
BIRO TRAVEL UMROH atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) tetap menjadi pilihan utama bagi sejumlah jamaah yang berencana umroh ke Tanah Suci.
Ada sejumlah keunggulan berangkat umroh dengan travel. Karena, jamaah merasa mendapatkan kemudahan, kenyamanan, keamanan, dan mendapatkan bimbingan ibadah yang lebih terarah.
Salah satu jamaah yang belum lama ini melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci, Suhofi (42 tahun) mengaku sudah tiga kali melakukan umroh dan semuanya menggunakan biro travel umroh.
Ia memilih travel lantaran lebih mudah dan fokus untuk melaksanakan ibadah.
"Pakai travel itu lebih mudah, kita nggak perlu bingung cari tiket, nggak perlu bingung cari penginapan, hotel, nggak perlubingung cari transportasi selama di Tanah Suci," ujar Suhufi.
Tidak hanya itu, menurut dia, jika pakai travel umroh barang-barang yang dibawa pun sudah diantar ke penginapan langsung. Konsumsi selama di hotel pun sudah ditanggung semua.
"Semua ditanggung travel, kita nggak angkat-angkat barang, semua barang tinggal terima di depan hotel kita masing-masing, makan sudah disediakan tiga kali kan. Kemudian ke mana-mana sudah diantar, tanpa bayar lagi," ucap dia.
Suhufi menunaikan ibadah umroh pada akhir Januari 2025 dengan biaya Rp 21.500.000.
Ia diberangkatkan Travel Misfalah Operator yang berlisensi resmi dari Kementerian Agama. Ia pun bersyukur kali ini bisa melaksanakan umroh sebanyak tiga kali.
Di bawah bimbingan gurunya, selama sembilan hari di Tanah Suci ia juga bersyukur bisa mengamalkan tawaf berkeliling Ka'bah sebanyak 70 kali, sholat tahajud 70 kali, dan sholat dhuha 70 kali.
"Setiap umroh memang itu yang diamalkan pak yai," kata pria asal Pulau Bawean Gresik ini.
Dengan menggunakan travel, Suhufi mengaku bisa fokus menjalankan ibadah. Kendati demikian, ia mengingatkan kepada masyarakat Indonesia untuk tetap memilih travel umroh yang sudah berizin dan memiliki track record yang baik.
Selain itu, Suhufi selama ini memilih berangkat umroh menggunakan travel lantaran belum mengetahui cara mengurus dokumen umroh mandiri serta belum memiliki kenalan di Tanah Suci.
"Belum umroh mandiri karena belum punya link di Arab Saudi, belum tahu harga hotel, belum bisa ngurus visa, makanya travel menjadi alternatif," ujarnya.
Saat umroh yang ketiga kalinya ini, ia bersama gurunya sebenarnya juga sudah bisa mandiri dalam melaksanakan ibadah di sana. Bahkan, kemarin ia memilih berpisah dengan rombongan travelnya.
"Saya pisah kemarin itu, saya miqat sendiri, makan sendiri, karena kami kan puasa, kami punya program sendiri selama di Tanah Suci," kata Suhufi.
Karena itu, ke depannya ia pun juga ingin punya pengalaman untuk melaksanakan ibadah umroh mandiri. Walaupun, kata dia, keberangkatannya harus betul-betul dipersiapkan.
Jamaah umroh lainnya, Mardiana (41) juga lebih memilih umroh dengan PPIU. Ini karena dia belum pernah sama sekali umroh ataupun haji ke Tanah Suci.
Sebenarnya, dia pernah mendapatkan informasi umroh mandiri dari seorang kenalannya. Diinformasikan kepadanya bahwa biaya yang dikeluarkan hanya sekitar Rp 14,5 juta untuk sembilan hari, jauh dari harga yang ditetapkan PPIU yang dipilihnya, yaitu Rp 25,5 juta.
Namun, karena ia pergi bersama dengan anak-anak dan ibunya yang sudah lansia, maka wacana umroh mandiri pun tak dipilihnya. "Berisiko untuk orang yang tidak pernah umroh seperti saya," ujar Mardiana.
Sehingga, dia pun akhirnya memilih umroh dengan PPIU. Selain keunggulan umroh dengan PPIU seperti yang disebutkan di atas (oleh Suhofi), keunggulan lainnya yakni dia dan keluargnya hanya tinggal terima beres untuk masuk ke Raudhah (salah satu tempat di Masjid Nabawi Madinah).
Jika dengan umroh mandiri, maka dia harus mengurusnya sendiri melalui pemesanan di aplikasi dan itu, menurutnya, sulit.
Selain itu, dia tidak perlu repot soal makanan. Semua jamaah umroh mendapatkan makanan sejak keberangkatan di bandara Tanah Air, ketibaan di Arab Saudi, di bus perjalanan ke Makkah, dan makan tiga kali sehari di hotel.
Dari keterangan dua jamaah umroh di atas, terindikasikan tidak semua orang bisa melakukan umroh mandiri. Karena itu, travel masih menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan Inboud Indonesia (Asphurindo) Muhammad Iqbal Muhajir mengungkapkan data perbandingan antara jamaah umroh yang menggunakan biro travel dan yang umroh mandiri.
"Sejauh ini kan data membuktikan ada 1,4 juta yang berangkat ke Tanah suci untuk berangkat umroh. Nah, di situ terlihat yang mandiri itu cuma 370 orang, itu kurang dari satu persennya," ujar Iqbal.
"Berarti memang PPIU (travel) masih menjadi tujuan utama," ucapnya.
Menurut Iqbal, travel menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk melaksanakan umroh karena biayanya tidak terlalu jauh dibandingkan dengan umroh mandiri.
Selain itu, kata dia, jamaah juga akan mendapatkan jaminan, kenyamanan dan keselamatan.
"Dapat jaminan pesawat, hotel, keselamatan dan bimbingan. Yang paling penting kan bimbingan ini yang harus didapatkan. Ini kan ibadah bukan perjalanan wisata. Ibadah ini kan ada ketentuannya, syarat-syaratnya dan sunnah-sunnahnya," kata Iqbal.
Saat memberangkatkan jamaah, menurut dia, PPIU atau travel umroh akan memberikan semua jaminan. Hal ini sesuai dengan Lima Pasti yang selalu dikampanyekan Kemenag.
Lima pasti umroh, yaitu pastikan travel/bironya memiiki izin, pastikan jadwal keberangkatannya, pastikan tiket penerbangannya, pastikan hotelnya yang akan ditempati selama di Saudi, dan pastikan visanya.
"Itu kan semua sudah terpenuhi. Jadi lebih aman," jelasnya.
Dia pun mengingatkan kepada pemerintah untuk tidak membiarkan umroh mandiri menjamur di negeri ini. Karena, menurut dia, jika dibiarkan akan menggerus travel umroh.
"Kalau dibiarkan umroh mandiri ini akan menggerus PPIU itu sendiri. Jadi ini saya lagi di DPR lagi rapat RUU agar umroh mandiri itu bisa dihentikan dan harus lewat PPIU," jelas Iqbal.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Zaky Zakaria Anshary.
Jika umroh mandiri dilegalkan, kata dia, maka pemerintah tidak akan mendapatkan pajak dari travel umroh.
Bahkan, menurut dia, travel umroh yang ada selama ini ke depannya bisa tutup.
"Bagaimana kalau misalkan umroh mandiri dilegalkan di Indonesia, ini efek sistemiknya begitu besar. Pemerintah tidak akan dapat apa-apa karena mereka mendaftar ke platform luar negeri. Mungkin tidak dapat pajak, kita mungkin akan gulung tikar," ujar Zaki dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi VIII DRI RI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/2).
Zaky juga mengatakan ada beberapa keunggulan dari umroh melalui PPIU. Bagi negara, umroh dengan PPIU menyumbang pendapatan negara.
Kemudian, memberikan pajak melalui sejumlah komponen dalam perjalanan umroh.
Selain itu, meningkatkan potensi pembukaan lapangan kerja dan meningkatkan ekosistem swasta nasional.
"Dengan ini, pemerintah bisa melindungi ekosistem haji-umroh seperti yang dilakukan negara lain," kata Zaky.
Sementara, manfaat untuk jamaah yakni PPIU memberikan regulasi yang jelas. Sehingga, jamaah bisa mendapatkan hak bimbingan ibadah dan kepastian pelayanan.
"Regulasi umroh berdampak pada ibadah dan pengalaman jamaah," ujar Zaky.
Selain bimbingan manasik umroh, PPIU memberikan kajian ilmu dan sejarah serta ibadah bersama. Kemudian, PPIU bisa memberikan harga tiket yang terjangkau (karena pemesanan tiket group).
Hal-hal lain yang diperlukan jamaah juga diurus oleh PPIU, di antaranya dokumen, perlengkapan, transportasi, akomodasi, dan visa. Selama di Saudi, PPIU juga mengurus soal keamanan dan pelayanan. Misalnya, sakit dan kematian.
Sejumlah tempat wisata menarik
Saudi menjadi destinasi wisata yang menarik perhatian pelaku umroh.
Sampai ke Tanah Suci Makkah dan Madinah pasti melalui banyak kesulitan. Mulai dari menabung, mempersiapkan dokumen perjalanan, dan menjaga kondisi badan.
Kalau sudah sampai ke sana pasti yang utama adalah melaksanakan ibadah di Masjid al-Haram dan Nabawi. Selesai melakukan itu, ada keinginan untuk menikmati destinasi wisata yang ada di sana.
Ada banyak tempat yang menarik dikunjungi peziarah umroh. Berikut ini adalah beberapa pilihan destinasi wisata yang menarik.
Destinasi Wisata yang Bisa Dikunjungi Jamaah Umroh antara lain:
• Gua Hira
Ini merupakan gua tempat nabi menerima wahyu pertama berupa firman Allah Surah al-Alaq ayat 1-5. Tempat wisata ini sudah didesain dengan bagus. Kalau ke sana, pengunjung sudah bisa menikmati kuliner yang nikmat beserta toko oleh-oleh dan makanan ringan.
• Rumah Arab Jadul
Dari Makkah, lokasinya terdapat di jalan menuju Jeddah. Di sana wisatawan dapat menyaksikan langsung seperti apa rumah orang Arab zaman dahulu. Kemudian berbagai pernak pernik berkaitan dengan budaya tersebut.
Oh ya, di sini ada miniatur Hajar Aswad. Kalau ke sana, biasanya orang-orang ber-selfie mencium Hajar Aswad, sesuatu yang sulit dilakukan ketika berada di dekat Kabah.
• Makam Hawa di Jeddah
Makam ini panjang sekali. Orang-orang mengenalnya sebagai makan istri Nabi Adam, Hawa. Konon kota tersebut dinamakan Jeddah (nenek) karena adanya makam ini. Sebab di daerah itulah nenek moyang manusia dikebumikan.
• Kota Thaif
Lokasinya berada di luar Makkah. Untuk jalan ke sana, pelancong pasti menumpangi kendaraan bermotor menempuh perjalanan hingga 90-100 kilometer. Jalannya berkelok-kelok menelusuri dataran tinggi yang penuh keseruan.
Kalau sudah sampai sini, biasanya orang-orang mengunjungi perpustakaan dan Masjid Ibnu Abbas, sahabat Nabi yang mulia. Makamnya terdapat di antara bangunan masjid dan perpustakaan. Tidak bisa dilihat langsung karena ditutup tembok.
• Al-Ula dan Madain Shaleh
Kalau sudah ke Madinah, maka akan seru lagi jika menambah perjalanan ke al-Ula dan Madain Shaleh. Dua situs ini merupakan warisan Peradaban Nabatea yang penuh dengan keunikan. Bayangkan saja, gunung batu bisa terukir indah menjadi lekukan dan menjadi rupa bangunan yang indah.
Lokasinya memang jauh. Mencapai 300-an kilometer dari Kota Madinah. Tapi ketika sampai di sana, rasa lelah itu akan dibayar kontan dengan pemandangan yang tak pernah dilihat banyak orang.
Namun kalau ke sini harus hati-hati. Karena Nabi Muhammad bersama sahabat dahulu membatasi diri untuk tidak minum air dari sumur-sumur yang ada di sana. Sebab orang-orang Nabatea dahulu adalah pengikut Nabi Sholeh. Mereka dikutuk oleh Allah karena telah membunuh unta anugerah Allah yang sudah memberi jutaan manfaat. (*)
Tags : umroh, tanah suci, wisata di saudi, gua hira, madain shaleh al ula, madinah, makkah, wisata arab saudi, ziarah arab saudi, lokasi ziarah umroh, umroh trafel, umroh mandiri, panduan umroh, umroh dengan travel haji, manasik umroh, ,