PEKANBARU - Vaksinasi Covid-19 secara massal telah beberapa kali dilakukan di Kota Pekanbaru dan semuanya terus saja memicu kerumunan. Hal ini sangat disayangkan Indra Yovi, Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Provinsi Riau.
Indra mengaku sangat mengapresiasi semua pihak yang telah membantu program percepatan vaksinasi, namun ia berharap seharusnya panitia penyelenggara bisa lebih matang dalam melaksanakan kegiatan agar tetap pada koridor protokol kesehatan (prokes). "Dalam beberapa hari terakhir, ada vaksinasi massal di beberapa tempat. Kita juga tahu terjadi kerumunan atau antrian yang seharusnya itu bisa lebih ditertibkan pelaksanaannya di lapangan," kata Indra di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Senin (28/6).
Indra Yovi minta panitia vaksinasi massal untuk meninjau kembali teknis pelaksanaan pemberian vaksin agar tidak menimbulkan kerumunan. Ia khawatir, kerumunan yang niatnya baik untuk mendapat vaksin justru menciptakan klaster baru penyebaran Covid-19. "Kami sangat mengapresiasi adanya program vaksinasi massal tersebut, tetapi tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Harus ditinjau ulang pelaksanaannya, apakah teknisnya atau bagaimana supaya tidak terjadi kerumunan," kata dia.
Selain itu, Indra juga mengapresiasi antusiasme masyarakat untuk divaksin. Hasilnya, persentase masyarakat di Riau yang telah divaksin hampir mencapai 20 persen. "Sejauh ini memang sudah terlihat peningkatan capaian vaksinasi, walaupun belum sampai 20 persen. Kita berharap akhir bulan ini tercapai 20 persen," ujarnya.Ahli
Selain Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Riau menyayang terjadinya kerumunan, ahli Epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan juga ikut mengkhawatirkannya. Diakuinya, antusias masyarakat Riau untuk melakukan vaksinasi Covid-19 juga ikut meningkat. Namun di lokasi vaksinasi terjadi kerumunan, hal itu dikhawatirkan dapat memicu penularan Corona, sehingga muncul yang namanya kluster baru.
Khawatirannya jika kegiatan vaksin massal dengan ribuan orang dibiarkan begitu saja tanpa ada diperhatikan protokol kesehatan yang baik akan bisa berdampak buruk terhadap kondisi kasus di Riau dan juga bisa menimbulkan kluster baru. "Kami cukup menyayangkan beberapa kali terjadi kerumunan dalam pelaksanaan vaksinasi masal di Pekanbaru. Positifnya memang kita melihat antusias masyarakat untuk vaksinasi Covid-19 sudah mulai tinggi, namun disisi lain kita juga takut akan dapat memunculkan klaster Covid-19 baru, karena banyaknya kerumunan," ungkapnya.
Maka dari itu, ia menyarankan kepada pihak penyelenggara vaksin masal untuk dapat mengatur jarak peserta vaksin sedemikian rupa supaya protokol kesehatan tetap terjaga. Apalagi kerumunan di lokasi tertutup jauh lebih berbahaya, seperti hotel. "Untuk masalah ini dari awal harus diantisipasi supaya tidak terjadi hal yang buruk setelah vaksinasi. Mungkin juga bisa dengan dibagi jadwal jam per kecamatan. Kemungkinan orang luar Kota Pekanbaru juga banyak yang datang atau dibagi harinya untuk vaksinasi ke 2 dan vaksinasi 1," ucapnya memberi saran.
Disamping itu, ia juga turut mengapresiasi pihak Polri yang banyak melakukan kegiatan vaksin massal. Namun ia mengharapkan protokol kesehatan tetap harus dijaga dengan baik dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut. "Kami sangat mengapresiasi sekali pihak kepolisian yang sudah banyak melakukan kegiatan vaksin massal, namun jangan sampai prokesnya tidak bisa diterapkan dalam pelaksanaannya," tukasnya. (rp.sdp/*)
Tags : Vaksinasi Massal, Pekanbaru, Kerumunan di Vaksinasi Massal, Dikhawatirkan Bisa Memunculkan klaster Covid-19 baru,