Headline News   2020/12/10 13:6 WIB

Vaksin Sinovac Sudah Ada, 'Penerima Diperiksa Lebih Dahulu' 

Vaksin Sinovac Sudah Ada, 'Penerima Diperiksa Lebih Dahulu' 

Vaksin Sinovac semula dicanangkan untuk Riau tidak langsung diberikan kepada masyarakat, pihak Dinas Kesehatan Provinsi Riau akan melakukan pemeriksaan lebih dahulu bagi sipenerima. 
 
PEKANBARU - Ketua Komisi yang membidangi Kesehatan DPRD Riau, Edy Muhammad Yatim mengakui belum menerima keterangan jelas keterangan dari Dinas Kesehatan Riau terkait upaya mendapatkan vaksin Covid-19 Sinovac dari Jakarta. 

"Kita belum dapat info lebih lanjut terkait jatah vaksin Covid-19 yang bakal diterima Riau. Memang barang itu baru sampai di Jakarta. Tapi tentu kita juga ingin tahu kerja Diskes untuk mendapatkanya," kata Edy Muhammad Yatim pada media, Kamis (9/12).

Ada sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Bandara Soekarno-Hatta Minggu malam 6 Desember 2020 lalu. Vaksin Sinovac telah melalui proses uji klinis tahap 3 di Bandung. Data yang dihimpun lebih dari 1.600 orang relawan telah mengikuti uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia. Sinovac bukan satu-satunya vaksin untuk mengatasi virus tersebut. Selain vaksin buatan Cina ini, masih ada vaksin buatan Pfizer-BioNTech, Moderna dan AstraZeneca. Vaksin Sinovac tetap dibutuhkan masyarakat Riau, mengingat sampai hari Senin 6 Desember 2020 kemarin jumlah kasus positif Covid-19 di Riau mencapai 21.138 kasus, dengan 477 orang dinyatakan meninggal, dan 18.778 pasien dinyatakan sembuh.

Diskes tekankan tetap jaga prokes 

Walaupun vaksin Covid-19 sudah ada, bukan berarti masyarakat bisa bebas tidak melaksanakan protokol kesehatan (Prokes). Pemerintah Pusat telah mendatangkan 1,2 juta vaksin Covid-19, dan kemungkinan pada tahun 2021 baru bisa di pakai. Walau begitu, bukan berarti kita (masyarakat semua) bisa mengabaikan protokol kesehatan. Protokol kesehatan tetap harus dijalankan dan jangan karena ada vaksin kita menjadi acuh serta mengabaikan protokol kesehatan begitu saja. Karena covid-19  belum hilang, dan virus ini masih bisa menular kepada siapa saja," Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir, Rabu (9/12/2020).

Mimi mengimbau masyarakat untuk tetap terapkan 4 M, yakni menggunakan masker, selalu mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. "Nanti, jikalau semua sudah aman dan tidak ada lagi covid-19 nya, baru kita bisa kembali seperti semula," katanya.

Terkait vaksin Covid-19 tersebut, dia mengaku bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau belum terima vaksin Covid-19 itu. "Untuk vaksin kita memang belum terima. Yang jelas vaksin sebanyak 1,2 juta yang akan dibagikan terlebih dahulu diadakan pemeriksaan, tidak langsung diberikan kepada masyarakat," ujarnya.

Vaksin tersebut perlu dilakukan pemeriksaan dan uji dulu, sesuai dengan standarisasi, dan ada registrasi dari Balai POM juga. "Termasuk mencek kehalalan vaksinnya, dan tidak bisa langsung dipakai. Dan kalau vaksin tersebut melewati hasil standarisasi dan layak dipakai, barulah pemerintah memberikan vaksin tersebut kepada masyarakat. Namun tidak semuanya juga yang mendapatkan vaksin tersebut, karena keterbatasan," jelasnya.

Sementara Provinsi Riau hari ini hingga Rabu 9 Desember 2020 ada penambahan 235 kasus terkonfirmasi Covid-19 baru. "Ya untuk data hari ini, Provinsi Riau terdapat penambahan 235 kasus terkonfirmasi Covid-19 baru, Inhu penyumbang kasus terbanyak dengan jumlah 64 orang," ungkap Mimi Yuliani Nazir.

Kabar baiknya, Riau ada penambahan 181 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, serta ada penambahan 6 orang pasien yang dinyatakan meninggal dunia karna Covid-19. "Dengan begitu, maka total jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau berjumlah 21.665 orang, dengan rincian diisolasi mandiri 937 orang, rawat di RS 947 orang, sembuh 19.286 orang dan 495 orang meninggal," terangnya.

Adapun tambahan 235 kasus baru hari ini terdapat di Bengkalis 2 kasus, Dumai 19 kasus, Inhil 1 kasus, Inhu 64 kasus, Kampar 13 kasus, Kuansing 5 kasus, Meranti 10 kasus, Pekanbaru 63 kasus, Pelalawan 2 kasus, Rohil 25, Rohul 14, Siak 15, dan 2 kasus lagi berasal dari provinsi lain. "Untuk penambahan 6 orang pasien yang dinyatakan meninggal dunia karna Covid-19, yaitu Ny A (64) warga Pelalawan. Tn W (41) warga Dumai. Ny R (75) warga Pekanbaru. Tn JS (44) warga Kota Pekanbaru. Tn MA (46) warga Kota Pekanbaru. Tn DS (28) warga Pekanbaru," ujarnya.

Sementara itu, suspek yang diisolasi mandiri berjumlah 3.937 orang, isolasi di RS berjumlah 22 orang, selesai isolasi berjumlah 54.105 orang, meninggal 167 orang. Total suspek berjumlah 58.231 orang," pungkasnya. 

Suspek covid-19 di Inhu terus membengkak

Seperti disebutkan Juru Bicara Satuan Tugas [Satgas] Penanganan Covid-19 Kabupaten Indragiri Hulu [Inhu] menyebutkan, total kumulatif suspek Covid-19 di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) berjumlah 2.417 kasus. "Rinciannya yakni, isolasi mandiri 177 orang, isolasi di rumah sakit 6 orang, selesai isolasi 2.219 orang dan meninggal dunia 15 orang," kata Jawalter S MPd Kamis (10/12) siang.

Update data terakhir yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhu tanggal 9 Desember 2020, terdapat total kumulatif suspek berjumlah 2.417 kasus dengan rincian Isolasi mandiri  177 orang, isolasi di rumah sakit 6 orang, selesai isolasi 2.219 orang, dan meninggal dunia 15 orang. Total kumulatif kasus konfirmasi hingga saat ini berjumlah 579 kasus dengan rincian isolasi mandiri 43 orang, rawat di rumah sakit 24 orang, sembuh 500 orang dan meninggal dunia 12 orang. Untuk kumulatif pemeriksaan rapid test hingga tanggal 9 Desember 2020 sebanyak 5.030 orang, sedangkan kumulatif pemeriksaan swab sebanyak 2.915 orang.

Menurutnya, pemerintah Kabupaten Inhu masih menerapkan New Normal (Adaptasi Kebiasaan Baru) menuju masyarakat yang produktif dan aman dengan tujuan mempercepat penanganan Covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi dihimbau untuk tetap menerapkan Protokol Kesehatan [Prokes] yaitu pakai masker bila keluar rumah dan di tempat kerja, selalu menjaga jarak [Physical Distancing], sering mencuci tangan pakai sabun dan menghindari kerumunan [Social Distancing],” ungkapnya. (*)

Tags : Vaksin Sinovac Sudah Ada, 'Penerima Diperiksa Lebih Dahulu' ,