Lingkungan   2022/01/29 18:32 WIB

Tulang-tulang Sisa Fosil Purba Sangat Rapuh, 'Naga Laut Sepanjang 10 Meter Dibongkar'

Tulang-tulang Sisa Fosil Purba Sangat Rapuh, 'Naga Laut Sepanjang 10 Meter Dibongkar'
Tanah liat yang mengelilingi fosil - terpanggang oleh matahari - harus secara hati-hati dikikis tanpa harus merusak fosil.

LINGKUNGAN - Pencuri fosil, tulang yang remuk, dan kotoran burung dalam jumlah besar hanya sebagian tantangan yang dihadapi tim untuk membongkar seekor "naga laut" di Rutland, Inggris.

Kerangka seekor ichthyosaurus - reptil laut di zaman dinosaurus - terbesar dan terlengkap ditemukan di perairan Rutland pada 2021 dan memukau publik baru-baru ini setelah diumumkan secara resmi.

Temuan, yang proses pengangkatannya berawal dari Februari tahun lalu itu, mendapat pujian sebagai "salah satu temuan paling besar dalam sejarah paleontologi di Inggris".

Namun, seperti dijelaskan konservator Nigel Larkin, melestarikan sisa-sisa fosil sepanjang 10 meter, harus berhadapan untuk mengatasi rintangan dari manusia dan alam.

"Karena daerah ini adalah cagar alam bagi burung, kami menghabiskan sebagian besar tahap pertama dengan menyekop kotoran burung," kata Nigel Larkin dari kantornya di Shropshire dirilis BBC.

"Tiga minggu pertama itu adalah waktu yang sangat menantang. Kami harus melindungi peralatan dan menggunakan sarung tangan tanpa henti."

Pengerjaan proyek dilakukan secara rahasia

Tempat pengamatan burung terdekat ditutup sebagai langkah pencegahan, karena adanya ancaman lain.

Larkin mengatakan, "Kami tahu, ketika orang-orang mendengar pembongkaran fosil ini, ada kemungkinan bakalan diserbu.

"Orang-orang tak bermoral mungkin akan berburu bagian fosil ini, dan berpotensi menjualnya secara online.

"Sederhananya, kami tidak bisa mempublikasikan penemuan ini sebelum mengeluarkan fosil tersebut dari tanah."

Begitu pekerjaan membersihkan fosil berusia 180 juta tahun itu berlangsung, segalanya menjadi bertambah rumit.

"Tulang belulang ini sudah seperti biskuit," kata Larkin. "Anda tak bisa mengambilnya dan memindahkannya begitu saja, ini terlalu rapuh, khususnya untuk sejumlah tulang yang besar.

"Jika tulang-tulang ini sudah menjadi fosil dengan sempurna dan berubah menjadi batu, maka akan lebih sulit untuk digali, tapi ini memperlihatkan integritas struktrural masing-masing potongan.

"Kerangka ini berada di tanah liat era Jurassic yang mulai cukup basah, tetapi juga terpanggang hingga keras di bawah matahari.

"Itu cukup mudah patah dan kalau tanah liatnya retak, maka tulangnya juga akan demikian."

Kerangka itu direkam secara komprehensif dalam sejumlah cara, termasuk melalui pemindaian 3D, karena posisi tulang memberikan bukti penting.

Dalam satu potongan, tulang sirip belakang yang terawetkan dengan baik, tapi arah posisinya salah.

Bagian tulang ini, bersama dengan kerumitan bagian tulang belakangnya, menimbulkan kecurigaan ichthyosaurus ini kemungkinan sedang mengeruk - sebuah teori yang dikuatkan dengan temuan gigi ichthyosaurus lain yang jaraknya berdekatan.

Untuk melindungi tulang belulang dan semua bagian yang penting terkait dari seluruh rangkaian kerangka, akhirnya diputuskan untuk mengangkatnya dengan cara melapisinya dengan perban yang dilapisi dengan gipsum.

Akan tetapi, ini lebih sulit dari yang dibayangkan. "Kami menggali di bulan Agustus [2021]. Kami memperkirakan masalahnya adalah sengatan dan terik matahari.

"Ternyata cuacanya dingin, dan kami mengikuti arah angin, dari genangan air yang sangat besar.

"Saat itu dingin sekali, sehingga pada awalnya bahan gipsum tak bisa dipasang. Untungnya, kami dapat mengeringkannya beberapa hari dan perban pelindungnya tetap digunakan," kata Larkin.

Dua bagian paling besar, kepala dan tubuh, beratnya satu ton dan satu setengah ton, dan harus dipindahkan menggunakan mesin.

Kerangka ini dibawa ke sebuah gudang di Shropshire, di mana Larkin akan mengungkap lebih jauh rahasia dari ichthyosaurus ini.

"Tahap pertama adalah pengangkatan fosil," katanya. "Tahap kedua mempelajari ratusan spesimen lainnya, yang kami temukan di sekitar situs, dan juga membuka dan membersihkan beberapa bagian kerangka yang lebih kecil.

"Ini akan memberikan kami gagasan yang lebih baik untuk melanjutkan ke tahap ketiga, yakni guna mengungkap fosil sepenuhnya.

"Panjangnya 10 meter, tapi akan dibersihkan dan diawetkan dengan pengamatan menggunakan mikroskop - di bagian atas dan bawah - jadi ini bukan usaha yang kecil."

Pendanaan untuk dua tahap pertama berasal dari sejumlah lembaga, termasuk Anglian Water, Rutlan and Leicestershire Wildlife Trust, The Pilgrim Trust Dewan Rutland County, dan Palaeontographical Society.

Tapi pendanaan tahap ketiga, apalagi untuk pameran permanen dari temuan di Rutland, masih belum ada jaminan.

Anggota parlemen lokal, Alicia Kearns mengangkat masalah ini di Twitter. 

Larkin mengatakan, "Membuka lapisan gipsum, mengupas tanah liat dari era Jurassic dan kemudian membersihkan dan mengawetkan tulang-tulang, dan akhirnya membuat dukungan pendanaan permanen sampai kerangka bisa dipamerkan, akan butuh waktu dua tahun.

"Selama pekerjaan ini berlangsung, kami akan menguji kerangka secara pathologi, dan mempelajari isi dari perutnya.

"Lokasi permanennya akan membutuhkan ruangan yang cukup besar, mungkin lebih dari sekadar sebuah ruangan.

"Ini mungkin membutuhkan ruang tambahan dari sebuah bangunan," kata Larkin. (*)

Tags : Arkeologi, Inggris raya, Lingkungan, Sains, Tulang dan Sisa Fosil Purba, Naga Laut Sepanjang 10 Meter Dibongkar,