SEPAK BOLA - Wajah sepak bola Indonesia akan dipertaruhkan Persib Bandung saat menjamu Port FC dalam laga pertama Liga Champions Asia II 2024/2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (20/9).
Persib terakhir kali dalam ajang kontinental Asia pada 27 Mei 2015. Ketika itu Maung Bandung kalah 0-2 dari Kitchee FC pada babak 16 besar kompetisi kasta kedua Asia, AFC Cup 2015.
Tim asuhan Rangsan Viwatchaichok ini empat kali menang dan dua kali imbang. Terbaru, tim berjulukan Port Lions ini menahan juara bertahan Buriram United dengan skor imbang 1-1.
Mesin gol Ports musim ini adalah Teerasak Poeiphimai. Pemain 21 tahun ini telah melesakkan lima gol dan jadi top skor sementara kompetisi sepak bola tertinggi Thailand.
Meski masih belia, Poeiphimai sudah memperlihatkan ketajaman. Musim lalu misalnya, saat masih berusia 19-20, Poeiphimai membukukan 15 gol, melewati torehan striker-striker senior Thailand.
Kemudian ada Bordin Phala yang sudah mencetak empat gol. Pemain berposisi gelandang ini sudah tidak asing dengan Indonesia, sebab ia sering tampil di tim nasional dan selalu merepotkan.
Pada saat yang sama, performa Persib belum terlalu matang. Dalam lima pertandingan Liga 1 2024/2025, Maung Bandung baru meraih dua kemenangan dan tiga lainnya berakhir imbang.
Sudah begitu mesin gol Persib David da Silva absen. Striker yang musim lalu membukukan 30 gol semusim dan dua pada musim ini masih dalam proses penyembuhan cedera otot paha.
Beruntungnya Tyronne del Pino sudah mulai 'nyetel' dengan tim. Pemain asal Spanyol ini sudah mengoleksi tiga gol. Ciro Alves pun tidak ada kendala menjelang duel penting ini.
Bisakah Persib menumpas sang tamu? Bojan Hodak percaya diri. Menurutnya Marc Klok dan kawan-kawan punya kedalaman skuad untuk mengangkat citra sepak bola Indonesia yang terpuruk di Asi.
Berkaca dari sejarah, Persib tak pantas inferior atas klub Thailand. Sebaliknya Persib punya catatan positif. Itu terjadi di Asian Club Championship musim 1995/1996.
Pada musim itu Persib berhadapan dengan wakil Thailand, Bangkok Bank FC. Dalam laga leg pertama di kandang menang 2-0 dan laga leg kedua kalah 0-1 saat tandang.
Hasil ini membuat Persib melaju ke putaran kedua. Hal sama bukan tak mungkin diulang Persib, meski format dan situasinya sudah berubah. Pertarungan pemain kunci akan mempengaruhi.
Salah satu pemain yang kemungkinan akan menjadi kunci adalah Asnawi Mangkualam Bahar. Asnawi menjadi magnet tersendiri dalam laga ini karena sudah sering berhadapan dengan Persib.
Selama di Port, Asnawi telah menyumbang satu assist. Pemain asal Makassar ini juga tak hanya tampil sebagai bek sayap kanan. Dalam laga terakhir, misalnya, Asnawi jadi gelandang.
Posisi bek kanan Port diisi Suphanan Bureerat. Hasilnya Asnawi tampil solid. Pemain 24 tahun ini bisa menggerus dominasi Theerathon Bunmathan dan Phitiwat Sukjitthammakul.
Pada saat yang sama Supachai Chaided juga dibuat kerepotan. Dengan ini tak menutup kemungkinan Asnawi akan kembali ditempatkan sebagai gelandang bertahan dan bukan sebagai bek sayap.
Artinya pula Asnawi akan bertugas mengentaskan gaya permainan Tyronne del Pino. Namun, Asnawi juga akan bentrok kecerdasan dengan gelandang dan kapten Persib Marc Klok.
Untuk pertandingan level Asia seperti ini, kecerdasan Klok akan menjadi kunci. Jika pemain naturalisasi berdarah Belanda ini tampil solid, Port akan dibuat kerepotan.
Tinggal bagaimana Hodak mengatur strategi. Apakah bermain menunggu dengan menurunkan dua gelandang bertahan, seperti Rachmat Irianto dan Dedi Kusnandar bersama Klok secara bersamaan.
Beban Persib di laga ini memang berat, sebab ada asa yang dititipkan. Persib diharapkan melaju terus sehingga menambah nilai Indonesia di kompetisi Asia untuk jatah tampil klub di edisi selanjutnya.
Berkaca dari sejarah, Persib tak pantas inferior atas klub Thailand. Sebaliknya Persib punya catatan positif. Itu terjadi di Asian Club Championship musim 1995/1996.
Pada musim itu Persib berhadapan dengan wakil Thailand, Bangkok Bank FC. Dalam laga leg pertama di kandang menang 2-0 dan laga leg kedua kalah 0-1 saat tandang.
Hasil ini membuat Persib melaju ke putaran kedua. Hal sama bukan tak mungkin diulang Persib, meski format dan situasinya sudah berubah. Pertarungan pemain kunci akan mempengaruhi.
Salah satu pemain yang kemungkinan akan menjadi kunci adalah Asnawi Mangkualam Bahar. Asnawi menjadi magnet tersendiri dalam laga ini karena sudah sering berhadapan dengan Persib.
Selama di Port, Asnawi telah menyumbang satu assist. Pemain asal Makassar ini juga tak hanya tampil sebagai bek sayap kanan. Dalam laga terakhir, misalnya, Asnawi jadi gelandang.
Posisi bek kanan Port diisi Suphanan Bureerat. Hasilnya Asnawi tampil solid. Pemain 24 tahun ini bisa menggerus dominasi Theerathon Bunmathan dan Phitiwat Sukjitthammakul.
Pada saat yang sama Supachai Chaided juga dibuat kerepotan. Dengan ini tak menutup kemungkinan Asnawi akan kembali ditempatkan sebagai gelandang bertahan dan bukan sebagai bek sayap.
Artinya pula Asnawi akan bertugas mengentaskan gaya permainan Tyronne del Pino. Namun, Asnawi juga akan bentrok kecerdasan dengan gelandang dan kapten Persib Marc Klok.
Untuk pertandingan level Asia seperti ini, kecerdasan Klok akan menjadi kunci. Jika pemain naturalisasi berdarah Belanda ini tampil solid, Port akan dibuat kerepotan.
Tinggal bagaimana Hodak mengatur strategi. Apakah bermain menunggu dengan menurunkan dua gelandang bertahan, seperti Rachmat Irianto dan Dedi Kusnandar bersama Klok secara bersamaan.
Beban Persib di laga ini memang berat, sebab ada asa yang dititipkan. Persib diharapkan melaju terus sehingga menambah nilai Indonesia di kompetisi Asia untuk jatah tampil klub di edisi selanjutnya. (*)
Tags : Sepak Bola Indonesia, Wajah Sepak Bola Indonesia, Indonesia Jamu Port FC,