Vaksinasi Terus Digencarkan, Ditengah 'Penurunan Kasus Corona'

Pelaksanaan vaksinasi terus digencarkan pada para tenaga kesehatan maupun para tokoh, sementara kasus terkonfirasi covid-19 mengalami penurunan dan pasien positif juga mengalami pertambahan kesembuhan.   

PEKANBARU - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir menyampaikan hingga saat ini total keseluruhan yang sudah dilakukan vaksinasi Covid-19 di Riau berjumlah 789 orang.

"Tanggal 14 Januari 2021 yang lalu kita telah mulai melaksanakan vaksin perdana di Riau, dengan diawali vaksinasi 10 tokoh pertama. Setelah itu, dilanjutkan vaksinasi kepada para tenaga kesehatan (nakes) yang menangani langsung pasien positif Covid-19. Dari tanggal 14 tersebut, hingga sekarang, sudah ada sebanyak 789 orang di Riau yang divaksin Covid-19, dengan didominasi para tenaga kesehatan," kata Mimi pada media, Rabu (20/1).

Sebanyak 789 orang tersebut berasal dari tiga kabupaten/kota di Riau [Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, dan Pelalawan]. Karena memang hingga kini, proses vaksinasi baru dilaksanakan di tiga daerah yang berdekatan dengan ibu kota provinsi. 789 orang yang divaksinasi Covid-19 itu di antaranya Pekanbaru berjumlah 346 orang, kemudian Pelalawan berjumlah 198 orang dan Kampar berjumlah 245 orang.

Mimi mengakui proses vaksinasi ada ditemukan sedikit kendala, yakni banyaknya peserta yang tensi tinggi (tekanan darah tinggi). Namun dari 789 orang yang divaksin sampai saat ini tidak ada satupun keluhan dari peserta vaksinasi. "Seperti saya yang menerima vaksin sehat-sehat saja, masih bisa beraktivitas seperti biasa," ujarnya.

Mimi mengingatkan jika ada orang yang telah menjalani vaksinasi mengalami keluhan, bisa menghubungi call center yang disiapkan Dinas Kesehatan Riau. "Bisa hubungi call center kita di 119, tetapi untuk saat ini alhamdulillah semua orang yang telah divaksinasi tidak ada keluhan," ujarnya. 

Selain itu Mimi Yuliani Nazir juga memaparkan saat ini ada 10 rumah sakit (RS) di Riau yang paling banyak merawat pasien terkonfirmasi Covid-19, mulai dari bulan Maret 2020 hingga Januari 2021. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau, dari bulan Maret 2020 sampai 2021, RS yang menempati urutan pertama terbanyak yaitu RSUD Arifin Achmad, dengan jumlah pasien 732 orang. Di posisi keduanya ada RS Puri Husada Inhil, dengan jumlah pasien 534 orang. Seterusnya RS Eka Hospital dengan jumlah pasien 483 orang. RS Awal Bros Sudirman 428 orang. "RS Awal Bros Ahmad Yani dengan jumlah pasien 391 orang. RS Aulia 380 orang pasien, RSUD Tengku Rafian sebanyak 309 orang pasien, RS Sansani sebanyak 298 orang pasien, RSUD Dumai sebanyak 284 orang pasien, dan yang terakhir RS Awal Bros Panam dengan jumlah pasien 244 orang," jelasnya.

Untuk jumlah SDM yang bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Riau yang terkonfirmasi Covid-19 sampai saat ini berjumlah 360 orang. "Dan 360 orang tersebut tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau. Yang mana SDM yang bekerja di Fasyankes Pekanbaru yang paling banyak terkonfirmasi Corona, dengan jumlah 130 orang," ungkapnya. "Kemudian Kampar 54 orang SDM, seterusnya 42 orang SDM, Rohul 28 orang SDM, Rohil 25 orang SDM, Inhu 21 orang, Siak 20 orang, Bengkalis 19 orang, Inhil 11 orang, Pelalawan 8 orang, Meranti 1 orang, dan Kuansing 1 orang SDM," ungkapnya. 

Pasien sembuh bertambah dan Kasus positif corona menurun

Kasus positif corona mengalami penurunan walaupun sedikit jika dibandingkan semalam, kali ini Provinsi Riau ada penambahan 123 kasus positif corona baru. "Update corona hari ini, Provinsi Riau terdapat penambahan 123 kasus terkonfirmasi Covid-19 baru, dan 58 kasus diantaranya berasal dari Pekanbaru," kata Mimi. 

Sementara penambahan 150 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, dan penambahan 6 orang pasien yang dinyatakan meninggal dunia karna Covid-19. "Total jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau berjumlah 27.714 orang, dengan rincian diisolasi nandiri 911 orang, rawat di RS 568 orang, sembuh 25.584 orang dan 651 orang meninggal dunia," terangnya.

Adapun tambahan 123 kasus hari ini terdapat di Bengkalis 17 kasus, Dumai 9 kasus, Inhil 2 kasus, Inhu 7 kasus, Kampar 5 kasus, Kuansing 1 kasus, Pekanbaru 58 kasus, Pelalawan 1 kasus, Rohil 2 kasus, Rohul 2 kasus, Siak 15 kasus, dan 3 kasus lagi berasal dari Provinsi lain. "Sedangkan untuk penambahan 5 orang pasien yang dinyatakan meninggal dunia karna Covid-19, yaitu Tn BW (34) warga Kota Pekanbaru. Tn Y (63) warga Kota Pekanbaru. Tn TS (43) warga Kota Pekanbaru. Tn TRP (27) warga Kabupaten Siak. Tn DH (62) warga Kabupaten Kampar," imbuhnya.

Sementara itu, suspek yang diisolasi mandiri berjumlah 2.830 orang, isolasi di RS berjumlah 83 orang, selesai isolasi berjumlah 63.652 orang,
meninggal berjumlah 177 orang. Total suspek berjumlah 66.742 orang, pungkasnya.

Pasien sembuh lebih banyak 

Provinsi Riau hari ini Rabu (20/1/2021) ada penambahan 122 kasus Covid-19. Sedangkan untuk pasien Covid-19 yang sembuh juga bertambah 150, sehingga total kumulatif menjadi 25.606 orang. Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Rabu (20/1/2021). Detail perkembangan virus Corona Rabu (20/1/2021) yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:

Kasus positif bertambah 12.568 menjadi 939.948

Pasien sembuh bertambah 9.755 menjadi 763.703

Pasien meninggal bertambah 267 menjadi 26.857

Tercatat sebanyak 58.805 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 79.418.

Sebaran 12.568 kasus baru Corona di Indonesia pada Rabu (20/1/2021) dikutip dari detik.

    DKI Jakarta: 3.786 kasus
    Jawa Barat: 1.814 kasus
    Jawa Tengah: 1.775 kasus
    Jawa Timur: 955 kasus
    Sulawesi Selatan: 661 kasus
    Kalimantan Timur: 543 kasus
    Bali: 494 kasus
    DI Yogyakarta: 287 kasus
    Banten: 286 kasus
    Sulawesi Utara: 235 kasus
    Nusa Tenggara Timur: 192 kasus
    Kalimantan Utara: 191 kasus
    Lampung: 174 kasus
    Sumatera Barat: 167 kasus
    Sulawesi Tengah: 132 kasus
    Riau: 122 kasus
    Sumatera Selatan: 110 kasus
    Maluku Utara: 85 kasus
    Sumatera Utara: 80 kasus
    Nusa Tenggara Barat: 64 kasus
    Kalimantan Tengah: 62 kasus
    Papua: 60 kasus
    Bangka Belitung: 55 kasus
    Sulawesi Tenggara: 39 kasus
    Kepulauan Riau: 34 kasus
    Jambi: 32 kasus
    Kalimantan Barat: 32 kasus
    Kalimantan Selatan: 32 kasus
    Bengkulu: 20 kasus
    Aceh: 18 kasus
    Gorontalo: 14 kasus
    Papua Barat: 8 kasus
    Maluku: 7 kasus
    Sulawesi Barat: 2 kasus (*)