Agama   2023/09/03 13:2 WIB

Ulama Al Azhar yang Juga Penasihat Presiden Mesir Resmikan Yayasan Syekh Usamah Al Azhari di Indonesia

Ulama Al Azhar yang Juga Penasihat Presiden Mesir Resmikan Yayasan Syekh Usamah Al Azhari di Indonesia
Salah seorang ulama besar dari Al-Azhar sekaligus Penasihat Presiden Mesir, Syekh Usamah Sayyid Al-Azhari meresmikan Yayasan Syekh Usamah Al Azhari di Hotel Pullman Jakarta, Sabtu (2/9/2023). Peresmian yayasan ini juga dihadiri Ketua Forum Sufi Dunia sekaligus pembina yayasan, Habib Luthfi bin Yahya. 

AGAMA - Salah seorang ulama besar dari Al-Azhar sekaligus Penasihat Presiden Mesir, Syekh Usamah Sayyid Al-Azhari meresmikan Yayasan Syekh Usamah Al Azhari di Hotel Pullman Jakarta, Sabtu (2/9/2023). Muassasah ini akan berfokus pada bidang pendidikan, sosial kemanusiaan, dan dakwah Islam moderat.

Presmian yayasan ini dihadiri para ulama dan habaib dari berbagai penjuru dunia Islam, baik secara daring maupun luring. Yayasan ini diresmikan langsung oleh Syekh Usamah Sayyid Al-Azhari bersama ulama berpengaruh di Indonesia, Habib Muhammad Luthfi bin Hasyim bin Ali bin Yahya.

“Kami deklarasikan muassasah ini untuk bangsa Indonesia dengan menyebut nama saya dan saya berterimakasih kepada mereka atas kepercayannya yang besar, yang telah memberikan kehormatan kepada saya,” ujar Syekh Usamah dalam sambutannya.

Peresmian yayasan ini ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan prasasti oleh Habib Luthfi dan Syekh Usamah. Yayasan ini berkantor di Jalan Loka Indah No. 3, RT 7/RW 3, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

Melalui muassasah ini, Syekh Usamah berkomitmen menyebarkan konsep pengajaran Universitas Al-Azhar Kairo. Menurut dia, pendirian yayasan ini merupakan penghargaan yang tulus dari bangsa Indonesia kepada Al-Azhar dan Mesir.

“Dan saya berjanji kepada Allah SWT menjadikan sepanjang umurku untuk melaksanakan, untuk berbakti kepada Indonesia dan berusaha menjadikan negara kita mendapat tempat yang tinggi setinggi langit,” ucap dia.

Syekh Usamah mengatakan, yayasan ini telah mendapat dukungan penuh dari Habib Luthfi, yang merupakan Ketua Forum Sufi Dunia dan diharapkan menjadi tempat kajian ilmiah yang bersifat Azhari. Menurut dia, Indonesia dan Mesir akan berkolaborasi untuk menerangi seluruh dunia.

“Yayasan ini tujuan dan targetnya untuk memberikan ilmu pengetahuan, kebaikan, kemanfaatan, keamanan, kesejahteraaan, nasionalisme, dan peradaban kepada Mesir dan juga kepada bumi Indonesia, serta kepada manusia secara keseluruhan,” kata Syekh Usamah.

Dengan didirikannya yayasan ini, Syekh Usamah berharap, Mesir dan Indonesia bisa menerangi dunia dan melahirkan berbagai kesejahteraan dan kebaikan di seluruh negeri. “Kita berharap Kairo menjadi pusat cahaya. Begitu juga Jakarta akan menjadi cahaya untuk dunia. Dan kita juga berharap ibukota kita semua menjadi kota-kota yang bercahaya, yang membawa manusia kepada kebaikan, kesejahteraan, kemudahan, dan memenuhi hatinya dengan penuh ketenangan, serta memahami inti Islam,” jelas dia,

Dalam sambutannya, Habib Luthfi menjelaskan, pendiran yayasan ini sebenarnya tidak mengherankan jika melihat sejarah. Karena, sejak awal Mesir-lah yang mengakui dan mendukung kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu, beberapa ulama Indonesia sejak dulu juga sudah berkunjung Mesir, di antaranya Syekh Nawawi Al-Bantani.

“Jadi berdirinya muassasah Syekh Usamah Al Azhari pada siang hari ini adalah suatu tindak lanjut yang menghubungkan keakraban dari ulama-ulama, dari wathoni-wathoni ,” ujar Habib Luthfi yang juga menjadi pembina yayasan ini.

Dengan berdirinya Muassasah ini, menurut Habib Luthfi, pintu-pintu ilmu dan hikmah akan terbuka, khususnya untuk menerangkan ilmu syariat, ilmu tarekat, dan ilmu tasawuf yang menjernihkan pola pikir dan menjernihkan hati.

“Saya yakin dengan adanya muassasah yang telah dibina oleh Syekh Usamah akan menjadikan mercusuar, akan menarik para pelajar, sehingga mampu menjawab tantangan umat dan bangsa ini. Itu harapan kami yang sebear-besarnya,” ucap ulama NU ini.

Dia menambahkan, bukan saatnya lagi umat Islam membahas masalah-masalah khilafiyah. Karena, menurut dia, umat Islam sudah banyak tertinggal dalam hal pengembangan ilmu ekonomi, pertanian, dan banyak lagi yang lainnya.  

“Masak kita masih ngantuk atau tidur terus. Kapan kita akan menjawab tantangan umat, tantangan bangsa ini? Alhamdulillah terjalinnya Mesir dengan Indonesia, di situlah akan menjadi jawaban untuk kita semuanya,” kata Habib Luthfi.

Ketua Yayasan Syekh Usamah Al Azhari Muhammad Hidayatulloh mengungkapkan rasa bahagianya dengan berdirinya yayasan ini di Indonesia. Menurut dia, kehadiran lembaga ini akan memperkuat hubungan baik Mesir dan Indonesia.

“Dan ini adalah usaha Syekh Usamah untuk mendidik anak-anak Indonesia dalam berbagai bidang ilmu agama,” ujar Hidayatulloh dalam sambutannya.

Dia mengatakan, yayasan didirikan untuk melayani Islam dan kaum muslimin, melayani kemanusiaan, dan memberikan pendidikan kepada anak-anak Indonesia dan dunia Islam pada umumnya. Menurut dia, Yayasan Syekh Usman Al Azhari nantinya akan melahirkan generasi yang akan memberikan manfaat untuk negeri, serta menyebarkan perdamaian. 

“Dasar pemikiran pendirian yayasan ini untuk melayani Islam dan kaum muslimin dan bahkan melayani kemanusiaan, anak-anak Indonesia serta dunia Islam pada umumnya,” kata dia.

Peresmian yayasan ini juga mendapatkan apresiasi dari berbagai ulama dunia, seperti Mufti Mesir Syekh Prof Dr Syauqi Allam, Pengasuh Darul Musthofa Yaman Habib Umar bin Hafidz, Rektor Universitas Al Qarawiyyin Maroko Syekh Prof Idris Al-Fasi Al-Fihri, Ketua Majelis Fatwa Nigeria Syekh Ibrahim Sholeh Al Husaini, dan Wakil Ketua Persatuan Sufi Dunia, Syekh Riyadh Hassan Bazo.Beberapa ulama dan pendakwah Indonesia juga tampak hadir di acara peresmian yayasan ini, seperti Imam Masjid Istiqlal Jakarta KH Nasaruddin Umar, Habib Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan, Ustaz Bachtiar Nasir, dan Ustaz Fahmi Salim. Turut hadir juga perwakilan dari kalangan artis, Dude Herlino dan Arie Untung. 

Tags : Syekh Usamah Al Azhari, universitas al azhar kairo, islam moderat, pendidikan sosial, kemanusiaan mesir, ulama mesir,