang ke acara tersebut.
"Sementara ini masih proses persiapan, karena masih cukup panjang. Mudah-mudahan nanti ada tokoh nasional yang diundang," kata dia.
Sementara itu, menurut dia, LD PBNU sendiri masih belum memastikan apakah akan memperingati Maulid Nabi atau tidak. Karena, dia masih menunggu instruksi dari PBNU.
"Karena biasanya kita kalau di Lembaga Dakwah PBNU pusat menunggu arahan dari pengurus PBNU. Kemungkinan setelah Munas nanti akan disampaikan," ucap Kiai Enha.
Kendati demikian, sebagai pengurus LD PBNU, Kiai Enha mengimbau kepada semua pesantren NU untuk merayakan Maulid Nabi. Begitu juga kepada seluruh pengurus NU di tingkat wilayah.
"Jadi peringatan maulid ini adalah bagian dari sebuah tardisi yang sifatnya tahunan dan agendanya itu biasanya kalau di lembaga dakwah di berbagai tingkatan itu disertakan atau dibarengi dengan kegiatan Lailatul Ijtimak," kata dia.
Ditemui secara terpisah, Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa juga menjelaskan tentang manfaat perayaan Maulid Nabi bagi umat Islam, khususnya bagi warga Nahdliyin. Menurut dia, tradisi maulid ini akan menanamkan rasa cinta terhadap Nabi Muhammad SAW.
"Itu akan menanamkan rasa cinta terhadap Nabi Muhammad, kemudian umat juga supaya belajar lebih mendalam dari akhlak nabi di bulan momen maulid itu. Di samping itu, maulid juga menjadi wadah silaturrahim umat Islam," ujar Kiai Zulfa saat ditemui di sela-sela acara Munas Alim Ulama NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023) sore.
Dia menjelaskan, di lingkungan NU, maulid nabi sudah menjadi tradisi yang kuat. Dalam merayakannya, menurut dia, warga NU pun memiliki dasar teologi yang kuat. Karena itu, menurut Kiai Zulfa, semua pesantren NU juga harus merayakaan Maulid Nabi dengan penuh khidmat.
"Merayakannya dengan penuh khidmat, dengan rasa cinta, dan dengan kemampuan yang harus diukur semuanya. Pastinya memperbanyak sholawat, itu sudah pasti. Dan akan lebih baik kalau di sana ada juga ceramah-ceramah, nasihat agar kemudian lebih banyak manfaatnya," kata Kiai Zulfa. (*)
Tags : maulid nabi muhammad, perayaan maulid nabi, nu, nahdlatul ulama, tradisi maulid nabi, manfaat perayaan maulid nabi,